Entri Populer

terapi unik agar anak bertahan hidup darikeinginan bunuh diri

Written By iqbal_editing on Sabtu, 18 Maret 2017 | 01.58

Jumlah kasus bunuh diri di Korea Selatan dilaporkan meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan, data otoritas setempat menyebut ada 40 kasus bunuh diri setiap harinya. Untuk membantu orang-orang yang pernah mencoba bunuh diri, ditawarkan 'terapi kematian' bagi mereka.

Ya, terapi ini ditawarkan oleh Seoul Hyowon Healing Center. 'Terapi kematian' ini dirancang di mana orang-orang akan berada di dalam peti mati yang diletakkan berjejer di dalam ruangan. Saat menjalani terapi tersebut, peserta menggunakan jubah putih.

Jeong Yong-mun, mantan pekerja di pemakaman yang kini menjadi kepala Seoul Hyowon Healing Center menyebutkan peserta terapi berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari remaja yang berjuang karena tekanan di sekolah, lansia yang mengalami isolasi dalam kesehariannya, atau orang-orang dengan beban kehidupan yang mereka alami.

"Saat ikut terapi ini, peserta akan duduk di samping peti mati dan mendengarkan ceramah bahwa bagaimanapun mereka harus bisa menerima masalah yang dihadapi dan selalu berusaha menemukan sukacita meski dalam kondisi sulit sekalipun," tutur Yong-mun, seperti dikutip dari Oddity Central, Selasa (3/11/2015).

Baca juga: Tanda-tanda Orang Ingin Bunuh Diri


Kemudian, mereka diminta menuliskan pesan dan permintaan terakhirnya setelah meninggal dan harus membacanya keras-keras. Sesi dilanjutkan dengan masing-masing peserta berbaring di peti matinya, dengan mata tertutup. Seiring dengan menyalanya lilin, seseorang yang berperan sebagai malaikat maut masuk ke ruangan dan menutup peti mati satu per satu. Di sisi peti mati terdapat meja kecil lengkap dengan foto peserta. Persis seperti suasana di rumah duka.

Alhasil, peserta akan ditinggal sendirian di peti mati dalam keadaan sepi dan gelap selama sepuluh menit. Di dalam sana, mereka diminta untuk merenungkan kehidupannya selama ini. Setelah sepuluh menit, satu per satu peserta pun mulai 'bangkit' dan membuka peti matinya. Mereka mengaku perasaannya lebih baik dari sebelumnya.

Kemudian, Yong-mun masuk ke ruangan dan memberi motivasi kepada para peserta. Dengan terapi ini, selain untuk bisa lebih menghargai hidup, peserta juga diharap bisa merasakan apa yang dialami anggota keluarga jika mereka kehilangan salah satu anggota keluarga, apalagi karena yang bersangkutan meninggal akibat bunuh diri.

"Terapi kematian ini sudah dilakukan di beberapa negara termasuk juga Ukraina dan di China, terapi ini dilakukan di salah satu klinik psikoterapi. Ya, tujuannya tak lain supaya orang bisa merasa positif, santai, dan optimistis dalam menghadapi masalah hidupnya dan tidak selalu berpikir bunuh diri untuk menyelesaikan masalahnya," tutup Yong-mun.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik