Entri Populer

macam-macam infeksi mata bakterial

Written By iqbal_editing on Minggu, 02 Oktober 2016 | 04.44

1. Konjungtivitis mukopurulen akut
Konjungtivitis ini ditandai dengan adanya hiperemi konjungtiva dan adanya sekret mukopurulen. Bakteri yang biasanya menyebabkan penyakit ini yaitu StaphylococcuS aureus, Pneumococcus, Streptococcus pneumoniae,Haemophilus aegypticus, dan Koch-Weeks bacillus. Beberapa tanda dan gejala pada konjungtivitis tipe ini yaitu:
  • Sensasi benda asing pada mata akibat pembuluh darah yang bertambah pada konjungtiva
  • Fotofobia
  • Sekret mukopurulen, yang menyebabkan perlekatan kedua kelopak mata setelah bangun tidur
  • Penglihatan yang kabur, yang disebabkan adanya mukus pada bagian depan kornea
  • Terlihatnya halo yang berwarna-warni, yang disebabkan oleh efek prismatik mukus pada kornea
  • Kongesti pembuluh darah konjungtiva
  • Kemosis
  • Perdarahan peteki, yang biasanya muncul pada etiologi pneumokokus
2. Konjungtivitis purulen akut
Konjungtivitis ini disebut juga konjungtivitis hiperakut, dan ditandai dengan respon inflamasi yang lebih berat. Penyakit ini disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae, StaphylococcuS aureus, dan Streptococcus pneumoniae. Penyebaran penyakit ini biasanya melalui saluran genital yang terinfeksi N gonorrheae dan menular ke mata melalui tangan yang terkontaminasi.
Tanda dan gejala pada penyakit ini berlangsung dalam tiga fase, yaitu:
  • Fase infiltrasi, yang berlangsung selama 4-5 hari setelah infeksi. Fase ini ditandai dengan:
    • Nyeri pada bola mata
    • Kemosis disertai hiperemi konjungtiva
    • Edema palpebra
    • Sekret yang berair
    • Pembesaran nodus limfa preaurikular
    • Fase blenorrhoea, yang berlangsung setelah fase infiltrasi dan terjadi selama beberapa hari. Fase ini ditandai dengan adanya sekret yang purulen dan kental.
    • Fase penyembuhan, yang ditandai dengan penurunan nyeri, edema palpebra, dan jumlah sekret yang keluar. Namun, konjungtiva masih terlihat merah
3. Konjungtivitis membranosa akut
Konjungtivitis ini ditandai dengan pembentukan membran pada konjungtiva. Penyakit ini disebabkan oleh Corynebacterium diphteriae dan Streptococcus haemolyticus. Pembentukan membran pada konjungtiva tersebut diakibatkan oleh adanya deposisi eksudat fibrinosa pada permukaan konjungtiva akibat inflamasi yang berat. Membran ini kemudian dapat mengalami nekrosis yang menghasilkan jaringan granulasi pada konjungtiva.
Tanda dan gejala dari konjungtivitis ini dibagi dalam tiga fase, yaitu:
  • Fase infiltrasi, yang ditandai dengan:
    • Nyeri yang berat pada mata
    • Sekret konjungtiva
    • Edema palpebra
    • Hiperemia, edema palpebra, yang dilapisi oleh membran
    • Pembesaran nodus limfa preaurikular
    • Fase supurasi, yang ditandai dengan :
      • Penurunan rasa nyeri dan edema palpebra
      • Membran konjungtiva yang perlahan menjadi nekrosis
      • Sekret purulen pada konjungtiva
      • Fase sikatrisasi, yang ditandai dengan adanya jaringan parut/granulasi hasil nekrosis membran
4. Konjungtivitis pseudomembranosa
Konjungtivitis ini ditandai dengan pembentukan pseudomembran pada konjungtiva. Pseudomembran tersebut terbentuk karena adanya koagulasi eksudat fibrinosa pada permukaan konjungtiva.
Penyakit ini ditandai dengan adanya konjungtivitis mukopurulen akut dan pembentukan pseudomembran pada fornix dan konjungtiva palpebra.
5. Konjungtivitis kronik
Konjungtivitis ini ditandai dengan adanya inflamasi yang ringan pada konjungtiva. Salah satu etiologi konjungtivitis ini yaitu adanya infeksi oleh bakteri StaphylococcuS aureus dan bakteri gram negatif lainnya.
Tanda dan gejala dari penyakit ini yaitu:
  • Adanya perasaan terbakar pada mata
  • Perasaan panas dan kering pada tepi palpebra
  • Mata sering merasa lelah dan mengantuk
  • Hiperemia pada mata
  • Sekret mukoid ringan
  • Adanya kongesti pada pembuluh darah konjungtiva posterior
  • Hipertrofi papilar pada konjungtiva palpebra

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik