Entri Populer

Welcome Guys

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Pesan Dokter Agar Pemakaian Lensa Kontak Tetap Aman bagi Mata

Written By iqbal_editing on Rabu, 13 September 2017 | 17.59

Softlens lensa kontak merupakan salah satu alat bantu melihat layakanya kacamata. Dalam penggunaannya softlens bersifat praktis karena hanya diletakan di kornea mata.

"Pada prinsipnya softlens memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemakaian kacamata. Sebab softlens menempel langsung pada mata," kata dr Zeiras Eka Djamal, SpM ketika dihubungi detikHealth baru-baru ini.

Karena hal itu, pengguna softlens diminta untuk selalu rajin menjaga kesehatan mata dan softlensnya. Misalnya dengan mencuci tangan sesaat sebelum dan sesudah menggunakan softlens.

"Kebersihan itu penting. Ada orang pakai softlens selama 10 tahun nggak kenapa-kenapa tapi ada orang dua minggu pakai softlens malah terinfeksi karena nggak rajin menjaga kesehatan mata," sambung dokter yang praktik di Jakarta Eye Center (JEC) ini.

Baca juga: Oran

Dihubungi terpisah, dr Endang Johani SpM dari RS Siloam Lippo Village Karawaci mengatakan pemakaian softlens untuk kebutuhan kondisi mata maupun keperluan kecantikan sah-sah saja. Namun, sama halnya dengan dr Zeiras bahwa ada hal-hal yang perlu diperhatikan.

"Sebaiknya pastikan tangan steril, kuku tidak panjang, disiplin dan komitmen untuk merawat softlens sesuai aturan. Misalnya saat memakai, melepas, merendam dan meneteskan obat mata saat menggunakan lensa kontak," imbuh dr Endang.

dr Endang menjelaskan pada prinsipnya, softlens digunakan untuk pasien yang memiliki indikasi kelainan refraksi. Seperti mata miopia dengan lensa kontak minus, mata astigmatisma dengan lensa silinder, mata hipermetropia dengan lensa plus, atau kombinasi.
17.59 | 0 komentar | Read More

Orang yang Cocok dan Tidak Cocok Pakai Lensa Kontak

Penggunaan lensa kontak tidak boleh sembarangan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Untuk itu ketahui tipe orang seperti apa yang cocok dan tidak cocok pakai lensa kontak.

Soft lens atau lensa kontak saat ini tidak hanya digunakan untuk membantu penglihatan, tapi juga untuk gaya-gayaan atau fashion. Padahal beberapa orang tertentu tidak bisa atau tidak cocok pakai lensa kontak.

Jika ingin menggunakan lensa kontak sebaiknya harus berkonsultasi dengan dokter mata terlebih dahulu, karena dokter akan mempeberitahu apakah dirinya cocok menggunakan lensa kontak atau tidak serta memilihkan jenis lensa kontak mana yang pas, seperti dikutip dari icarehospital.org, Senin (9/4/2012).

Selain itu diperlukan pemeriksaan secara rutin setelah penggunaan awal lensa kontak. Hal ini karena memakai lensa kontak yang tidak tepat bisa menimbulkan infeksi mata, reaksi alergi, perubahan bentuk kornea dan struktur serta pembuluh darah abnormal yang tumbuh di kornea.

Berikut ini tipe orang yang cocok dan tidak cocok menggunakan lensa kontak yaitu:

Orang yang tidak cocok pakai lensa kontak
1. Orang yang tidak telaten, hal ini karena memakai lensa kontak membutuhkan perhatian khusus seperti rutin dibersihkan dengan cairan khusus, disimpan ditempat yang tepat serta melepasnya ketika akan tidur.
2. Memiliki pekerjaan dengan lingkungan yang sangat berdebu atau bekerja dengan asap kimia yang bisa mengiritasi lensa kontak.
3. Orang yang tidak bisa menjaga kebersihan, karena sebelum menggunakan lensa kontak pastikan tangan sudah dicuci untuk menghilangkan bakteri yang ada di tangan sehingga tidak menimbulkan iritasi atau infeksi di mata.
4. Orang yang memiliki kebiasaan mengucek mata, hal ini berisiko membuat mata iritasi seta merobek lensa kontak.
5. Orang yang memiliki gangguan mata kering, jika masih dalam taraf ringan biasanya diperbolehkan namun dengan pengawasan ketat. Tapi jika kondisinya sudah berat maka disarankan tidak menggunakan lensa kontak.
6. Orang dengan mata yang mengalami gangguan perabaan seperti sensitivitas kornea yang berkurang, karena orang ini tidak akan merasa apa-apa kalau ada sesuatu yang tidak nyaman dengan korneanya.

Orang yang cocok pakai lensa kontak
1. Orang yang bisa menjaga kebersihan dengan baik, sehingga mengurangi risiko terkena infeksi pada mata.
2. Orang yang telaten serta memiliki kepatuhan yang tinggi terutama saat memakai dan merawat lensa kontak yang digunakan, karena jika ia tidak patuh ada kemungkinan ia merawat lensa kontak tidak sesuai dengan petunjuk yang ada.
3. Orang yang bisa bertahan dan sabar dalam melalui masa penyesuaian, karena saat awal-awal menggunakan lensa kontak biasanya akan timbul rasa tidak nyaman. Lamanya masa penyesuaian ini tergantung dari jenis lensa kontak yang digunakan.
4. Orang dengan produksi air mata yang tinggi sehingga tidak membuat mata cepat kering yang bisa memicu komplikasi.

Selain itu selama pemakaian lensa kontak pengguna disarankan melakukan pemeriksaan rutin setiap 6 bulan sekali, dan jika muncul keluhan sebaiknya langsung dikonsultasikan ke dokter.
17.58 | 0 komentar | Read More

Gemar Pakai Softlens, Ashanty Kerap Kesulitan Temukan yang Nyaman di Mata

Penyanyi Ashanty mengaku sangat suka memakai lensa kontak atau softlens meski matanya normal. Saking sukanya, Ashanty bahkan memproduksi softlens dengan mereknya sendiri.

Berbicara di kanal Youtube Hijau Musik, Ashanty mengaku memproduksi softlensnya sendiri karena kesulitan memperoleh softlens yang cocok di pasaran. Beberapa jenis softlens bisa terlalu kering sehingga berisiko mengiritasi mata.


"Aku pencinta soflens banget, jadi aku bisa enggak dandan tapi cuma pakai softlens. Kenapa aku produksi sendiri? Karena aku udah coba berbagai macam softlens dari puluhan (merek) cuma satu dua yang nyaman dipakai, artinya kadar airnya tinggi dan warnanya cocok di aku dan Aurel," kata Ashanty seperti dikutip pada Rabu (13/7/2017).

"Kita berpikir memproduksi sendiri supaya kita memakai softlens yang bermutu, berkualitas, dipake enak, enggak bikin merah belekan atau yang gitu-gitu lah," lanjutnya.

Berbicara terpisah, spesialis mata dr Zeiras Eka Djamal, SpM, dari Jakarta Eye Center (JEC) mengatakan bahwa memang softlens harus lebih hati-hati dipakainya daripada kacamata karena bersentuhan langsung dengan permukaan mata. Ketika pemakaian softlens tidak terjaga maka bisa ada risiko iritasi hingga infeksi.

"Sebaiknya pastikan tangan steril, kuku tidak panjang, disiplin dan komitmen untuk merawat softlens sesuai aturan. Misalnya saat memakai, melepas, merendam dan meneteskan obat mata saat menggunakan lensa kontak," kata dr Endang.

Untuk Ashanty sendiri ia mengaku memakai softlens dengan warna yang mencolok serinnya ketika sedang dandan saja.

"Kalau dandan baru kita pakai yang warnanya agak mencolok karena kan sesuai dengan makeup,"
17.57 | 0 komentar | Read More

Gaya Hidup Kekinian yang Bisa Sebabkan Cedera Tulang Belakang

Tulang belakang adalah bagian tubuh yang vital karena terdapat banyak susunan tulang dan saraf penghubung ke otak. Selain karena kecelakaan, gaya hidup yang dilakukan anak muda saat ini juga bisa mencederai tulang belakang.

Pakar nyeri dan tulang belakang, dr Mahdian Nur Nasution, SpBS, mengatakan bahwa kini banyak kebiasaan dari gaya hidup kekinian yang mengancam tulang punggung. Tidak lagi pada orangtua yang mengalami penuaan, ancaman tersebut juga banyak ditemui pada anak-anak muda. Berikut beberapa di antaranya:

1. Fenomena "Text Neck" akibat penggunaan gadget
Penggunaan gadget atau gawai seperti smartphone yang kini diperkenalkan lebih dini kepada anak-anak memicu fenomena yang disebut "Text Neck". Kebiasaan menunduk berlama-lama menatap gadget adalah pemicunya.

Gaya Hidup Kekinian yang Bisa Sebabkan Cedera Tulang BelakangFoto: Thinkstock


"Di Amerika Serikat studi menunjukkan data bahwa banyak pasien muda datang karena keluhan sakit dan kekakuan di daerah punuk, khususnya bagian kanan. Prevalensinya tinggi dalam satu sampai dua tahun belakangan ini. Setelah diamati, ternyata ada kaitannya dengan kebiasaan main HP," ungkapnya.

2. Membawa beban berat oleh para pendaki gunung

Dr Mahdian juga melihat fenomena anak-anak kekinian yang suka naik gunung. Menurutnya, membawa beban berat dalam keril atau tas gunung ketika tidak biasa berolahraga bisa mencederai tulang punggung.

Gaya Hidup Kekinian yang Bisa Sebabkan Cedera Tulang BelakangFoto: Arbi Anugrah


"Ketika mendaki gunung dan bawa tas berat, sementara dia kurang olahraga sehingga otot-ototnya enggak terlatih baik bisa memicu inflamasi di faset-faset tulang belakang. Dari luar mungkin enggak keliatan, tapi kalau bertahun-tahun dilakukan dan dibiarkan, bisa jadi parah sampai bisa memicu skoliosis ringan," katanya.

3. Banyaknya buku pelajaran yang membenani tas sekolah

"Anak-anak yang suka membawa beban berat di tas mereka juga rentan alami masalah tulang belakang. Mungkin karena ada keharusan bawa banyak buku setiap hari atau anak itu malas memindahkan buku, jadi buku seminggu dibawa terus. Kalau tidak diawasi ini bisa menjadi masalah," lanjut dr Mahdian.

Gaya Hidup Kekinian yang Bisa Sebabkan Cedera Tulang BelakangFoto: Ita


Menurutnya, para ahli tidak mematok seberapa berat beban di punggung yang sebaiknya dibawa anak-anak. Tapi, punggung tidak boleh terus-terusan dibebani karena bisa mengubah strukturnya dan memicu cedera yang tidak diharapkan.

4. Berat badan berlebih pada anak-anak

"Saya pernah melakukan operasi tulang belakang pada anak usia 15 tahun karena trauma. Pasien ini masih anak-anak, tapi punya ukuran tubuh yang gemuk sekali," tuturnya. Menurut dr Mahdian, kegemukan memang menjadi faktor risiko untuk cedera tulang belakang, dan kini banyak ditemui lebih dini karena gaya hidup kurang sehat.
17.50 | 1 komentar | Read More

Ini Sebabnya Lambung Tak Bolong Meski Mengandung Asam

Lambung adalah salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia. Lambung pun tidak terlepas dari beberapa gangguan seperti meningkatnya asam lambung. Lantas seberapa kuatnya asam pada lambung kita?

"pH asam lambung yang ideal mesti di atas 4, asamnya mendekati 4. Namun pada orang-orang hyperacidity atau asam lambung berlebihan bisa mencapai 2, 2 itu cukup asam," kata dokter spesialis penyakit dalam, dr Hendra Nurjadin, SpPD-KGEH dari RS Mayapada Tangerang dalam video Bincang Sehat.

"Kalau kita obati, target pengobatan bisa pH asam lambung di atas 4, untuk proses luka lambung pun akan lebih baik. Nah sekuat apa, tentu akan sulit dibandingkan antara asam lambung pH 2 dengan asam sulfat," ucapnya lagi.


Menurut dr Hendra, secara organ lambung dilapisi oleh lapisan pelindung, yaitu adanya lapisan mukosa di dalam lambung yang menghasilkan mukos atau lendir disertai bikarbonat yang merupakan lapisan bawah dari permukaan lambung yang akan melindungi lapisan-lapisan lambung di bawahnya terhadap serangan asam yang terlalu berlebihan.

"Sehingga kalau kita pikirkan adanya faktor attack dari asam lambung dan ada faktor pelindung dari mukosa lambung sendiri itu harus dalam keseimbangan agar asam lambung ini tidak sampai membuat luka di lambung itu sendiri," tutur dr Hendra.

Dikatakan dr Hendra, lambung memang didesain asam karena banyak fungsi dari asam lambung tersebut pada tubuh. Selain membantu mencerna makanan, asam lambung juga melindungi makanan dari bakteri
17.01 | 0 komentar | Read More

Selain Pola Makan, Sakit Mag Juga Bisa Kambuh karena Stres

Written By iqbal_editing on Selasa, 12 September 2017 | 06.22

Asam lambung yang berlebihan tentu menjadi masalah dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Biasanya mag seringkali dianggap lantaran telat makan saja, padahal sebenarnya ada pemicu lainnya lho.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam, dr Hendra Nurjadin, SpPD-KGEH dari RS Mayapada Tangerang, meningkatnya asam lambung bukan hanya dipicu oleh faktor telat makan atau pola makan yang tidak teratur tetapi juga dipicu oleh makan makanan yang mengandung asam berlebihan.

"Ada banyak hal, di samping pola makan yang tidak teratur, makan berlebihan asam, termasuk juga beberapa minuman yang mengandung asam, makanan yang terlalu pedas, beberapa terlalu berlemak, beberapa hal juga termasuk kopi, coklat, dan teh yang berlebihan," kata dr Hendra dalam video Bincang Sehat.

"Itu semua akan mengganggu dari keseimbangan asam dalam tubuh kita, termasuk menimbulkan rasa begah dan sebagainya," sambung dr Hendra.


Selain dipicu oleh faktor pola makan, faktor yang lebih kompleks lagi memacu produksi asam lambung, dikatakan dr Hendra adalah faktor stres.

"Maka tidak heran orang-orang sakit mag yang berulang-ulang salah satu faktor stres mesti diingat, baik disadari maupun tidak disadari," kata dr Hendra.

Asam lambung umumnya diproduksi oleh banyak hal. Secara alamiah pun, produksi asam lambung akan terjadi. Sebab asam lambung sendiri berguna untuk mencerna makanan dan juga melindungi makanan dari bakteri.

"Di samping untuk mencerna makanan, dia juga mensterilkan makanan yang kita makan dari bakteri, sehingga apapun kita makan kita akan terhindar dari penyakit-penyakit yang ditulari dari makanan, seharusnya dengan kondisi asam lambung yang cukup," imbuh dr Hendra.
06.22 | 0 komentar | Read More

Sering Sakit Punggung Saat Bangun Tidur? Segera Ganti Kasur Anda

Apakah Anda sering mengeluh sakit punggung setelah bangun tidur? Bisa jadi kasur tempat Anda tidur menjadi pemicunya. Ini di antaranya karena kualitas kasur yang buruk sehingga mempengaruhi struktur tulang punggung Anda.

Dr Mahdian Nur Nasution, SpBS, dari Klinik Nyeri dan Tulang Belakang mengatakan bahwa banyak orang sering mengeluhkan sakit punggung karena pilihan tempat tidur yang salah.

"Banyak juga pasien sakit pinggang karena tidur di kasur spring bed yang kualitasnya rendah. Setiap kasur kan ada kualitasnya, ada yang murah sampai mahal. Spring bed yang kurang bagus, setelah dipakai setahun biasanya suka turun tengahnya," katanya saat ditemui di Jakarta, Selasa (12/9/2017).

Baca j

Perubahan bentuk kasur kualitas buruk tersebut akan mempengaruhi struktur punggung jika dipakai tidur selama berjam-jam.

"Kalau tubuh kita ikut tertekuk bentuk kasur yang turun itu, bayangkan bagaimana tulang punggung kita melengkung selama enam jam kita tidur. Pasti besok paginya punggung sakit," lanjutnya.

Dengan demikian, kasur yang berkualitas baik walaupun mahal lebih baik dipilih. Hal ini untuk memastikan tempat tidur tetap rata dan tidak mengubah bentuk tulang punggung.

"Sebaiknya tempat tidur itu harus yang rata, supaya tulang belakang tetap terjaga," pesan dr Mahdian.
06.11 | 0 komentar | Read More
 
berita unik