Entri Populer

resiko anak bunuh diri jika ortu sudah meninggal

Written By iqbal_editing on Sabtu, 18 Maret 2017 | 01.51

Risiko bunuh diri bisa dilihat sejak kanak-kanak, terutama pada mereka yang kehilangan orang tuanya sejak kecil.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Mai-Britt Guldin dari Aarhus University, Denmark, mengatakan kematian orang tua sangat berpengaruh terhadap kesehatan jiwa anak. Akibatnya, risiko bunuh diri ketika anak menginjak usia dewasa akan semakin besar.



"Risiko bunuh diri akan meningkat dua kali lipat jika kehilangan orang tua saat kanak-kanak. Meski begitu, risiko ini dapat dicegah dengan melakukan langkah-langkah intervensi," tutur Guldin, dikutip dari Reuters, Jumat (13/11/2015).

Penelitian dilakukan dengan menganalisis data penduduk Denmark, Swedia dan Finlandia pada tahun 1968 hingga 2008. Selama 40 tahun, ditemukan bahwa 3 persen dari partisipan kehilangan orang tua sebelum berusia 18 tahun.

Dari penelitian tersebut, ditemukan sekitar 0,14 persen anak yang kehilangan orang tuanya melakukan bunuh diri ketika dewasa. Jumlah ini dua kali lipat lebih banyak daripada korban bunuh diri namun tidak kehilangan orang tua ketika masa kanak-kanak yang hanya 0,07 persen.

Risiko bunuh diri akan meningkat 3,4 kali lipat jika orang tua partisipan meninggal karena bunuh diri juga. Hasil lain menyebut anak yang kehilangan orang tua sebelum usia 6 tahun memiliki kemungkinan paling besar untuk melakukan bunuh diri.

Guldin menambahkan risiko bunuh diri akan bertahan hingga 25 tahun ke depan. Untuk itu, intervensi harus dilakukan sejak kanak-kanak agar risiko bunuh diri tak semakin besar.

"Strategi intervensi yang paling tepat adalah memonitor stres pada anak dan menyediakan bantuan dan pertolongan untuk anak-anak yang merasa kehilangan orang tuanya," pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik