Entri Populer

SEMANGAT PASIEN CML naik gunung

Written By iqbal_editing on Senin, 10 April 2017 | 19.50

Dulunya, Choirrun Umma Azizah (23) hobi melakukan kegiatan outdoor misalnya wall climbing dan mendaki gunung. Di bulan Mei 2014, Umma didiagnosis Chronic Myeloid Leukemia (CML). Namun, penyakitnya itu tak menghalangi Umma untuk mencapai keinginannya kembali naik gunung.

Umma mengatakan, dia memang sudah hobi mendaki gunung sejak SMA. Di usia 19 tahun, baru Umma menekuni hobinya itu. Bahkan, di tanggal 25 Maret 2014, Umma sempat mendaki Gunung Gede atau kurang lebih 2 bulan sebelum Umma didiagnosis CML.

"Waktu itu gejala yang terasa awalnya saya kok demam pas lagi pendakian. Saya nggak kuat, turun, sampai di pos 2 kayaknya. Pas turun, dari situ sering demam selama 2 bulan, terus berat badan juga turun. Jadi, gejala CML sudah saya rasa sebelum mendaki," kata Umma saat berbincang dengan detikHealth.

Karena diagnosis CML tersebut, Umma pun mengurungkan niatnya ikut pendakian ke tiga gunung yakni Slamet, Sindoro, dan Sumbing. Sebab, saat itu dokter tidak membolehkan Umma mengikuti kegiatan outdoor apapun, termasuk rock climbing yang biasa ia lakukan.


Dikatakan Umma, saat itu dokter tidak menyarankan Umma melakukan kegiatan outdoor karena risiko yang bisa terjadi serta efek samping obat yang dikonsumsi Umma bisa membakar kulit. Kini, Umma sudah berganti obat yang dia konsumsi dua kali sehari dengan jeda 12 jam. Walau memang, kini efek samping obat masih terasa seperti kulit kering dan timbul bintik-bintik.

"Di Januari 2016 saya mulai boleh ikut wall climbing di kampus. Terus tanggal 25-26 Maret ke Curug Cilember. Nah, Mei ini rencana mau daki ke Papandayan tapi sebelumnya saya sudah konsul ke dokter. Kata dokter boleh tapi harus tahu diri, kalau capek jangan dipaksain," kata mahasiswi Universitas Tirtayasa jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia ini.

Persiapan mendaki ke Papandayan yang dilakukan Umma antara lain joging tiap pagi dan sore, kemudian latihan mengatur napas, mengatur pola makan dan rutin cek darah. Umma mengaku ingin bisa mencapai keinginannya mendaki gunung sampai puncak. Lalu, apa yang membuat Umma optimistis dirinya bisa mendaki gunung lagi bahkan sampi puncak meski memiliki CML?

"Dari kecil almarhum om meninggal yang meninggal karena kanker otak, beliau pecinta alam dan jadi tim rescue. Om saya ngajarin saya cara wall climbing. Di situ saya ngerasa kok senang banget, gagah banget bisa bawa carrier gitu. Ndiriin camp juga seru banget. Pokoknya CML nggak menghalangi saya untuk bisa mendaki lagi apalagi udah hampir 3 tahun ini saya udah nggak naik gunung," pungkas Umma yang sudah pernah mendaki ke gunung Gede Pangrango juga Merapi ini.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik