Entri Populer

OTISTA MEDIS BAGIAN 1

Written By iqbal_editing on Senin, 03 Oktober 2016 | 05.33



Hasil Anamnesis (Subjective)

Keluhan

Pasien datang dengan keluhan yang bergantung pada stadium OMA yang terjadi.
Pada anak, keluhan utama adalah rasa nyeri di dalam telinga dan demam serta ada riwayat batuk pilek sebelumnya. Anak juga gelisah, sulit tidur, tiba- tiba menjerit waktu tidur, bila demam tinggi sering diikuti diare dan kejang- kejang. Kadang-kadang anak memegang telinga yang sakit. Pada stadium supurasi pasien tampak sangat sakit, dan demam, serta rasa nyeri di telinga bertambah hebat. Bila terjadi ruptur membran timpani, maka sekret mengalir ke liang telinga, suhu tubuh turun, dan anak tertidur tenang.
Pada anak yang lebih besar atau dewasa, selain rasa nyeri terdapat pula gangguan pendengaran dan rasa penuh dalam telinga.

Faktor Risiko

  1. Bayi dan anak
  2. Infeksi saluran napas berulang
  3. Bayi yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana (Objective)

Pemeriksaan Fisik

  1. Dapat ditemukan demam
  2. Pemeriksaan dengan otoskopi untuk melihat membran timpani:
    1. Pada stadium oklusi tuba Eustachius terdapat gambaran retraksi membran timpani, warna membran timpani suram dengan reflex cahaya tidak terlihat.
    2. Pada stadium hiperemis membran timpani tampak hiperemis serta edema.
    3. Pada stadium supurasi membran timpani menonjol ke arah luar (bulging) berwarna kekuningan.
    4. Pada stadium perforasi terjadi ruptur membran timpani dan nanah keluar mengalir dari telinga tengah ke liang telinga luar.
    5. Pada stadium resolusi bila membran timpani tetap utuh, maka perlahan-lahan akan normal kembali.Bila telah terjadi perforasi, maka sekret akan berkurang dan mengering.
  3. Pada pemeriksaan penala yang dilakukan pada anak yang lebih besar dapat ditemukan tuli konduktif

Pemeriksaan Penunjang : -

Penegakan Diagnosis (Assessment)

Diagnosis Klinis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Otitis Media Akut:
  1. Stadium oklusi tuba Eustachius. Adanya gambaran retraksi membran timpani akibat terjadinya tekanan negatif di dalam telinga tengah, karena adanya absorpsi udara. Membran timpani terlihat suram dengan refleks cahaya menghilang. Efusi mungkin telah terjadi, tapi tidak dapat dideteksi. Stadium ini sulit dibedakan dengan otitis media serosa yang disebabkan oleh virus atau alergi.
  2. Stadium Hiperemis. Tampak pembuluh darah melebar di membran timpani sehingga membran timpani tampak hiperemis serta edema. Sekret yang terbentuk mungkin masih bersifat eksudat yang serosa sehingga sukar dilihat.
  3. Stadium Supurasi. Edema yang hebat pada mukosa telinga tengah dan hancurnya sel epitel superfisial, serta terbentuknya eksudat yang purulen di kavum timpani yang menyebabkan membran timpani menonjol (bulging) ke arah telinga luar. Pasien tampak sangat sakit, dan demam, serta rasa nyeri di telinga bertambah hebat. Bila tidak dilakukan insisi (miringotomi) pada stadium ini, kemungkinan besar membran timpani akan ruptur dan keluar nanah ke liang telinga luar. Dan bila ruptur, maka lubang tempat ruptur (perforasi) kadang tidak menutup kembali terutama pada anak usia lebih dari 12 tahun atau dewasa.
  4. Stadium Perforasi. Karena beberapa sebab seperti terlambatnya pemberian antibiotika atau virulensi kuman yang tinggi, maka dapat terjadi ruptur membran timpani dan nanah keluar mengalir dari telinga tengah ke liang telinga luar.
  5. Stadium Resolusi

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik