Entri Populer

Bayi Terlilit Tali Pusat Tapi Lahir Selamat Berkat Kebiasaan Unik Sang Ibu

Written By iqbal_editing on Kamis, 06 Juli 2017 | 05.36

Sejak usia kandungannya memasuki 28 pekan, atas arahan dokter, Emily Eekhoff (26) diminta memastikan apakah pergerakan janinnya baik-baik saja dengan menghitung tendangannya.

Dalam sehari, Emily harus memastikan si janin menendang sedikitnya 10 kali dalam satu jam. Untuk apa ya?

"Ini mengindikasikan bahwa bayinya hidup dan baik-baik. Bila saya sudah memastikannya, saya pun bisa tenang," ungkap ibu asal Waukee, Iowa tersebut.


Namun akhir Mei lalu, Emily tak lagi merasakan 10-15 tendangan seperti biasanya. Ia pun segera menghubungi dokter.

Dari hasil monitor di rumah sakit, janin Emily menunjukkan detak jantung yang normal tetapi tidak bergerak sama sekali. Karena itu, janin Emily terpaksa harus dilahirkan melalui operasi caesar saat usia kandungan wanita ini baru 33 minggu 5 hari.

Janin Emily berjenis kelamin perempuan dan kemudian diberi nama Ruby. Ruby rupanya terlahir dengan tali pusar melilit erat di lehernya. Menurut dokternya, ini adalah kondisi yang membahayakan nyawa si bayi.

Untunglah Emily rajin menghitung kebiasaan menendang si janin. Dan meskipun lahir prematur, Ruby dinyatakan sehat dengan berat mencapai 1,8 kg.

"Saya tidak merasa melakukan sebuah keajaiban. Saya hanya bersyukur karena dokter meminta saya melakukannya," tutur Emily seperti dilaporkan Today.


Hal ini diamini Dr Neil Mandsager dari Mercy Medical Center, Des Moines, Iowa yang menangani Emily. "Kemungkinan besar si janin bisa lahir mati, dalam kurun satu, dua atau tiga hari setelah dilahirkan. Tetapi sang ibu menyelamatkan nyawa bayinya dengan memperhatikan aktivitas janin sejak dalam kandungan," katanya.

Neil pulalah yang menyarankan agar Emily mengecek pergerakan janin putrinya sejak usia kandungan Emily memasuki 28 pekan. "Metodenya memang tidak harus seperti ini, tetapi yang pasti ini bertujuan agar para ibu mengenali pola pergerakan janin, apa yang normal dan apa yang tidak," jelasnya.

Metode ini, lanjut Neil, dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi adanya gangguan atau komplikasi seperti masalah pada tali pusar dan plasenta. Sebab bila dibiarkan, risiko bayi lahir mati masih bisa terjadi, bahkan pada kehamilan yang sehat sekalipun.

"Ketika pergerakan janin berkurang, ada indikasi bayinya bermasalah, dan jika tidak segera diintervensi, ada kemungkinan untuk stillbirth (bayi lahir mati, red)," imbuhnya.


Meski demikian, Ruby masih harus dirawat intensif di rumah sakit selama 20 hari. Namun begitu diperbolehkan pulang, Emily yakin kondisi putrinya sudah jauh lebih baik dan siap.

"Senang sekali rasanya mengetahui dia bisa dibawa pulang," tutupnya.(lll/up)

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik