Entri Populer

helm pelindung rambut saat kemoterapi

Written By iqbal_editing on Jumat, 17 Februari 2017 | 08.01

Ketika seorang pasien kanker menjalani kemoterapi, obat-obat yang dikonsumsi akan bekerja berusaha membunuh sel-sel kanker. Sayangnya efek obat ini kadang terlalu kuat sehingga sel tubuh yang sehat juga bisa ikut kena dampaknya.

Satu contoh efek samping dari kemoterapi yang terkenal adalah kerontokan rambut. Hampir sebagian besar pasien akan mengalaminya meski kemudian rambut bisa tumbuh lagi setelah pengobatan berhenti.

Terkait hal tersebut ada dua studi baru yang telah dilakukan peneliti untuk mencari tahu bagaimana cara mempertahankan sebagian besar rambut pasien kanker. Yaitu dengan alat seperti helm yang memiliki fungsi pendingin.

Baca juga: Kaitan Kemoterapi dan Rambut Rontok Seperti Dialami Aldi Taher

Alat bekerja dengan mengirimkan cairan pendingin ke kulit kepala selama dan setelah kemoterapi. Dengan mendinginkan kulit kepala, pembuluh darah akan mengerut sehingga aktivitas kimia obat juga jadi terbatas.

"Saya pikir ini adalah alat yang sangat menarik karena kerontokan rambut adalah perwujudan dari kemoterapi yang buruk. Selama ini apakah Anda seorang ibu dengan anak kecil, seorang guru, atau pengacara perusahaan, apa yang selalu terlihat menjadi pengalaman kemoterapi adalah kerontokan rambut itu," komentar dr Harold Burstein dari Dana-Farber Cancer Institute seperti dikutip dari Reuters, Jumat (17/2/2017).

Alat pendingin sendiri dikembangkan oleh tim yang dipimpin oleh dr Hope Rugo dari University of California dan tim yang dipimpin oleh dr Julie Nangia dari Baylor College of Medicine. Ada dua tim yang mencoba keefektifan dua alat pendingin bernama DigniCap.

Pada tes yang dilakukan tim dr Hope pada 122 wanita pasien kanker payudara, sekitar 66 persen mengaku bisa mempertahankan setengah rambutnya setelah jalani empat minggu kemoterapi. Sementara itu tes yang dilakukan tim dr Julie pada 142 wanita menemukan hanya 16 persen saja wanita yang bisa mempertahankan setengah rambutnya.

Menurut dr Julie hasil yang buruk tersebut kemungkinan karena teknik pemasangan helm yang tak tepat. Seiring berjalannya waktu hasil eksperimen membaik meski tetap ada kerontokan.

"Menurut saya kebanyakan dari wanita ini akan tetap mengalami kerontokan hingga 30 persen rambutnya," pungkas dr Julie.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik