Entri Populer

gangguan pada kornea 1

Written By iqbal_editing on Rabu, 12 Oktober 2016 | 07.40

Gangguan Kornea


4. Ulkus Kornea 
5. Keratokonjungtivitis Vernalis 
6. Keratitis Pungtata Superfisialis 
7. Keratitis Ulserativa Perifer 
8. Keratomalasia 
9. Keratokonus 
10. Keratopati Bulosa (Pembengkakan Kornea) 
11. Infeksi Herpes Simpleks Pada Kornea 
12. Infeksi Herpes Zoster Pada Kornea 
13. Keratokonjungtivitis Sikka 


Ulkus Kornea

Ulkus Kornea adalah luka terbuka pada lapisan kornea yang paling luar.


PENYEBAB
Ulkus biasanya terbentuk akibat:
# Infeksi oleh bakteri (misalnya stafilokokus, pseudomonas atau pneumokokus), jamur, virus (misalnya herpes) atau protozoa akantamuba
# Kekurangan vitamin A atau protein
# Mata kering (karena kelopak mata tidak menutup secara sempurna dan melembabkan kornea).

Faktor resiko terbentuknya ulkus:
- Cedera mata
- Ada benda asing di mata
- Iritasi akibat lensa kontak.

GEJALA
Ulkus kornea menyebabkan nyeri, peka terhadap cahaya (fotofobia) dan peningkatan pembentukan air mata, yang kesemuanya bisa bersifat ringan.
Pada kornea akan tampak bintik nanah yang berwarna kuning keputihan.

Kadang ulkus terbentuk di seluruh permukaan kornea dan menembus ke dalam.
Pus juga bisa terbentuk di belakang kornea.
Semakin dalam ulkus yang terbentuk, maka gejala dan komplikasinya semakin berat.

Gejala lainnya adalah:
- gangguan penglihatan
- mata merah
- mata terasa gatal
- kotoran mata.

Dengan pengobatan, ulkus kornea dapat sembuh tetapi mungkin akan meninggalkan serat-serat keruh yang menyebabkan pembentukan jaringan parut dan menganggu fungsi penglihatan.
Komplikasi lainnya adalah infeksi di bagian kornea yang lebih dalam, perforasi kornea (pembentukan lubang), kelainan letak iris dan kerusakan mata.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata.

Pemeriksaan diagnostik yang biasa dilakukan adalah:
- Ketajaman penglihatan
- Tes refraksi
- Tes air mata
- Pemeriksaan slit-lamp
- Keratometri (pengukuran kornea)
- Respon refleks pupil
- Goresan ulkus untuk analisa atau kultur
- Pewarnaan kornea dengan zat fluoresensi.

PENGOBATAN
Ulkus kornea adalah keadaan darurat yang harus segera ditangani oleh spesialis mata agar tidak terjadi cedera yang lebih parah pada kornea.

Tergantung kepada penyebabnya, diberikan obat tetes mata yang mengandung antibiotik, anti-virus atau anti-jamur.

Untuk mengurangi peradangan bisa diberikan tetes mata corticosteroid.

Ulkus yang berat mungkin perlu diatasi dengan pembedahan (pencangkokan kornea). 
 
 
 

Keratokonjungtivitis Vernalis

Keratokonjungtivitis Vernalis adalah peradangan konjungtiva yang berulang (musiman).

PENYEBAB
Konjungtivitis vernal terjadi akibat alergi dan cenderung kambuh pada musim panas.
Keratokonjungtivitis vernal sering terjadi pada anak-anak, biasanya dimulai sebelum masa pubertas dan berhenti sebelum usia 20.

GEJALA
Gejalanya berupa:
- gatal hebat
- mata merah dan berair
- peka terhadap cahaya (fotofobia)
- kotoran mata yang kental dan lengket.

Konjungtiva di bawah kelopak mata membengkak dan berwarna pink pucat sampai keabuan, sedangkan konjungtiva lainnya tampak berwarna putih susu.
Konjungtiva yang melapisi bola mata tampak menebal dan keabuan.

Kadang terjadi kerusakan pada sebagian kecil kornea yang menyebabkan nyeri dan fotofobia hebat.

Keseluruhan gejala biasanya menghilang pada musim dingin.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata.

PENGOBATAN
Jangan menggisik mata karena bisa menyebabkan iritasi lebih lanjut.
Kompres dingin bisa mengurangi gejala.

Tetes mata antialergi seperti cromoline, lodoxamind, ketorolac dan levokabastin merupakan pengobatan yang paling aman.
Antihistamin oral juga bisa membantu meringankan gejala.

Corticosteroid bisa mengurangi peradangan, tetapi sebaiknya tidak digunakan lebih dari beberapa minggu karena bisa menyebabkan peningkatan tekanan pada mata, katarak dan infeksi opportunistik. 
 
 

Keratitis Pungtata Superfisialis

Keratitis Pungtata Superfisialis adalah suatu keadaan dimana sel-sel pada permukaan kornea mati.

PENYEBAB
Penyebabnya bisa berupa:
# Infeksi virus
# Infeksi bakteri
# Mata kering
# Sinar ultraviolet (sinar matahari, sinar lampu, sinar dari las listrik)
# Iritasi akibat pemakaian lensa kontak jangka panjang
# Iritasi atau alergi terhadap obat tetes mata
# Efek samping obat tertentu (misalnya vidarabin).

GEJALA
Mata biasanya terasa nyeri, berair, merah, peka terhadap cahaya (fotofobia) dan penglihatan menjadi sedikit kabur.

Jika penyebabnya adalah sinar ultraviolet, maka gejala-gejala biasanya munculnya agak lambat dan berlangsung selama 1-2 hari.
Jika penyebabnya adalah virus, maka kelenjar getah bening di depan telinga akan membengkak dan nyeri bila ditekan.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan adalah mata terasa perih, gatal dan mengeluarkan kotoran.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil pemeriksaan mata.

Pemeriksaan diagnostik yang biasa dilakukan adalah:
# Pemeriksaan ketajaman penglihatan
# Tes refraksi
# Tes air mata
# Pemeriksaa slit-lamp
# Respon refleks pupil
# Keratometri (pengukuran kornea)
# Pewarnaan fluoresensi kornea.

PENGOBATAN
Keratitis pungtata superfisialis biasanya berakhir dengan penyembuhan sempurna.
Jika penyebabnya virus, tidak perlu diberikan pengobatan khusus dan penyembuhan biasanya terjadi dalam waktu 3 minggu.

Jika penyebabnya adalah bakteri, diberikan antibiotik.
Jika penyebabnya adalah mata kering, diberikan salep dan air mata buatan.

Jika penyebabnya adalah sinar ultraviolet atau lensa kontak, diberikan salep antibiotik dan obat untuk melebarkan pupil.
Jika penyebabnya adalah reaksi terhadap obat-obatan, maka sebaiknya pemakaian obat dihentikan. 
 
 

Keratitis Ulserativa Perifer

Keratitis Ulserativa Perifer adalah suatu peradangan dan ulserasi (pembentukan ulkus) pada kornea yang seringkali terjadi pada penderita penyakit jaringan ikat (misalnya artritis rematoid).

PENYEBAB
Keratitis ulserativa perifer bisa disebabkan oleh:
# Penyakit non-infeksi
- Artritis rematoid
- Lupus eritematosus sistemik
- Sarkoidosis
- Rosasea
- Arteritis sel raksasa
- Penyakit peradangan saluran pencernaan
- Kelainan metabolisme
- Blefaritis
- Keratitis marginalis
- Pemakaian lensa kontak
- Cedera mata karena bahan kimia, trauma ataupu pembedahan
# Penyakit infeksi
- Tuberkulosis
- Sifilis
- Hepatitis
- Disentri basiler
- Keratitis (karena virus, bakteri, jamur maupun akantamuba).

Faktor resiko utama terjadinya penyakit ini adalah penyakit jaringan ikat dan penyakit pembuluh darah.

GEJALA
Terjadi gangguan penglihatan, peka terhadap cahaya (fotofobia) dan penderita merasa ada benda asing di matanya.

Gejala lainnya adalah:
- mata berair
- peradangan konjungtiva dan episklera.


DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata serta pemeriksaan fisik.

PENGOBATAN
Pengobatan lokal bertujuan untuk mencegah atau mengurangi kerusakan kornea, sedangkan pengobatan sistemik diberikan untuk mengatasi penyebabnya.

Untuk mengatasi penyebabnya, diberikan steroid sistemik dan obat penekan sistem kekebalan (immunosupresan); obat tersebut juga efektif dalam mengontrol peradangan mata dan sistemik.
Immunosupresan yang diberikan biasanya adalah cyclophosphamide.

Jika diduga penyebabnya adalah penyakit infeksi, maka diberikan antibiotik.

Beberapa teknik pembedahan yang dilakukan untuk mengatasi keratitis ulserativa perifer:
# Perekat jaringan (misalnya lem sianoakrilat) digunakan pada ancaman perforasi dan perforasi yang berukuran kurang dari 1-2 mm.
# Prosedur tektonik, yaitu keratoplasti, keratoplasti penetrasi dan pencangkokan bercak korneoskleral.  

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik