Entri Populer

OTISTA MEDIS BAGIAN 2

Written By iqbal_editing on Senin, 03 Oktober 2016 | 05.35

  1. Otitis media serosa akut 
  2. Otitis eksterna

Komplikasi

  1. Otitis Media Supuratif Kronik 
  2. Abses sub-periosteal
  3. Mastoiditis akut

Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)

Penatalaksanaan

  1. Asupan gizi yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh 
  2. Pemberian farmakoterapi dengan:
    1. Topikal
      • Pada stadium oklusi, tujuan terapi dikhususkan untuk membuka kembali tuba eustachius. Obat tetes hidung HCl efedrin 0,5% (atau oksimetazolin 0,025%) diberikan dalam larutan fisiologik untuk anak kurang dari 12 tahun dan HCl efedrin 1% (atau oksimetazolin 0,05%) dalam larutan fisiologik untuk anak yang berumur lebih dari 12 tahun atau dewasa.
      • Pada stadium perforasi, diberikan obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari, dilanjutkan antibiotik adekuat yang tidak ototoksik seperti ofloxacin tetes telinga sampai 3 minggu.
    2. Oral sistemik
      • Dapat diberikan antihistamin bila ada tanda-tanda alergi.
      • Antipiretik seperti paracetamol sesuai dosis anak.
      • Antibiotik yang diberikan pada stadium oklusi dan hiperemis ialah penisilin atau eritromisin, selama 10-14 hari:
        1. Ampisilin : Dewasa 500 mg 4 x sehari; Anak 25 mg/KgBB 4 x sehari atau
        2. Amoksisilin: Dewasa 500 mg 3 x sehari; Anak 10 mg/KgBB 3 x sehari atau
        3. Eritromisin : Dewasa 500 mg 4 x sehari; Anak 10 mg/KgBB 4 x sehari
        4. Jika terdapat resistensi, dapat diberikan kombinasi dengan asam klavulanat atau sefalosporin.
      • Pada stadium supurasi dilakukan miringotomi (kasus rujukan) dan pemberian antibiotik. Antibiotik yang diberikan:
        1. Amoxyciline: Dewasa 3x500 mg/hari. Pada bayi/anak 50mg/kgBB/hari; atau
        2. Erythromycine: Dewasa/ anak sama dengan dosis amoxyciline;atau
        3. Cotrimoxazole: (kombinasi trimethroprim 80 mg dan sulfamethoxazole 400 mg tablet) untuk dewasa 2x2 tablet, anak (trimethroprim 40 mg dan sulfamethoxazole 200 mg) suspensi 2x5 ml.
        4. Jika kuman sudah resisten (infeksi berulang): kombinasi amoxyciline dan asam klavulanat, dewasa 3x625 mg/hari. Pada bayi/anak, dosis disesuaikan dengan BB dan usia.
  3. Miringotomi (kasus rujukan). Indikasi miringotomi pada anak dengan OMA adalah nyeri berat, demam, komplikasi OMA seperti paresis nervus fasialis, mastoiditis, labirinitis, dan infeksi sistem saraf pusat. Miringotomi merupakan terapi third-line pada pasien yang mengalami kegagalan terhadap dua kali terapi antibiotik pada satu episode OMA.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik