Entri Populer

CARA KERJA DAN KOMPLIKASI KATERISASI JANTUNG

Written By iqbal_editing on Kamis, 22 September 2016 | 05.26

cara Kerja Kateterisasi Jantung

Sebelum tindakan dilakukan, dokter akan mencatat obat-obatan, hasil dari pengujian sebelumnya, serta kesehatan pasien secara menyeluruh.
Tindakan kemudian dilakukan di rumah sakit dengan pembiusan lokal; kondisi ini berarti pasien tetap bangun namun tidak akan mengingat sebagian besar tindakan. Kateter dapat dipasang pada pembuluh darah besar mana saja yang biasa ditemukan di leher, pangkal paha, atau pergelangan tangan. Lokasi yang terpilih kemudian dikebalkan dengan obat bius untuk mengurangi rasa sakit.
Penorehan yang sangat kecil kemudian dilakukan pada lokasi tersebut, setelah selongsong dipasang sebelum kawat halus panjang dimasukkan. Kawat ini akan menuju jantung, berperan sebagai pemandu bagi kateter. Sistem pencitraan atau sonde tipis yang lentur juga dapat dimasukkan untuk memungkinkan dokter melihat penempatan yang tepat bagi selongsong dan kawat pemandu.
Jika keduanya telah berada di lokasi yang tepat, dokter kemudian memasukkan kateter ke dalam torehan kecil tersebut. Kateter akan masuk ke dalam selongsong mengikuti jalan dari kawat penuntun, tetapi tetap berada di atas kawat. Dokter akan membimbing kateter hingga mencapai jantung dengan hati-hati.
Dokter kemudian dapat melakukan tindakan lain yang dibutuhkan, seperti angioplasty, pemasangan ring, pengumpulan contoh oksigen, atau angiografi koroner.
Setelah semua tindakan yang dibutuhkan selesai, kateter, kawat pemandu, dan selongsong dilepaskan. Luka yang terjadi kemudian ditutup dan dibebat. Sedikit tekanan mungkin harus dilakukan untuk mengurangi kemungkinan pendarahan. Butuh waktu setidaknya 30 menit untuk menyelesaikan seluruh tindakan.

Kemungkinan Komplikasi dan Risiko Kateterisasi Jantung

Pada umumnya, kateterisasi jantung jarang mengalami komplikasi atau risiko serius. Setelah tindakan dilakukan, sangatlah wajar jika terlihat memar atau pendarahan kecil.
Lokasi penorehan merupakan luka yang berarti dapat menjadi jalan terbuka bagi bakteri dan virus. Oleh karena itu, penting bagi pasien untuk mengikuti saran dari dokter untuk membersihkan dan membalut lokasi luka tersebut. Dengan cara itu, risiko infeksi dapat dikurangi secara signifikan.
Lokasi tersebut juga dapat terasa nyeri (atau bengkak), merah, dan perih selama beberapa hari pertama setelah tindakan dilakukan. Jika kondisi tersebut memburuk atau tidak berkurang, pasien harus segera menghubungi dokter.
Dalam Beberapa kasus, pembuluh darah, termasuk yang sehat, dapat rusak. Hal ini dapat terjadi jika kateter tanpa sengaja menggores pembuluh sensitif yang melalui jantung.
Bagi mereka yang melakukan angiografi, mereka harus memiliki ginjal yang berfungsi baik karena mereka harus membuang pewarna kontras. Penggumpalan darah dan reaksi alergi juga merupakan komplikasi yang memungkinkan dalam tindakan ini.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik