Entri Populer

Welcome Guys

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Ada Varises di Vagina, Ibu Hamil Disarankan Melahirkan dengan Prosedur Caesar

Written By iqbal_editing on Kamis, 31 Agustus 2017 | 20.40

Pada ibu hamil, kadang bisa terjadi kasus varises yang muncul di vagina maupun uterus. Nah, jika terjadi kondisi seperti ini, persalinan disarankan dilakukan dengan prosedur caesar.

"Ketika varises itu pecah maka pembuluh darah itu akan susah dihentikan pendarahannya untuk dijahit. Makanya kalau ada varises vagina kita hindari untuk persalinan normal karena terlalu berbahaya," papar dr Boy Abidin SpOG dari RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, dalam perbincangan dengan detikHealth beberapa waktu lalu.

dr Boy menambahkan, varises akan membuat pembuluh darah rapuh. Inilah yang berpotensi menyebabkan perdarahan nantinya. "Jadi lukanya jadi compang-camping karena pembuluh darahnya lunak. Jadi terlalu berisiko (untuk persalinan normal)," lanjutnya.

"Mungkin bayinya lahir keluar tapi setelah itu masalahnya pada perdarahan," imbuh dr Boy.

Baca juga: Ibu Hamil Perlu Tahu! Tak Cuma di Kaki, Varises pun Bisa Muncul di Vagina

dr Nana Agustina SpOG dari RSU Bunda Jakarta sependapat bahwa varises di vagina maupun uterus bisa berbahaya bagi ibu hamil jika 'dipaksa' melahirkan secara normal. Menurutnya, nyawa pasien menjadi taruhan karena perdarahan yang terjadi.

"Bayi lahir sehat tapi ibunya perdarahan," kata dr Nana.

"Risiko ibunya bisa meninggal karena ketika pembuluh darah pecah terjadi perdarahan hebat, nyawa ibu taruhannya. Maka jalan satu-satunya ya caesar," sambung dr Nana.

Lalu apakah varises di vagina maupun uterus bisa diatasi? Menurut dr Nana, jika varises muncul saat kehamilan, biasanya ketika bayi sudah lahir, varises akan membaik sendiri. Ini bisa terjadi lantaran tidak lagi terjadi penekanan dari janin.

"Karena nggak ada penekanan, pembuluh darah akhirnya mengecil dan nggak ada tekanan lagi, sehingga sembuh sendiri. Atau bisa juga pakai stoking. Tapi kalau sudah parah, setelah melahirkan nggak mengecil-mengecil maka harus terapi pada dokter pembuluh darah," terang dr Nana.
20.40 | 0 komentar | Read More

Olahraga Terlalu Berat Bisa Sebabkan Varises? Ini Kata Dokter

Olahraga adalah aktivitas fisik yang disukai oleh banyak orang dengan jenis olahraga, frekuensi, dan itensitas yang berbeda-beda. Dengan olahraga, tubuh akan sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.

Namun ternyata olahraga juga dapat menimbulkan efek negatif. Menurut dokter spesialis kedokteran olahraga dari RS Mitra Kemayoran, dr Michael Triangto, SpKO olahraga berlebihan dapat menyebabkan varises.

Varises adalah pelebaran dan pembesaran pembuluh darah balik (vena) yang biasanya terjadi pada bagian kaki. "Pembuluh darah yang ke daerah sana (kaki) harus terjamin dan cukup suplainya. Karena kalau kita olahraga berarti melatih otot-otot kita kita untuk melakukan yang kita perintahkan," ujar dr Michael saat dihubungi detikHealth, Senin (24/7/2017).


Selanjutnya, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, dr Isman Firdaus, SpJP, MD juga menuturkan hal yang sama.

"Angkat barbel, olahraga yang dorong, tarik tambang, yang berat-berat bisa varises. Tapi kalau olahraga yang ringan, enggak," katanya kepada detikHealth di hari yang sama.

dr Isman menjelaskan bahwa aktivitas yang berat dapat meningkatkan suplai darah ke pembuluh darah vena. Sedangkan varises diakibatkan oleh inkompetensi vena itu sendiri.

Hal ini menyebabkan vena tidak mengalirkan darah kembali ke jantung sehingga pembuluh darah yang mengalami penumpukan akan melebar dan membesar.

Agar tidak mengalami varises, dr Isman menganjurkan untuk mengimbanginya dengan jenis olahraga yang lebih ringan seperti aerobik atau jogging. "Harus makan sehat, hidup sehat, hindari mengejan, merokok dan alkohol," pungkasnya.
20.38 | 0 komentar | Read More

Pasien Pembuluh Darah Ppembuluh darah pecah di Otak Pantang Makan Nasi, Apa Hubungannya?

Kondisi Hamdan ATT semakin membaik. Bahkan pedangdut berusia 71 tahun itu itu sudah boleh dipindah ke ruang perawatan. Saat sebelum dipindahkan ke ruang perawatan, putri pedangdut senior yang lainnya, Aza, mengatakan ada pantangan yaitu Hamdan tak boleh makan nasi.

"Pantangan sekarang sih tadi terakhir dengar dari mama, katanya cuma nggak boleh makan nasi aja sih. Udah itu aja. (Alasannya mengapa) kurang ngerti saya karena nggak sempat tanya-tanya sama mama," kata Aza seperti dikutip dari detikHot.

Menanggapi hal ini, dr Muhammad Rhadian Arief, SpBS atau akrab disapa dr Andra dari RS Medistra menjelaskan sebenarnya tidak spesifik bahwa nasi menjadi pantangan. Namun untuk mencegah stroke maka harus menghilangkan dan meminimalkan faktor-faktor risikonya.nimal

Lanjut dr Andra, nasi yang dikonsumsi mengandung karbohidrat kompleks tak jenuh yang sangat mudah meningkatkan kadar gula darah dalam darah dan juga mudah diubah menjadi lemak. Karena itu, stroke rentan terjadi pada orang-orang yang memiliki diabetes, obesitas, hipertensi serta hiperkolesterol.

"Ini nantinya yang akan meningkatkan kejadian penyakit diabetes dan hiperkolesterol dan obesitas. Yang pada akhirnya rentan menjadi stroke," jelas dr Andra.

"Jadi sebenarnya bukan hanya nasi saja yang harus hati-hati kita konsumsi. Tapi makanan-makanan lainnya yang tinggi kadar lemak dan karbohidrat tidak baik," tambahnya.


Lain cerita jika pasien masih belum sadar, sebab pasien yang tidak sadar rentan tersedak sehingga pemberian makanan apapun harus hati-hati.

"Kalau memang sadar penuh maka sebaiknya makan secara biasa. Namun harus dinilai juga kemampuan menelannya harus baik,"

Sependapat dengan dr Andra, dr Frandy Susatia, SpS, dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk pun mengatakan pasien tidak boleh makan nasi lantaran kesadarannya belum total sehingga pasien dipasangkan selang nasogastric tube (NGT) agar tidak tersedak.
20.35 | 0 komentar | Read More

Hebat! Tim Mahasiswa di Surabaya Bisa Bikin Pembuluh Darah Buatan

Di tahun 2014, WHO menyatakan bahwa penyakit pembuluh darah dan jantung menduduki peringkat kedua sebagai penyebab kematian tertinggi di dunia, yaitu mencapai 46 persen. Sedangkan di Indonesia, keduanya menyebabkan 37 persen dari total kematian akibat penyakit tidak menular.

Salah satu penyakit yang perlu mendapatkan sorotan adalah atherosklerosis atau pengerasan pembuluh darah. Bila tidak tertangani, atherosklerosis dapat memicu kondisi yang lebih buruk seperti stroke, angina, dan penyakit jantung koroner.

Kondisi ini sebenarnya dapat diatasi dengan prosedur operasi bernama vascular bypass. Di Indonesia sendiri tercatat ada tiga juta prosedur vascular bypass tiap tahun yang menggunakan graft atau donor pembuluh darah.

"Dengan teknik bypass, pasien dibikinkan jalur baru mengitari sumbatan endapan darahnya, jadi darah akan bisa mengalir lewat jalur tersebut," terang Iffa Aulia Fiqrianti selaku ketua tim peneliti.

Sayangnya, empat jenis graft yang dipergunakan dalam prosedur ini dianggap kurang berkualitas. Pertama, graft dari tubuh pasien sendiri yang sudah terkontaminasi oleh atherosklerosis, yang sama artinya membuat tim dokter bekerja dua kali.

Sedangkan graft dari donor dan hewan perlahan mulai ditinggalkan karena keduanya rentan mengakibatkan reaksi penolakan dari tubuh pasien. "VG (vascular graft) sintetis yang terbuat dari Dacron sehingga rentan mengalami kalsifikasi (pengapuran, red) yang artinya sulit terurai di dalam tubuh," lanjut Iffa.

Kondisi ini kemudian mendorong Iffa dan timnya dari jurusan Teknobiomedik Universitas Airlangga Surabaya, antara lain Claudia Yolanda Savira, Muhammad Abdul Manaf, Fitria Renata Bella dan Nadia Rifqi Cahyani di bawah bimbingan Dr drg Prihartini Widiyanti, M.Kes., untuk mengembangkan alternatif graft atau pembuluh darah buatan dari bahan yang aman.

Meskipun sintetis, Iffa memastikan pembuluh darah buatannya dapat terurai dalam tubuh serta bersifat biodegradable.


Kepada detikHealth, Iffa menjelaskan bahwa agar bisa terurai dalam tubuh, maka bahan yang dipergunakan untuk membuat graft ini adalah PLLA (poly-L lactic acid), kitosan dan kolagen.

PLLA disebut Iffa aman bagi tubuh karena akan terurai menjadi asam laktat yang dapat diserap tubuh. Sedangkan kombinasi antara kitosan dan kolagen dapat membantu perlekatan sel, sehingga ke depannya ketika graft terurai dan akan tergantikan oleh sel tubuh pasien sendiri.

"Kita membuat VG atau pembuluh darah buatan yang prinsipnya seperti "jembatan" untuk sel pembentuk pembuluh darah. Harapannya dalam jangka waktu lama, ketika VG tersebut terurai lama-lama akan tergantikan oleh sel-sel pembentuk pembuluh darah dari pasiennya sendiri," paparnya.


Hebat! Tim Mahasiswa di Surabaya Bisa Bikin Pembuluh Darah BuatanTim dari Unair sukses menciptakan pembuluh darah buatan (Foto: Iffa Aulia Fiqrianti/UNAIR)


Diakui Iffa, apa yang dilakukan timnya sebenarnya bukanlah hal yang baru dalam dunia teknologi medis, namun mereka mencoba mengembangkan graft alternatif yang dibuat dengan electrospinning.


Lantas bagaimana proses pembuatan pembuluh darah buatan ini? PLLA, kitosan, kolagen yang berbentuk serbuk dilarutkan kemudian dimasukkan ke alat elektrospinning yang kemudian akan menjadikannya fiber atau serat

"Prinsipnya dengan tegangan listrik tinggi, larutan itu akan tertarik ke kolektor, yang kemudian menguapkan pelarut lalu jadilah serat atau fiber," jelas Iffa.

Proses pembuatan graft ini sendiri hanya berlangsung beberapa bulan, yaitu dimulai sejak Maret 2017. Namun graft ini telah berhasil diujicobakan pada kelinci dan terbukti dapat diterima oleh tubuh hewan tersebut.

Tak hanya itu, inovasi ini juga mendapatkan respons positif dari salah satu dokter bedah di Surabaya, yaitu dr Herry Wibowo, SpB, M.Kes., yang berpraktik di RS Wijaya Wiyung. Menurutnya, graft ini memiliki potensi tinggi untuk digunakan dalam operasi karena sel endotel dapat tumbuh di permukaan rongga graft-nya, dengan begitu darah bisa mengalir dengan lancar dan mengurangi kemungkinan thrombosis (penggumpalan darah).

"Untuk tahap penerapan klinis tentu prosesnya masih panjang, tapi ini awal yang bagus," tutur dr Henry memberikan testimoninya.
20.31 | 0 komentar | Read More

Sering Pingsan Pertanda Ada Masalah Jantung?

Pasti Anda mengenal orang yang sering sekali jatuh pingsan. Sebagian orang akan menduga bahwa ada yang salah dari jantung seseorang. Tapi apakah memang pingsan bisa secara otomatis dikaitkan secara langsung dengan penyakit jantung?

Ternyata tidak selalu begitu. Menurut dr Reynold Agustinus Manullang, SpJP, dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Jakarta, sering pingsan harus dicari tahu dahulu penyebabnya.

"Biasanya orang ke dokter saraf, kalo bingung ga ketemu penyebabnya dioper ke dokter jantung," ujar dokter yang akrab di sapa dr Reynold ini.

Pingsan terlalu sering terjadi karena kurangnya suplai oksigen dalam darah yang masuk ke otak. Akibatnya, tubuh menjadi terasa lemah dan diikuti dengan rasa sesak. Lantas, apa yang harus dilakukan ketika berhadapan dengan orang yang pingsan?

"Gampang aja, tinggal diminumin pasti dia nggak lama langsung bangun," saran dr Reynold.


Air putih memegang peranan penting karena dapat membantu membawa oksigen untuk tubuh. Karenanya bagi orang yang melakukan aktivitas fisik tinggi misalnya bagi orang-orang yang berangkat haji selalu diimbau untuk banyak minum.

Apabila ibadah di tanah suci tanpa diimbangi konsumsi air mineral yang cukup, risiko untuk pingsan pun bisa menjadi lebih besar.

Namun tetap, bagi orang dengan riwayat jantung, ada baiknya untuk selalu waspada. Ketika Anda terlampau sering pingsan, ini adalah pertanda bahwa perlu diadakan pemeriksaan lebih lanjut mengenai masalah kesehatan jantung Anda.
20.30 | 0 komentar | Read More

Suara Cempreng untuk Terapi Kuping Berdenging

Suara atau musik yang terlalu keras bisa menyebabkan gangguan telinga berdenging atau tinnitus. Namun suara-suara tertentu yang memiliki nada tinggi alias cempreng bisa juga dimanfaatkan untuk menyembuhkan gangguan telingan berdenging.

Tinnitus terjadi akibat suara keras yang merusakkan sel-sel di telinga dalam yang berfungsi mengirimkan sinyal suara ke otak. Banyaknya sinyal yang tidak tersampaikan membuat otak memberikan kompensasi yang terdengar sebagai suara berdenging di telinga.

Kerusakan itu bisa disembuhkan dengan memperbaiki susunan sel otak di bagian auditory cortex yang berfungsi memproses sinyal suara. Penyusunan ulang struktur sel otak itu dilakukan dengan memperdengarkan nada-nada tertentu yang memiliki frekuensi tinggi.

Getaran-getaran nada tinggi itu dialirkan melalui saraf vagus, yang terbentang dari kepala melalui leher hingga ke bagian perut. Caranya dengan menempelkan sejumlah elektroda berukuran kecil di bagian-bagian yang dilalui oleh saraf tersebut.

Peneliti dari University of Texas, Dr Michael Kilgard telah membuktikan cara itu ampuh menyembuhkan tinnitus pada tikus. Uji coba pada manusia tengah dirancang dan akan dilakukan dalam beberapa bulan ke depan.

"Prinsipnya adalah mengembalikan setting-an otak seperti semula, sebelum mengalami kerusakan yang menyebabkan telinga berdenging," ungkap Prof Kilgard seperti dikutip dari Telegraph, Minggu (23/1/2011).

Di Inggris, tinnitus diderita oleh 1 di antara 10 remaja yang sebagian besar disebabkan oleh musik yang terlalu keras. Gangguan ini juga sering terjadi pada orang tua dan lanjut usia sebagai bagian dari proses penuaan.
02.15 | 0 komentar | Read More

kisah film penderita tinitius yg harus mendengarkan musik setiap saat

Film baru Hollywood Baby Driver yang akan segera tayang di Indonesia, diperankan oleh aktor muda tampan Ansel Elgort yang lagi-lagi berperan sebagai seorang difabel. Jika sebelumnya ia menjadi penderita kanker di Film The Fault in Our Stars, kali ini ia menjadi seseorang yang menderita tinnitus.

Karakter Baby yang diperankan Ansel menderita tinnitus setelah kecelakaan mobil. Tinnitus yang dialaminya membuat telinganya berdering secara konstan sehingga ia harus selalu mendengarkan musik dari iPod-nya untuk meredam suara mengganggu tersebut.

Hal ini menarik diketahui karena pengalaman setiap penderita tinnitus bervariasi. Namun, satu hal yang sama adalah adanya gejala dengingan yang konstan pada telinga penderita, baik sesaat atau jangka panjang saat sudah menjadi kronis.

Baca juga: Suara Cempreng untuk Terapi Kuping Berdenging

Dikutip dari laman Concequenceofsound, Kamis (31/8/2017), paparan suara keras yang terlalu lama bisa merusak sel-sel getar di saluran pendengaran dan menyebabkan tinnitus, menurut Sal Gentile, dari American Tinnitus Association (ATA).

"Setiap kali Anda mendengar musik, rumput diinjak, sel getar ini tidak dapat berdiri lagi atau dengan kata lain berfungsi. Mereka membungkuk sepenuhnya, seperti huruf C! Terkadang reseptor untuk seluruh rentang suara bisa rusak dan menciptakan celah. Celah yang terisi tersebut pun tidak bisa memproses suara dan memicu dering yang mengganggu," jelas Gentile.

Dering mengganggu yang mengisi telinga ini biasanya semakin menjadi ketika penderita terus memikirkannya. Untuk mengalihkan gangguan ini, mendengarkan musik seperti yang dilakukan karakter Baby adalah salah satu solusinya.


"Anda bisa mengimbangi dering mengganggu pada tinnitus dengan sinyal suara berbeda yang membuat otak lebih mudah mengalihkan fokus Anda ke hal yang lain. Musik melibatkan sistem limbik, yang mengatur emosi kita. Itu sebabnya mendengarkan musik lebih bermanfaat bagi sebagian penderita. Ini membantu mereka lebih rileks dan fokus," tambah Dr. LaGuinn Sherlock dari asosiasi yang sama.

Perlu diketahui, tinnitus bisa muncul pada orang yang sudah tua karena penuaan. Namun, faktor trauma pendengaran sampai genetik juga bisa membuat tinnitus diderita oleh mereka yang lebih muda.(fds/fds) Punya pengalaman menarik seputar diet? Kirimkan ke sini.
02.14 | 0 komentar | Read More

Dua bocah di Boyolali meninggal dunia akibat keracunan pestisida saat mengobati kutu rambut. Dua orang lainnya masih dirawat di rumah sakit. Racun itu masuk ke tubuh korban diduga karena terhirup dan meresap melalui luka. Penyebab empat orang dalam satu keluarga yang mengalami keracunan diduga dari pestisida yang digunakan untuk mengobati kutu rambut. Racun itu masuk ke tubuh korban dimungkinkan terhirup dan melalui kulit yang terluka. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Boyolali, Sherly Jeanne Kilapong mengatakan terkait kasus dugaan keracunan yang mengakibatkan dua anak meninggal dunia itu, pihaknya sudah melakukan penyelidikan epidemiologi. "Kami sudah melakukan penyelidikan epidemiologi, selanjutnya (korban) masih dilakukan perawatan medik," ujar Sherly Jeanne Kilapong, Senin (28/8/2017). Keracunan yang dialami ibu dan ketiga anaknya tersebut, menurut dia, sementara ini disebabkan racun. Dimungkinkan racun itu dari obat pestisida yang digunakan untuk mengobati kutu rambut. Melihat gejala keracunan yang ditimbulkan, obat pestisida itu masuk ke tubun para korban, kemungkinan karena terhirup dan melalui kulit yang luka atau lecet. "Mungkin terhirup dan lewat kulit yang tidak intak," katanya. Obat pestisida tersebut sangat beracun dan sebenarnya tidak diperuntukan untuk mengobati kutu rambut. Obat tersebut adalah untuk membasmi hama tanaman. "Kena kulit saja itu harus segera dicuci, apalagi sengaja dioleskan," imbuh dia. Apalagi ini kepada anak-anak yang masih sangat riskan. Pemberian obat kepada anak-anak dan orang dewasa juga berbeda. Jika kepada anak-anak dosisnya sedikit. Lebih lanjut, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menggunakan obat-obatan yang bukan semestinya. Cara membasmi kutu rambut lanjut Sherly, sebenarnya tidak perlu menggunakan obat-obatan, apalagi obat pestisida. "Dikeramasi setiap hari saja sebenarnya kutu itu akan hilang dengan sendirinya. Bisa dibantu dengan disisir, nggak juga tidak apa-apa. Keramas sehari sekali saja menggunakan shampo tidak akan kutuan. Kutu akan hilang," jelas Sherly. Seperti diberitakan, empat orang dalam satu keluarga di Boyolali diduga mengalami keracunan, usai memakai obat kutu rambut di kepalanya. Peristiwa tragis itu menimpa Akhir Rutiyani (35) dan tiga anaknya, yakni, Klarissa (12), Qaulan Shakila (9) dan Khamilla (4,5 tahun), warga Dukuh Tegal Ombo, Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali Kota. Qaulan Shakila dan Khamila, akhirnya meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit, Sabtu (26/8/2017). Sedangkan Akhir Rutiyani dan Klarissa masih dirawat di RSUD Pandan Arang, Boyolali. Dari kejadian ini, Polres Boyolali mengamankan barang bukti berupa botol obat serangga merek Diazinon yang diduga digunakan korban untuk mengobati kutu rambut. (bgs/bgs)

Dua bocah di Boyolali meninggal dunia akibat keracunan pestisida saat mengobati kutu rambut. Dua orang lainnya masih dirawat di rumah sakit. Racun itu masuk ke tubuh korban diduga karena terhirup dan meresap melalui luka.

Penyebab empat orang dalam satu keluarga yang mengalami keracunan diduga dari pestisida yang digunakan untuk mengobati kutu rambut. Racun itu masuk ke tubuh korban dimungkinkan terhirup dan melalui kulit yang terluka.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Boyolali, Sherly Jeanne Kilapong mengatakan terkait kasus dugaan keracunan yang mengakibatkan dua anak meninggal dunia itu, pihaknya sudah melakukan penyelidikan epidemiologi.


"Kami sudah melakukan penyelidikan epidemiologi, selanjutnya (korban) masih dilakukan perawatan medik," ujar Sherly Jeanne Kilapong, Senin (28/8/2017).

Keracunan yang dialami ibu dan ketiga anaknya tersebut, menurut dia, sementara ini disebabkan racun. Dimungkinkan racun itu dari obat pestisida yang digunakan untuk mengobati kutu rambut.

Melihat gejala keracunan yang ditimbulkan, obat pestisida itu masuk ke tubun para korban, kemungkinan karena terhirup dan melalui kulit yang luka atau lecet.

"Mungkin terhirup dan lewat kulit yang tidak intak," katanya.

Obat pestisida tersebut sangat beracun dan sebenarnya tidak diperuntukan untuk mengobati kutu rambut. Obat tersebut adalah untuk membasmi hama tanaman.

"Kena kulit saja itu harus segera dicuci, apalagi sengaja dioleskan," imbuh dia.

Apalagi ini kepada anak-anak yang masih sangat riskan. Pemberian obat kepada anak-anak dan orang dewasa juga berbeda. Jika kepada anak-anak dosisnya sedikit.

Lebih lanjut, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menggunakan obat-obatan yang bukan semestinya. Cara membasmi kutu rambut lanjut Sherly, sebenarnya tidak perlu menggunakan obat-obatan, apalagi obat pestisida.

"Dikeramasi setiap hari saja sebenarnya kutu itu akan hilang dengan sendirinya. Bisa dibantu dengan disisir, nggak juga tidak apa-apa. Keramas sehari sekali saja menggunakan shampo tidak akan kutuan. Kutu akan hilang," jelas Sherly.

Seperti diberitakan, empat orang dalam satu keluarga di Boyolali diduga mengalami keracunan, usai memakai obat kutu rambut di kepalanya. Peristiwa tragis itu menimpa Akhir Rutiyani (35) dan tiga anaknya, yakni, Klarissa (12), Qaulan Shakila (9) dan Khamilla (4,5 tahun), warga Dukuh Tegal Ombo, Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali Kota.

Qaulan Shakila dan Khamila, akhirnya meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit, Sabtu (26/8/2017). Sedangkan Akhir Rutiyani dan Klarissa masih dirawat di RSUD Pandan Arang, Boyolali.

Dari kejadian ini, Polres Boyolali mengamankan barang bukti berupa botol obat serangga merek Diazinon yang diduga digunakan korban untuk mengobati kutu rambut.
(bgs/bgs)
01.47 | 0 komentar | Read More

Kata Dokter Soal Bahaya Penggunaan Pestisida Sebagai Obat Kutu

Satu keluarga di Boyolali, Jawa Tengah keracunan obat kutu yang diduga kuat pestisida. 2 Orang meninggal dunia sementara 2 lainnya masih mendapat penanganan secara intensif.

Menanggapi hal ini, dokter spesialis kulit dan kelamin dari D&I Skin Centre Denpasar, dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, menyebut jika bahan yang digunakan untuk mengobati kutu benar pestisida, maka risiko keracunan memang tinggi.

"Pestisida tidak boleh digunakan untuk mengobati kutu rambut. Selain memang bukan peruntukannya, risiko efek samping yang buruk akibat pestisida tergolong tinggi," tutur dr Darma kepada detikHealth.

Ia mengatakan terdapat beberapa jenis pestisida, dengan efek samping yang beragam bagi kesehatan manusia. Salah satunya adalah diazinon yang digunakan oleh korban keracunan tersebut.

Diazinon mengandung zat yang disebut sebagai organofosfat. Menurut dr Darma, zat ini sangat berbahaya jika masuk ke dalam tubuh manusia karena dapat menyerang sistem saraf manusia.

"Pestisida berbahan organofosfat dapat mengganggu enzim yang mengatur asetilkolin, zat penghantar sinyal saraf, yang membuat sistem saraf terganggu," ungkapnya.

Ditambah lagi, pestisida merupakan kelompok cairan dengan golongan asam yang kuat. Jika terkena kulit, risikonya adalah iritasi yang bisa menjadi masalah jangka panjang.

"Pestisida dengan asam basa yang kuat dapat menyebabkan iritasi berupa kulit kemerahan dan perih. Bahkan pestisida organofosfat dulu pernah digunakan dalam perang dunia kedua karena bersifat beracun," tutupnya.
01.45 | 0 komentar | Read More

Sisir Kutu Vs Obat Kutu, Mana yang Lebih Efektif?

Sisir kutu digunakan sejak zaman nenek kita untuk mencegah infeksi kutu. Masih efektifkah jika digunakan sampai sekarang?

dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, dari D&I Skin Centre mengatakan memang sisir kutu bisa digunakan untuk menemukan kutu yang ada di rambut. Sayangnya, sisir kutu memiliki keterbatasan, yakni tidak bisa menghilangkan telur kutu yang ada di kulit kepala.

"Sisir bisa membantu mengurangi kutu rambut, namun tidak bisa mengatasi telur kutu. Karena itu, pengentasan kutu yang baik adalah dengan obat kutu," tutur dr Darma kepada detikHealth.


Dijelaskan dr Darma, penggunaan obat kutu pun harus sesuai dengan ilmu kesehatan. Pilih obat kutu yang mengandung permetrin 1 persen.

Penggunaannya pun mudah, cukup dengan dioleskan di seluruh kepala dan dibiarkan 10 menit. Setelah itu, kutu akan hilang dengan sendirinya.

"Dulu obat kutu banyak yang mengandung heksaklorosikloheksan, namun pemakaiannya perlu dibiarkan 12 jam dan lebih banyak efek samping," paparnya lagi.

Ia juga berpesan agar masyarakat menghindari membeli obat kutu racikan dan bukan di apotek. Obat kutu racikan berisiko tinggi berbahaya karena kita tidak mengetahui apa kandungan yang digunakan.

"Untuk pengobatan terbaik, sebaiknya periksakan diri ke dokter sebelum beli obat kutu. Beli obat kutu
01.42 | 0 komentar | Read More

Kisah Lucia Terkena Lupus, Mulanya Hanya Nyeri Sendi Tiap Pagi

Written By iqbal_editing on Selasa, 29 Agustus 2017 | 18.25

Lucia Tyas awalnya merasakan nyeri di persendiannya setiap pagi. Hal ini terjadi sejak tahun 1993.

"Jari-jari juga kaku, bengkak, rambut rontok, lebam di kulit, radang tenggorokan, semuanya tidak terjadi secara bersamaan sehingga dokter sulit mendiagnosa apa sebetulnya penyakit saja," kisahnya.

Selama hampir 10 tahun malang-melintang dari satu dokter ke dokter lain, baik di Jakarta, Magelang maupun Yogyakarta, ia tak menemukan diagnosis yang memuaskan. Rata-rata dari mereka hanya mengatakan Lucia kelelahan dan stres, sehingga butuh istirahat total.

Barulah di tahun 2010, Lucia mendapati rambutnya mulai rontok hebat, disertai kelelahan yang luar biasa dan mulai sering pingsan.

"Kelelahan luar biasa tapi istirahat pun tak sembuh juga. Lalu bulan Mei 2010, saya memutuskan minta opname, karena saya takut kena cancer," kisahnya di sela-sela acara peringatan World Lupus Day 2016 di Gedung Diklat RSUP Dr Sardjito, Selasa (10/5/2016).

Tetapi karena tidak ditemukan apa-apa, Lucia diminta pulang kembali. Namun baru sepekan di rumah, kondisi Lucia lagi-lagi memburuk. Ketika dibawa ke IGD, barulah ketahuan jika hemoglobin (Hb)-nya tinggal 7.

"Oleh konsultan penyakit dalamnya dilakukan tes, dari situ muncul kecurigaan ke lupus. Kebetulan beliau sering menangani kasus lupus. Jadi saat dilakukan ANA test dan hasilnya positif, saya akhirnya didiagnosis dengan lupus," lanjutnya.

Lucia resmi 'hidup bersama' lupus sejak bulan Juni 2010, namun ia tidak lantas bisa berdamai dengan keadaan. Hingga dua bulan berikutnya, ia memutuskan mendatangi seorang dokter spesialis penyakit darah di Jakarta. Di situlah ibu dua anak itu mulai bisa menerima kondisinya, dan memulai terapi pengobatan.


"Saya tidak tahu dan tidak pernah browsing soal lupus. Bahkan ketika didiagnosis, saya sempat tidak terima," tambahnya.

Apalagi Lucia tergolong sebagai pasien lupus dengan kasus yang parah (severe) dan menyerang darah, yaitu Autoimune Hemolitic Anemia, disertai dengan komplikasi seperti arthritis, kebocoran ginjal, dan infeksi paru-paru.

Lucia mengaku selama enam tahun belakangan, perjuangannya melawan lupus juga mengalami pasang-surut. Sempat remisi di kisaran tahun 2011, di tahun 2012, kondisinya memburuk karena munculnya komplikasi.

"Saya mengalami kebocoran ginjal hingga harus menjalani semacam kemoterapi, tetapi malah kritis. Ternyata saya terserang herpes zooster dan terapi harus dimulai dari awal lagi," ujarnya.

Terhitung mulai dua tahun lalu, gejala lupus Lucia sudah stabil atau terkendali, dan ia hanya perlu meminum obat dengan dosis rendah.

"Tapi dari pengalaman saya menjadi odapus selama 6 tahun terakhir, saya termotivasi untuk membantu odapus lain agar bisa survive. Bergabung dengan kelompok pendukung adalah salah satu cara hidup sehat bersama lupus, karena berjuang bersama akan lebih mudah daripada sendirian," tekadnya.

Lucia juga sering mengadakan kumpul komunitas penyandang lupus di rumahnya di Mlati, Sleman, sembari berkegiatan bersama.

Untuk bisa hidup bersama lupus, alumni Pascasarjana Ilmu Akuntansi Universitas Gadjah Mada itu juga berpesan agar setiap Odapus menjalani terapi farmakologis secara rutin, termasuk cek lab, konsultasi ke dokter dan minum obat sesuai anjuran.

"Kita juga harus menerapkan pola hidup yang sehat, supaya terapi farmakologisnya efektif," imbuhnya.

Dari pengalamannya, Lucia juga menggalakkan gerakan bernama SALURI (Periksa Lupus Sendiri) dengan berpedoman pada panduan dari American College of Rheumatology (ACR) 1997, di mana lupus dapat dicurigai jika ditemukan 4 dari 11 gejala yang ada.(lll/vit)
18.25 | 0 komentar | Read More

Nyeri Sendi Seiring Bertambah Usia, Normalkah?

, Seiring dengan bertambahnya usia, maka ada banyak keluhan yang bisa terjadi, misalnya saja nyeri sendi atau osteoarthritis. Lantas, mengapa hal tersebut bisa terjadi?

"Nyeri sendi bisa karena penuaan. Itu dinamakan osteoarthritis atau pengapuran, persendian yang sudah haus," kata dr Ghuna Arioharjo Utoyo, SpOT dalam perbincangan dengan detikHealth baru-baru ini.

"Terjadinya murni karena usia. Jadi mengalami pengapuran," sambung dokter yang praktik di RS Hasan Sadikin Bandung ini.


Lebih lanjut, dr Ghuna menjelaskan gejala yang terjadi biasa berupa nyeri terutama pada saat mulai bergerak dan berkurang saat sudah bergerak. Kemudian, seseorang juga akan merasakan morning sickness yang ditandai dengan rasa kaku pada tubuh.

Selain itu, ia mengingatkan untuk menjaga berat badan. Sebab berat badan yang berlebihan dikatakannya bisa memperparah kondisi nyeri lutut. Kemudian, dr Ghuna juga menganjurkan untuk melakukan olahraga seperti berenang atau sepeda statis.

"Olahraga yang cocok itu berenang karena kalau di kolam berat badan kita jadi ringan," pungkasnya.
18.22 | 0 komentar | Read More

Fungsi Pendengaran Menurun? Cari Tahu Dulu Kemungkinan Penyebabnya

Bertambahnya umur seringkali mendatangkan masalah kesehatan jika kita tidak pandai-pandai menjaga kesehatan tubuh. Masalah yang paling sering muncul salah satunya adalah gangguan telinga.

Gangguan telinga yang muncul pun beragam, namun kebanyakan orang masuk usia dewasa muda mengeluh dengan adanya penurunan fungsi pendengaran. Untuk mencari tahu mengenai penyebabnya, detikHealth pun menghubungi salah seorang dokter spesialis THT (Telinga, Hidung, dan Tenggorokan) dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo.

Ketika ditanya mengenai penyebab adanya penurunan fungsi pendengaran, Selasa (29/8/2017), Prof dr Jenny Bashiruddin, SpTHT(K), Msc, menyebutkan bahwa untuk mengetahui secara pastinya harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Harus dicari tahu dulu, kan jenis gangguan pendengaran ada dua, konduksi dan dalam," ujarnya melalui saluran telepon.
n

Gangguan konduksi adalah setiap masalah di telinga luar atau tengah yang mencegah terhantarnya bunyi dengan tepat. Penyebabnya sendiri bisa dikarenakan adanya sumbatan kotoran atau infeksi.

Sedangkan, gangguan pendengaran dalam contohnya adalah tuli mendadak yang salah satunya bisa diakibatkan oleh pengguanaan obat-obatan. Menurut American Speech-Language-Hearing Association (ASHA), obat-obatan yang bisa menyebabkan ototoksis biasanya obat untuk mengatasi infeksi serius, kanker atau penyakit jantung.
16.50 | 0 komentar | Read More

Galau Saat Mandi, Daun Telinga Sebaiknya Disabun atau Tidak?

Ketika mandi, orang akan membersihkan tubuhnya dari rambut hingga kaki. Rambut akan dikeramas, tubuh akan disabun dan gigi akan digosok. Akan tetapi, apakah perlu untuk membersihkan daun telinga dengan sabun setiap kali mandi?

Menurut dr Agus Subagio, SpTHT-KL, dari Rumah Sakit Pondok Indah kepada detikHealth, Selasa (29/8/2017), membersihkan telinga saat mandi sah-sah saja dilakukan. Namun, membersihkannya hanya untuk sekitar daun telinga saja.

"Boleh saja dibersihkan, disabun, tetapi terbatas hanya di daun telinga aja. Gendang telinga ga perlu harus dikasih air atau sabun, atau dikorek-korek," ujar dokter lulusan Universitas Indonesia tersebut.


Akan tetapi, menurut dokter yang akrab disapa dr Agus ini sebenarnya selama tidak ada keluhan pada indera pendengaran tidak perlu dilakukan tindakan apapun untuk membersihkannya.

"Malah ada orang yang terlalu ingin bersih, dikorek setiap hari kotorannya makin terdorong ke dalam," tambah dr Agus.

Ia menyarankan, sebaiknya setiap 6 bulan atau maksimal satu tahun sekali untuk melakukan kunjungan ke dokter THT. Terlebih untuk orang-orang dengan produksi kotoran berlebih yang sebenarnya membutuhkan bantuan dokter untuk menjaga kebersihannya.
16.49 | 0 komentar | Read More

Lutut Sakit Saat Ditekuk? Hmm, Bisa Jadi Ini Penyebabnya

, Banyak aktivitas yang berkaitan dengan menekuk lutut, misalnya saja mengambil barang yang terjatuh. Namun, saat lutut sakit saat ditekuk hal tersebut tentu bisa mengganggu aktivitas.

"Lutut sakit saat ditekuk bisa jadi salah satu gejala nyeri lutut. Tapi perlu dipikirkan lagi beberapa penyebabnya," ucap dr Ghuna Arioharjo Utoyo, SpOT saat dihubungi detikHealth beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, dr Ghuna mengatakan penyebab lutut sakit saat ditekuk bisa karena adanya robekan pada meniskus. Selain itu, bisa juga karena tulang rawan atau kapsul sendi yang kerusakan.

Kemudian, penyebab lainnya bisa terjadi karena berlebihannya cairan sendi. Sebab saat cairan berlebih pada kapsul sendi, proses melipat dan meluruskan akan terganggu.


"Saat kapsul sendi berisi cairan, melipat dan meluruskan bisa terganggu karena akan agak terisi balon jadi kencang dan sulit bergerak dan sakit," sambung dokter yang praktik di RS Hasan Sadikin Bandung ini.

"Nah, kalau dibiarkan juga cairan tersebut bisa berisiko ke pelukan tulang rawan karena pada dasarnya cairan normalnya 7 sampai 10 cc," pungkas dr Ghuna.
16.16 | 0 komentar | Read More

Stres karena Berita Hoax Bisa Bangkitkan Trauma Lama

Written By iqbal_editing on Senin, 28 Agustus 2017 | 18.12

Berita hoax maupun berita yang diterima secara salah saat ini begitu mudah ditangkap masyarakat melalui berbagai media sosial. Stres yang muncul akibat arus informasi yang begitu deras dan kesanggupan seseorang menanggapi hal tersebut bisa memicu gangguan mental, termasuk membangkitkan trauma lama.

Psikiater dari Klinik Psikosomatik RS Omni Alam Sutera, dr. Andri, SpKJ, pernah bertemu pasien dengan kasus seperti itu. Dalam rilis yang diterima DetikHealth, Senin (28/8/2017), dr Andri menuliskan bahwa pasien tersebut pertama kali datang dengan ketakutan yang luar biasa.

"Perempuan usia paruh baya ini datang dengan ketakutan yang luar biasa akibat berita dari media sosial yang berkaitan dengan gejolak demo dan hoax tentang etnis Tionghoa. Itu membuat bayangan traumatik di masa tahun 1998 kembali teringat," tulisnya.


Pada 1998, pasien mengaku dia hampir mengalami dampak dari keberingasan massa. Setelah peristiwa tersebut, dia harus menjalani perawatan psikiatrik karena masalah yang terkait dengan traumatik yang dia alami.

"Ketidakstabilan situasi saat ini dan banyaknya berita hoax berkaitan dengan kondisi sekarang seperti menjadi pemicu buat dirinya. Di satu pihak dia tidak mau membacanya, namun di lain pihak dia merasa susah menghindari informasi yang sangat masif dan berlebihan di media sosial, bahkan grup WhatssApp keluarganya. Gejal-gejala kecemasan yang menyerupai kepanikan timbul kembali dan sering datang," jelasnya.

Menurut dr Andri, itu merupakan dampak dari begitu banyaknya informasi yang membuat kita sulit memilah mana yang benar mana yang salah. Termasuk mana yang merupakan informasi bikinan yang memang sengaja dibuat untuk kepentingan tertentu.

Baca juga: Penelitian Buktikan Kecanduan Medsos Ganggu Kesehatan Mental Remaja

"Saya memang merasa bahwa arus informasi saat ini sangat berlebihan dan kadang kita sendiri tidak mampu untuk mengatasi derasnya arus informasi tersebut. Sayangnya semua orang seolah merasa ingin untuk ikutan menyebarkan berita dan informasi yang belum tentu benar tersebut. Kadang mungkin hanya karena ingin dikatakan update berita," ujarnya.

Oleh karena itu, ia mengingatkan agar masyarakat baiknya mengolah informasi yang disebar melalui internet secara bijak. Caranya, jika mendapatkan broadcast berita jangan terlalu mudah percaya dan langsung meneruskan, terutama yang mengandung unsur SARA dan bisa menimbulkan konflik.

"Jika bermedia sosial di Facebook dan Twitter mungkin tidak selalu harus memberikan komentar. Jaga diri kita untuk lebih bijak dalam memberikan komentar dan menjaga jari kita meneruskan berita yang sepertinya malah bisa menimbulkan konflik di kemudian hari," pesannya.
18.12 | 0 komentar | Read More

Studi: Filter Foto di Instagram Petunjuk Kesehatan Mental Seseorang

Jepret! Sebelum foto diunggah ke media sosial biasanya banyak yang menggunakan filter untuk mempercantiknya. Tapi ternyata, filter yang dipilih bisa mengungkap kesehatan mental seseorang, menurut penelitian dari Harvard dan University of Vermont.

Studi yang melibatkan 166 orang dan lebih dari 44.000 foto di dalamnya menunjukan hasil orang dengan atau beriwayat depresi biasanya memasukan foto dengan pencahayaan yang gelap atau tidak memiliki banyak warna, seperti dikutip dari Body & Souls, Senin (28/8/2017).

"Foto yang diunggah oleh orang yang depresi biasanya lebih biru, abu-abu atau lebih gelap," demikian yang tertulis dalam abstrak penelitian 'Instagram photos reveal predictive markers of depression'.


Meskipun begitu, tidak selalu berarti orang-orang yang memakai filter gelap adalah orang yang memiliki depresi. Butuh penelitian dan pengamatan lebih jauh untuk mengetahui apakah orang tersebut benar mengalami depresi atau tidak.

Tapi, tidak ada salahnya kan untuk menanyakan kabar dan apa yang sedang orang lain rasakan? Yuk lebih peduli dengan kesehatan jiwa orang sekitar.
17.37 | 0 komentar | Read More

Cara Simpel yang Bisa Dilakukan untuk Jaga Kesehatan Tulang

Pengeroposan tulang bisa mengurangi kualitas hidup. Hal ini pun terjadi karena beberapa faktor. Nah, untuk memiliki tulang yang sehat, ada berbagaio hal yang bisa dilakukan, salah satunya menghindari beberapa asupan tertentu.

Menurut Balvinder Rana, MS Orthopaedics di Fortis Escorts Research Institute, salah satu penyebab pengeroposan tulang adalah mengonsumi terlalu banyak makanan seperti garam, soda, kopi, dan cokelat.

"Misalnya mengonsumsi garam bisa menyebabkan hilangnya kalsium. Karena urine yang keluar melepas kalsium dan efek jangka panjangnya dapat menyebabkan osteoporosis," tutur Rana dikutip dari Fox News.

Rana mengatakan, beberapa studi memperlihatkan pengurangan asupan garam dari 10 sampai 15 gram per hari memiliki efek yang sama dengan peningkatan kalsium dalam tubuh sebesar 1.000 gram per hari.


"Untuk soda juga dikhawatirkan karena bisa merusak pembentukan tulang selama masa kanak-kanak dan remaja karena bisa menurunkan kadar magnesium. Fosfor dalam soda juga membatasi kemampuan tubuh memanfaatkan kalsium," sambung Rana.

Sementara, Sementara, konsumsi kopi berlebihan dikatakan Rana bisa menurunkan penyerapan kalsium dalam tubuh. Rana menyarankan untuk mengganti kopi dengan teh karena menurut penelitian, orang yang mengonsumsi kopi berisiko lebih rendah mengalami patah tulang.

"Mengonsumsi alkohol terlalu banyak juga bisa membuat tulang keropos. Alkohol juga memengaruhi hati sehingga memengaruhi fungsi vitamin D (vitamin tulang) dan menyebabkan tulang lemah," sambung Rana.

Yang terakhir adalah cokelat. Rana mengatakan sebuah studi memperlihatkan wanita yang lebih banyak mengonsumsi cokelat setiap hari berisiko memiliki tulang yang lebih lemah dibandingkan wanita dengan jumlah konsumsi cokelat lebih sedikit.

Sedangkan menurut Pamela Hinton, PhD dari University of Missouri pengeroposan tulang bisa dikurangi risikonya dengan olahraga seperti berlari dan latihan angkat beban. Pamela mengatakan, pada dasarnya tulang akan terus menyesuaikan diri dan menjadi kuat jika selalu melakukan latihan fisik.
17.34 | 0 komentar | Read More

pengaruh minum kopi ke ginjal

Pesulap Limbad pingsan usai beraksi di malam tahun baru 2017 di Lapangan Bundar Praya, Lombok Tengah. Istrinya, Susi, mengaitkannya dengan riwayat sakit ginjal dan kebiasaan minum kopi.

Susi menyebut, sang pesulap yang irit bicara tersebut punya riwayat batu ginjal sekitar 5 tahun silam. Ia menduga, penyakit tersebut kambuh dan membuat Limbad pingsan usai melakukan atraksi gantung diri sambil dijemur selama 12 jam.

"Dia kan demen ngopi juga, mungkin terlalu banyak ngopi jadi kena ginjalnya," kata Susi, dikutip dari detikHot, Minggu (1/1/2017).

Kaitan kopi dengan penyakit ginjal sejak lama menjadi perbincangan. Salah satu minuman paling populer di seluruh dunia tersebut mengandung oksalat, yang di dalam tubuh bisa berikatan dengan kalsium dan membentuk kalsium oksalat. Ini adalah komponen pembentuk batu ginjal.

Sebuah penelitian tahun 2004 membuktikan adanya peningkatan kadar kalsium di urine setelah mengonsumsi 2 cangkir kopi dalam sehari. Namun dalam penelitian ini, kesimpulan hanya berlaku pada orang-orang dengan riwayat batu ginjal.


Banyak Minum Kopi, Begini Pengaruhnya ke GinjalFoto: thinkstock


B
Seorang pakar kesehatan mengaitkannya dengan sifat diuretik pada kafein yang terkandung dalam kopi. Menurutnya, asupan kopi berpengaruh pada penyerapan cairan ke dalam darah dan akhirnya berdampak pada ginjal. Namun menurutnya, itu juga cenderung terjadi pada orang-orang dengan fungsi ginjal yang memang sudah bermasalah.

"Tidak selalu berarti buruk kalau Anda punya fungsi ginjal yang normal, tapi penelitian menunjukkan konsumsi kopi jangka panjang bisa membuat penyakit ginjal memburuk," kata Prof Chris Eden dari Royal Surrey County Hospital, dikutip dari Dailymail.

Soal sifat kopi sebagai diuretik pun, tidak semua pakar sepakat. Kenyataannya, banyak atlet yang mengonsumsi kopi sebelum bertanding tanpa khawatir mengalami dehidrasi. Pastinya, dalam takaran yang wajar dan tanpa riwayat sakit ginjal.
17.32 | 0 komentar | Read More

Berlebihan Minum Kopi Tingkatkan Risiko Patah Tulang? Ini Kata Dokter

Kopi merupakan salah satu minuman yang dapat membuat penikmatnya 'kecanduan'. Namun sering mengonsumsi kopi sering dianggap berlebihan dan dikaitkan dengan risiko patah tulang.

"Saya tidak khawatir. Tidak ada bukti peningkatan risiko patah tulang akibat konsumsi kopi," ucap dr Robert R Recker, direktur pusat penelitian osteoporosis di Center at Creighton University, Omaha dikutip dari New York Times.

Mengutip hasil studi yang melibatkan lebih dari 61 ribu populasi wanita di Swedia, dr Recker mengatakan bahwa mengonsumsi empat gelas kopi atau lebih per hati hanya dikaitkan dengan sedikit pengurangan kepadatan tulang. Namun, studi yang dilakukan selama 20 tahun ini menyebutkan bahwa hal ini tidak berkaitan dengan peningkatan patah tulang.

=

Sementara, studi yang diterbitkan di jurnal Food dan Chemical Toxicology menyimpulkan bahwa mengonsumsi sampai delapan gelas kopi dalam sehari juga tidak berkaitan dengan risiko patah tulang.

"Tidak berkaitan dengan risiko patah tulang terutama pada orang dewasa yang sehat dengan cukup kalsium," kata dr Reckter.

Lantas, apakah mengonsumsi kopi dapat mengurangi kalsium dalam tubuh? "Memang benar. Orang yang meningkatkan konsumsi kafein, maka kalsium dalam urinnya juga meningkat," imbuh Connie M Weaver, profesor gizi di Purdue University.

Namun, Weaver menjelaskan semakin banyak kalsium yang hilang saat buang air kecil, maka semakin banyak pula tubuh menyerap kalsium dari mana pun.

Sedangkan, untuk kebutuhan kalsium pada wanita dan pria berbeda. National Institutes of Health menyarankan untuk wanita berumur 51 sampai 70 tahun mengonsumsi 1.200 miligram kalsium per hari. Dan untuk pria yang berumur sama disarankan untuk mengonsumsi 1.000 miligram per hari,
17.30 | 0 komentar | Read More

Yuk Keluar Rumah! Paparan Sinar Matahari Bikin Kita Bahagia

Written By iqbal_editing on Minggu, 27 Agustus 2017 | 16.43

Sinar matahari yang bersinar sepanjang tahun di Indonesia perlu disyukuri. Pasalnya, studi terbaru menunjukkan bahwa sinar matahari bisa membuat kita bahagia

Studi Universitas Brigham Young (UBM) mengungkapkan bahwa jumlah waktu antara matahari terbit dan terbenam mempengaruhi suasana hati semua orang, bahkan lebih dari faktor seperti suhu, polusi, dan hujan.

Dilansir dari Medicaldaily, Jumat (25/8/2017), periset menyelidiki bagaimana suasana hati seseorang berhubungan dengan cuaca dan faktor terkait. Mereka menemukan bahwa orang melaporkan lebih banyak tekanan mental saat sinar matahari lebih sedikit dan siang terlalu pendek. Hasil studi menunjukkan bahwa panjang siang hari lebih mempengaruhi suasana hati orang daripada jumlah sinar matahari yang diserap.

Baca juga: 5 Manfaat Paparan Sinar Matahari untuk Kesehatan

Kesimpulan ini dibuat setelah menganalisis data meteorologi dari Stasiun Cuaca Fisika dan Astronomi UBM dan data polusi dari Badan Perlindungan Lingkungan AS. Mereka juga menilai cuaca di Pusat Pelayanan Konseling dan Psikologi Brigham Young.

"Ini adalah salah satu hasil penelitian kami yang mengejutkan. Pada saat hari hujan atau hari yang penuh polusi, orang-orang merasa memiliki lebih banyak tekanan, tapi kami tidak melihatnya. Yang kami lihat adalah radiasi matahari, atau jumlah sinar matahari yang benar-benar menyentuh tanah. Kami mencoba untuk mengukur faktor hari berawan, hari hujan, polusi, tapi mereka semua terkalahkan. Satu hal yang sebenarnya penting adalah jumlah waktu antara matahari terbit dan terbenam," ungkap Mark Beecher, penulis studi.

Baru-baru ini, beberapa penelitian lain juga telah mencoba untuk melihat efek cuaca pada suasana hati, namun hasilnya beragam.
16.43 | 0 komentar | Read More

Putus Diserang Banteng, Jempol Tangan Pria Ini Diganti Jempol Kaki

Zac Mitchell (20) adalah seorang pekerja di salah satu peternakan di daerah Australia Barat. Pada April lalu Zac mengalami kecelakaan kerja saat tiba-tiba seekor banteng menyerangnya membuat luka yang cukup parah di bagian jempol tangan kanan.

"Seekor banteng menendang tangan saya sampai tertancap ke pagar," kata Zac seperti dikutip dari BBC, Kamis (13/7/2017).

Jempol Zac putus dari tangan dan rekan kerja yang ada pada saat itu berusaha membantunya dengan segera mengawetkan jempol supaya bisa segera disambung. Namun sayang bahkan setelah dua kali prosedur operasi jempol Zac gagal disambungkan kembali.


Dokter menawarkan pilihan melakukan operasi rekonstruksi memakai jempol kaki yang masih ada namun awalnya Zac menolak. Hingga dua minggu lalu Zac akhirnya setuju dan melakukan operasi di Sydney Eye Hospital.

dr Sean Nicklin yang memimpin operasi Zac mengatakan bahwa memang keengaanan awal pasien untuk melakukan rekonstruksi dapat dimaklumi.

"Karena memang idenya sedikit gila. Mereka (pasien -red) tidak mau ada bagian tubuhnya yang lain terluka lagi. Akan tetapi kalau dibiarkan meski Anda memiliki empat jari yang masih bagus, tanpa ada (jempol) untuk menggenggam maka tangan Anda kehilangan sebagian besar fungsinya," kata dr Sean.

Menurut pihak The Sydney Eye Hospital relokasi sebagian jempol sendiri bukan hal yang langka di dunia medis. Namun kasus Zac menjadi spesial karena ini satu jempol utuh yang dipindahkan.

Dokter mengatakan Zac masih perlu rehabilitasi sekitar 12 bulan.
16.41 | 0 komentar | Read More

Keajaiban Medis, Tangan Wanita yang Putus Ini Berhasil Disambung Kembali

, Sebuah kecelakaan mengerikan dilaporkan terjadi di Chambery, Perancis. Seorang wanita berusia 30 tahun tak sengaja jatuh di atas rel kemudian terlindas oleh kereta yang membuat kedua tangannya putus mulai dari siku ke atas.

Namun yang membuat kisah kecelakaan ini menarik adalah secara ajaib tangan sang wanita berhasil dipasang kembali oleh dokter. Hal ini disebut tim yang menjalankan operasi berkat kecepatan penanganan yang diberikan kepadanya.


Segera setelah putus tangan sang wanita dibungkus dengan bahan steril lalu didinginkan menggunakan es. Dengan demikian kecepatan jaringan yang mati akibat berhentinya suplai darah bisa dikurangi.

Operasi dilakukan pada tanggal 14 Agustus 2017, sekitar satu jam 50 menit setelah insiden terjadi. Ada dua tim di Centre Hospitalier Universitaire Grenoble Alpes yang melakukan operasi selama total empat jam.

"Kecepatan yang dimiliki para penyedia layanan darurat dan ketrampilan tim medis lah yang memungkinkan kedua tangan pasien bisa disambung kembali. Hal ini memberikannya kemungkinan terbaik untuk cepat pulih karena bila terlalu banyak keterlambatan bisa menimbulkan kerusakan permanen," tulis pihak rumah sakit seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (26/8/2017).

Salah satu ahli bedah yang terlibat, Michael Bouyer, mengatakan kasus seperti yang dialami sang wanita merupakan kejadian langka. Biasanya akan sangat sulit bagi pembedah untuk menyambungkan kembali otot, tulang, saraf, dan pembuluh darah yang putus.

"Untuk saat ini ototnya masih belum bisa aktif kembali secara penuh jadi mungkin beberapa gerakan akan sulit dilakukan pasien terutama pada tangannya. Tapi ini masih lebih baik dibandingkan harus memakai tangan palsu," ungkap Michael.

Sang wanita diperkirakan dapat sembuh bisa normal kembali menggunakan tangannya dalam waktu satu atau dua tahun.
16.40 | 0 komentar | Read More

ciri-ciri COD Obsesive

Risih dengan kotoran sekecil apapun yang menempel di meja makan atau meja kerja sehingga ingin selalu membersihkannya, jangan dianggap enteng. Sebab kebiasaan itu bisa jadi ada kaitannya dengan kepribadian atau preferensi tertentu, seperti gangguan obsesif kompulsif atau obsessive-compulsive disorder (OCD).

OCD merupakan gangguan mental di mana seseorang tak dapat mengontrol pemikiran-pemikirannya yang bersifat obsesif. Meski sebenarnya hal itu tidak diharapkan dan yang bersangkutan cenderung mengulang aktivitas tertentu selama beberapa kali agar si penderita dapat mengontrol pikirannya atau menurunkan tingkat kecemasannya.

Sayangnya, gejala kondisi ini tak dapat dikenali dengan mudah. Biasanya seseorang baru bisa didiagnosis dengan OCD setelah menemui dokter atau psikiater. Kendati begitu, ada beberapa pola tertentu yang dapat mengindikasikan apakah seseorang mengidap OCD atau tidak. Simak paparannya seperti dikutip dari Foxnews, Kamis (13/6/2013) berikut ini.

1. Mencuci tangan berlebihan

Mencuci tangan dengan air atau penggunaan hand sanitizer secara kompulsif merupakan gejala paling umum pada pasien OCD. Banyak pasien OCD yang takut akan kuman (obsesi yang paling sering ditemukan pada pasien OCD), tapi hal ini juga bisa saja didasari karena pasien takut membuat orang lain sakit, atau ketika pasien merasa dirinya kotor.

Kapan harus meminta bantuan? "Jika Anda selalu berpikir tentang kuman, bahkan setelah mencuci kedua tangan, Anda khawatir tak cukup bersih ketika menggosok kedua tangan atau Anda memiliki ketakutan yang tak rasional tentang suatu penyakit (seperti terkena HIV dari kereta belanjaan), bisa jadi ini tandanya Anda terkena OCD," kata Jeff Szymanski, direktur eksekutif International OCD Foundation yang berbasis di Boston.

Selain itu, kebutuhan untuk mencuci tangan hingga lima kali sehari dan menyabuni setiap ujung dan dasar kuku, misalnya, juga merupakan gejala peringatan adanya OCD.

2. Terlalu semangat bersih-bersih

Pasien OCD juga cenderung membersihkan segala sesuatu secara kompulsif. Selain mencuci tangan, membersihkan rumah seringkali dimanfaatkan pasien OCD untuk meredakan fobia kumannya atau perasaan kotor yang dialami pasien. Kendati bersih-bersih dapat membantu meredakan pemikiran-pemikiran obsesif, namun hal itu takkan bertahan lama. Bahkan keinginan untuk bersih-bersih seringkali makin menguat keesokan harinya.

Kapan harus meminta bantuan? Kalau Anda menghabiskan waktu berjam-jam dalam sehari untuk bersih-bersih, hal ini hampir selalu ada kaitannya dengan OCD. Tapi lain halnya jika Anda punya kebiasaan suka bersih-bersih setiap satu jam sehari, karena itu belum tentu gejala OCD.

"Ada konsekuensi yang begitu terasa ketika Anda berhenti melakukannya. Karena jika Anda tak bersih-bersih maka Anda akan merasa sangat gelisah dan ketakutan," ungkap Dr. Michael Jenike, seorang psikiater dari Massachusetts General Hospital, Boston.

3. Suka memeriksa sesuatu secara berulang-ulang

Pasien biasanya sampai mengecek tiga, empat atau bahkan 20 kali untuk memastikan jika mereka telah mematikan oven atau mengunci pintu rumah. 30 Persen pasien OCD memiliki kecenderungan semacam ini. Namun sama halnya dengan perilaku kompulsif lainnya, kebiasaan mengecek sesuatu ini bisa jadi disetir oleh berbagai obsesi yang dipendam pasien, mulai dari takut disakiti atau merasa sangat tidak bertanggung jawab.

Kapan harus meminta bantuan? Normal-normal saja jika Anda satu-dua kali mengecek atau memastikan sesuatu telah dilakukan dengan benar atau tidak. Tapi jika kebiasaan memeriksa ini mengganggu kehidupan sehari-hari (seperti membuat Anda sering terlambat bekerja) atau menjadi ritual tersendiri yang tak bisa Anda abaikan begitu saja, bisa jadi ini adalah gejala OCD.

4. Berhitung

Sejumlah pasien OCD kerapkali melakukan aktivitas berdasarkan pola numerik tertentu atau menghitung apapun yang mereka lakukan atau temui dalam kehidupan sehari-hari (seperti ketika menaiki tangga atau bersih-bersih). Perilaku ini bisa jadi dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap hal-hal magis, tapi bisa juga karena OCD.

Kapan harus meminta bantuan? Berhitung memang kadang bisa jadi pengalih perhatian atau distraksi yang baik saat Anda berjalan menuju kendaraan yang sedang Anda parkir atau menaiki tangga menuju kantor.

"Jika ini tidak mengganggu Anda atau orang lain, maka itu tak jadi soal. Orang-orang biasanya baru datang ke saya jika mereka tak bisa berhenti memikirkan angka-angka," kata Jenike.

5. Tukang atur yang perfeksionis

Pasien OCD cenderung suka mengatur sesuatu tapi dalam level perfeksionis. Biasanya hal ini didasari oleh obsesi si pasien terhadap urutan dan simetri.

Kapan harus meminta bantuan? "Apa yang mereka atur harus terlihat tepat, simetris dan dengan urutan yang benar," tandas Szymanski, yang juga menulis buku The Perfectionist's Handbook.

Banyak orang yang ingin meja kerjanya rapi karena terkadang itu membantu meningkatkan produktivitas atau kinerjanya tapi pasien OCD tak hanya ingin merapikan mejanya tapi juga merasa itu merupakan suatu kewajiban, terutama untuk meredakan kegelisahan mereka.

6. Takut mengalami tindak kekerasan

Hampir setiap orang pasti pernah terpikir akan mengalami tindak kekerasan ataupun kesialan. Namun semakin kita mencoba untuk menghindari pemikiran semacam ini, biasanya semakin sering pemikiran itu muncul di kepala kita. Dan menurut sebuah riset, hal ini tampaknya lebih 'menghantui' pasien OCD.

"Mereka bisa saja berupaya lebih keras untuk menekan pemikiran seperti itu atau memberikan reaksi yang lebih intens karena mereka menganggap hal ini tak dapat diterima," terang Szymanski.

Kapan harus meminta bantuan? "Penting bagi kita untuk menyadari bahwa sesekali akan muncul pikiran buruk dalam kepala kita," tukas Szymanski.

Tapi ini bisa jadi gejala OCD jika bayangan akan dirampok membuat Anda menjauhi taman kota atau kalau Anda mengkhawatirkan keamanan ibu Anda lalu Anda meneleponnya hingga beberapa kali dalam sehari, misalnya.

7. Muncul pemikiran seksual yang tidak diinginkan

Sama halnya dengan pemikiran akan mengalami tindak kekerasan, pemikiran tentang perilaku seksual yang tabu atau tak pantas secara berulang-ulang seringkali terjadi pada pasien OCD. Pasien mungkin membayangkan mereka akan menggerayangi rekan kerja, melecehkan seorang anak atau memiliki orientasi seksual yang berbeda seperti homoseksualitas.

Kapan harus meminta bantuan? "Kebanyakan orang bisa saja mengatakan, 'Oh, saya benar-benar tak ingin melakukannya atau pemikiran ini tidaklah mencerminkan diri saya'. Tapi pasien OCD sampai berpikir, 'Pemikiran ini sungguh mengerikan, takkan ada orang yang berpikir seperti itu'," papar Szymanski.

Apalagi jika Anda sampai mengubah perilaku karena munculnya pemikiran-pemikiran tersebut, termasuk menghindari teman gay atau rekan kerja yang 'masuk' ke dalam pikiran Anda, ini bisa jadi gejala OCD.

8. Memutus relasi
Pasien OCD telah lama diketahui kerap memutus hubungan dengan teman, rekan kerja, pasangan dan anggota keluarga secara obsesif. Tampaknya pasien merasa memiliki tanggung jawab yang berlebihan dan sulit menerima ketidakpastian.

Kapan harus meminta bantuan? "Putus dari pacar bisa saja membuat seseorang menjadi 'terobsesi', tak peduli mereka mengidap OCD atau tidak," ucap Jenike.

Tapi ini bisa jadi gejala OCD jika pemikiran-pemikiran seperti itu tertahan di dalam kepala hingga membuat orang yang bersangkutan meragukan dirinya sendiri atau takut menjadi bad person dalam suatu hubungan.

9. Mencari-cari kepastian

Salah satu cara pasien OCD untuk mencoba meredakan kegelisahannya adalah meminta pendapat dari teman-teman dan keluarganya. Bahkan terkadang mereka sampai rela mempermalukan dirinya sendiri di hadapan publik, misalnya meminta bantuan teman-teman untuk menekankan suatu hal yang negatif tentang dirinya. Hal ini terdengar konyol tapi itu adalah strategi mereka untuk menghindari perilaku kompulsif.

Kapan harus meminta bantuan? Ini bisa jadi gejala OCD jika Anda menyadari Anda terlalu sering mengulang pertanyaan yang sama, berkali-kali atau sampai teman Anda menanyakan mengapa Anda terus mengajukan pertanyaan yang sama. Bahkan jika kepastian itu Anda peroleh dari orang yang Anda cintai biasanya hal itu dapat memperparah perilaku obsesif Anda.

10. Membenci penampilan
Body dysmorphic disorder (BDD) merupakan kondisi yang mempunyai keterkaitan yang erat dengan OCD dimana seseorang menganggap salah satu bagian tubuhnya terlihat abnormal atau tidak menarik, biasanya hidung, kulit atau rambut. Namun BDD berbeda dengan gangguan makan karena pasien BDD tidak memfokuskan diri pada berat badan atau perubahan pola makan.

Tak heran, banyak pasien BDD yang juga mengidap OCD, apalagi kekhawatiran akan kebersihan tubuh mereka semakin melengkapi kebencian pasien terhadap penampilannya.

Kapan harus meminta bantuan? Tak jadi masalah jika seseorang membenci beberapa aspek fisik pada tubuhnya, tapi pasien BDD bisa menghabiskan waktu berjam-jam dalam sehari hanya untuk memandangi cermin.

"Bahkan Anda cenderung memberikan penilaian yang berlebihan tentang seberapa pentingnya hal itu bagi Anda maupun orang lain dan terkadang menghindari berada di tengah-tengah kerumunan," pungkas Szymanski.
16.23 | 0 komentar | Read More

Idap Dermatillomania, Wanita Ini Selalu Ingin Menguliti Kulitnya

Linda Smith (50) meminta kepada dokter untuk dibuat koma karena sudah tidak tahan dengan keadaan kulitnya yang sangat parah. Wanita asal Pennsylvania, Amerika Serikat ini mengidap dermatillomania, suatu gangguan kesehatan mental yang tergolong langka.

Dermatillomania adalah suatu kelainan berupa keinginan untuk mengelupasi kulitnya sendiri. Kelainan ini sudah dialami Linda sejak kecil, tapi ia tidak tahu apa penyebab sebenarnya.

Dikutip dari The Sun, Sabtu (26/8/2017), tubuh dan wajahnya diliputi luka dan bekas garukan. Satu-satunya cara untuk mengendalikan kelainan ini adalah jika Linda tidak sadarkan diri.

"Saya pikir satu-satunya hal yang bisa membantu saya adalah dengan membuat saya koma atau ada seseorang yang memerhatikan saya selama 24 jam sehari dan menghentikan saya jika saya mulai mengelupasi kulit," ujarnya.


Kondisinya membuat Linda enggan untuk keluar rumah. Untuk menghilangkan bekas luka di wajahnya, ia menggunakan krim steroid yang malah menyebabkan rambut tumbuh di wajahnya.

"Ini mungkin terdengar ekstrem, tapi saya merasa ingin mati saja karena hal ini tidak akan pernah berhenti," kata Linda.

Menurut ibu dari dua orang anak ini, kondisi seperti ini adalah suatu kondisi yang menyerang mental, dan bentuk lain dari obsessive compulsive disorder (OCD). OCD sendiri merupakan jenis gangguan kecemasan di mana seseorang memiliki pikiran dan ketakutan yang tidak masuk akal (obsesi).

"Penyakit ini mengambil alih hidup saya. Ini mempengaruhi segalanya. Semakin tua semakin buruk hasilnya," ungkapnya.

Dokter pun menyarankan Linda agar tidak menggunakan make-up untuk menutupi luka-lukanya. "Saya akan cenderung tidak memilih keluar jika saya tidak memakai make-up, karena saya tidak ingin wajah saya terlihat seperti ini," pungkasnya.
15.50 | 0 komentar | Read More

Pengamatan Psikolog: Bos First Travel Seperti Punya Gangguan Kepribadian

Written By iqbal_editing on Jumat, 25 Agustus 2017 | 17.22

Mengintip rumah Bos First Travel dengan nuansa Timur Tengah dipenuhi warna emas. Rumah pasangan Anniesa Desvitasari Hasibuan dan Andika Surachman ini bak istana megah.

Menanggapi hal ini, psikolog dari Universitas Indonesia, Bona Sardo, MPSi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pengamatannya, Bos First Travel ini mengalami gangguan kepribadian histrionik.

"Tapi kok kalau dari gaya rumahnya, pekerjaan yang dia pilih, itu arahnya ke gangguan kepribadian histrionik deh," ujarnya kepada detikHealth, Jumat (25/8/2017).

Gangguan kepribadian hitrionik adalah gangguan kepribadian seseorang yang berfokus pada dirinya sendiri, membutuhkan sesuatu yang meriah, dan harus menjadi pusat perhatian.


Biasanya orang dengan kepribadian seperti ini semua kebutuhannya harus terpenuhi, mulai dari kebutuhan primer hingga tersier seperti barang-barang berharga.

"Kalau nggak terpenuhi jadi apa dong? Kalau sudah melakukan cara halal tapi nggak berhasil? Jangan-jangan otaknya flek-flek sedikit jadi melakukan hal-hal nggak benar, melanggar hukum, mungkin melanggar aturan-aturan," jelas Bona.

Menurut Bona, gangguan kepribadian histrionik merupakan salah satu ciri dari social climber. Yaitu meningkatkan status sosial dengan menggunakan pertemanan.

Psikolog klinis dari Klinik Personal Growth, Veronica Adesla, M.Psi, mengatakan para social climber berteman untuk mencari koneksi orang-orang dari kelas sosial lebih tinggi. Sikapnya sangat bersahabat dengan orang-orang dari kelas sosial lebih tinggi ini.

"Seorang social climber umumnya memiliki kecerdasan sosial yang baik, yang memungkinkannya untuk memanipulasi, menipu, ataupun memanfaatkan orang lain. Bentuk manipulasi dan tipuannya, bisa sangat bervariasi tergantung pada situasi dan kondisi," tuturnya.

Pada akhirnya, Bona tetap menyarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut secara langsung terhadap kepribadian si Bos First Travel tersebut.
17.22 | 0 komentar | Read More

Sudah Pakai Tabir Surya Tapi Kulit Tetap Gelap, Kenapa?

Penggunaan tabir surya atau losion pelindung kulit dari sinar matahari penting untuk melindungi kulit dari paparan ultraviolet (UV) yang berbahaya. Tapi, ketika penggunaan tabir surya tetap membuat kulit gelap bukan berarti itu tak berguna.

Menurut dokter spesialis kulit, Dr Sri Prihianti Gondokaryono SpKK, kulit yang menjadi gelap setelah lama terpapar sinar matahari adalah respon alami kulit, yang tidak bisa dihindari oleh penggunaan tabir surya sekalipun.

Baca juga: Pakai Tabir Surya Kedaluwarsa, Apa Dampaknya?

"Kulit yang menjadi gelap itu adalah natural response dari kulit kita terhadap paparan sinar UV," jelasnya saat ditemui dalam talkshow peluncuran kampanye NIVEA #ILoveMyBody, di Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat, Jumat (25/8/2017).

Penggunaan tabir surya yang berhasil setelah berjemur di bawah sinar matahari dalam waktu tertentu menurutnya dicirikan seperti dengan kondisi kulit yang menjadi tidak terlalu kering dan perih.

Sementara itu, efek buruk dari sinar UV pada kulit biasanya akan dirasakan jika paparan diterima kulit yang tak terlindungi dalam jangka panjang.

"Kalau kulit jarang dilindungi dengan sun protection dalam jangka panjang kita selalu terpapar sinar matahari, ini bisa menyebabkan beberapa hal. Efek sinar UV ke kulit adalah mempercepat penuaan, munculnya kerutan, flek tidak merata, kulit bertambah kasar, dan kendur. Yang paling membahayakan adalah kanker kulit," paparnya.



Meski kulit gelap orang Indonesia lebih terlindungi, namun penggunaan sunscreen atau sunprotector tetap penting untuk mencegah kerusakan kulit lebih lanjut.

"Orang berkulit gelap memang punya proteksi tinggi terhadap sinar matahari daripada orang dengan kulit terang, begitu juga dengan risiko penuaan dini dan kanker. Bagaimana pun penggunaan tabir surya tetap penting. Yang direkomendasikan minimum SPF 30," pesannya.
16.57 | 0 komentar | Read More

Ini Kata Dokter Terkait Kulit Wajah Kering yang Berjerawat

Jerawat umumnya muncul pada seseorang dengan kulit wajah berminyak. Tapi, tidak jarang juga jerawat muncul pada seseorang dengan kulit kering.

Menurut dr Laksmi Duarsa SpKK dari RS Surya Husadha, Denpasar pada dasarnya munculnya jerawat pada kulit wajah kering akan lebih jarang dibandingkan dengan kulit berminyak. Jika pun ada hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Misalnya karena produksi minyak dan air yang sedikit pada wajah. Sebab jerawat akan tetap muncul pada wajah dengan minyak dan air yang kurang karena dipengaruhi produksi lemak yang berlebihan.

"Kurang air dan minyak tapi produksi lemak juga berlebihan yang bersangkutan akan tetap berjerawat," ucap dr Laksmi ketika dihubungi detikHealth baru-baru ini.

Baca juga: Bekas Jerawat Hilang Tanpa Perlu Biaya Mahal

Selain itu, ia juga menjelaskan faktor lain munculnya jerawat pada kulit wajah kering. Misalnya karena tidak memperhatikan kebersihan.

"Wajah kena debu atau make up nggak dibersihkan dan pori-pori kesumbat," sambung dr Laksmi.

Sementara itu, untuk mengatasi jerawat pada kulit kering, dr I Gusti Nyoman Darma Putra, SpKK beberapa waktu lalu mengatakan agar menggunakan sabun khusus kulit sensitif. Sebab dengan begitu kulit tidak akan mudah bertambah kering dan iritasi.

"Untuk mencegah jerawat sebaiknya menggunakan tabir surya yang berbahan dasar gel bukan krim. Serta menggunakan krim malam yang mengandung asam vitamin A untuk mengangkat sel kulit mati yang menyumbat pori-pori sehingga dapat mencegah terjadinya jerawat," pungkas dr Darma.
16.56 | 0 komentar | Read More

Ingin Lindungi Kulit dari Bahaya UV, Jangan Asal Pakai Tabir Surya

Penggunaan tabir surya penting untuk melindungi kulit dari penuaan dini sampai kanker kulit yang disebabkan sinar UV dari matahari. Tapi, penggunaannya tidak boleh asal jika Anda mengharapkan perlindungan yang maksimal.

Dijelaskan oleh spesialis kulit, dr Sri Prihianti Gondokaryono SpKK, perlindungan sinar UV oleh tabir surya tidak hanya ditentukan oleh pemilihan nilai SPF, tapi juga cara penggunaannya.

"Nilai SPF dalam tabir surya yang tersedia di pasaran sangat beragam, dari yang 15 sampai 100. Untuk di negara tropis, minimal nilai yang direkomendasikan adalah yang SPF 30. Tapi supaya nilainya tidak berkurang, tabir surya harus sering direplikasi dan digunakan dalam dosis yang cukup, yaitu dua sendok atau jari untuk seluruh tubuh," jelas dokter dari RS Pondok Indah tersebut.


Dalam talkshow peluncuran kampanye NIVEA #ILoveMyBody, di Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat, Jumat (25/8/2017), dokter yang biasa disapa Yanti ini menyampaikan satu studi di negara Asean tentang kebiasaan penggunaan tabir surya di masyarakat.

"Ini yang jadi perhatian juga karena sering kali orang enggak pakai tabir surya sesuai dosis. Satu penelitian di negara Asean yang diukur setiap hari menemukan bahwa orang-orang hanya memakai tabir surya 30 persen sampai setengah dari dosis yang disarankan. Jadi kalau pakainya asal, tabir surya yang punya SPF 25 bisa jadi sama dengan SPF 12," pungkasnya.

Untuk diketahui, penggunaan tabir surya yang disarankan adalah dipakai terutama pada waktu 10.00 - 14.00 siang. Tabir surya baiknya dipakai sebelum keluar rumah dan diaplikasikan kembali 2 jam sekali.
16.53 | 0 komentar | Read More

Sederhana, Begini Saran Dokter untuk Redakan Sariawan

Sariawan memang bukan penyakit yang serius, tetapi kondisi ini kerap mengganggu karena menyulitkan untuk makan dan berbicara. Sariawan sendiri disebabkan oleh beberapa faktor, seperti stres, luka di mulut akibat tergigit, genetik, serta siklus haid.

Diutarakan oleh Dr drg Febrina Rahmayanti SpPM, dokter gigi spesialis penyakit mulut dari RS Pondok Indah - Pondok Indah, untuk meredakan sariawan hal pertama yang patut diperhatikan adalah mencari faktor pencetusnya dahulu, misal dari oral hygiene atau kebersihan mulut.

"Dicari faktor pencetusnya, mungkin kalau oral hygiene-nya (kebersihan mulut) kurang, bisa tingkatkan oral hygiene-nya," tutur dr Febrina sapaan akrabnya.
r

Kemudian, lanjut dr Febrina, untuk mempercepat penyembuhan sariawan bisa juga diberikan antiseptik. "Antiseptik juga macam-macam tergantung lesi-nya, tergantung ulser-nya," ujar dr Febrina.

Untuk mengatasi sariawan, garam pun ditengarai bisa mengatasi sariawan karena berfungsi sebagai antiseptik.

"Jadi kalau misalnya sariawannya kecil, terus nggak sakit. Untuk membuat nyaman itu juga bisa lho kum
16.22 | 0 komentar | Read More

Pasca Gerhana Matahari Total, Keluhan Sakit Mata di AS Meningkat

Written By iqbal_editing on Kamis, 24 Agustus 2017 | 18.08

Sebuah laporan menyebut keluhan soal rasa nyeri dan gangguan penglihatan di Amerika Serikat meningkat pasca terjadinya gerhana matahari total beberapa waktu lalu. Apa penyebabnya?

Dilansir CNN, pencarian di situs pencari google soal sakit mata, mata nyeri karena gerhana, dan gangguan penglihatan akibat gerhana meningkat drastis. Hal senada juga dikatakan oleh dr Avnish Deobhakta, pakar kesehatan mata dari Mount Sinai Hospital, New York.

"Di poliklinik kami, banyak pasien datang dengan keluhan sakit kepala hingga penglihatan memudar pasca melihat gerhana. Sebagian besar memang tidak mengalami keluhan permanen, namun ada beberapa yang mengalami gangguan di retina sehingga membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut," tutur dr Avnish.


Dikatakan dr Avnish, keluhan paling umum yang dirasakan seseorang pasca melihat gerhana matahari adalah pusing, sakit kepala, mual hingga penglihatan yang kabur. Menurutnya hal ini tidak berbahaya jika tidak berlangsung lama, alias tidak lebih dari 1 atau 2 hari.

Di sisi lain, dr Angie Wen, seorang opthalmologis juga dari Mount Sinai Hospital, mengatakan keluhan lebih dari 2 hari disertai dengan adanya sensitivitas terhadap cahaya bisa menandakan adanya kerusakan pada kornea mata. Untuk itu, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter jika mengalami hal-hal tersebut.

"Jika mata terasa tidak nyaman, mual dan nyeri saat membaca, tandanya ada masalah pada kornea yang merujuk pada sensitivitas terhadap cahaya. Jangan ditunda, segera periksakan mata Anda ke dokter,"
18.08 | 0 komentar | Read More

Waspadai Sariawan yang Muncul Lebih dari 2 dan di Satu Bagian Mulut Saja

Satu sariawan yang muncul saja rasanya sudah perih dan membuat mulut menjadi tidak enak. Apalagi, jika sariawan muncul lebih dari satu dalam waktu yang bersamaan. Makan menjadi tidak enak dan berbicara pun akan membuat mulut sakit.

Sariawan dalam istilah medis dikenal dengan stomatitis aphtosa recurrent (SAR). Sariawan terjadi karena adanya peradangan dan perubahan struktur sel-sel yang ada di dalam rongga mulut. Penyebab sariawan sendiri bermacam-macam, terutama karena faktor hormonal, menstruasi, anemia, alergi, defisiensi nutrisi, hingga trauma.

Menurut drg Harum Sasanti, SpPM, dokter spesialis penyakit mulut dari Departemen Gigi dan Mulut FKGUI dan RSCM, sariawan ada tiga jenis, pertama sariawan minor yang jumlahnya bisa muncul 2-3, ukurannya kecil dan dapat sembuh dengan sendirinya. Kedua, sariawan yang bentuknya kecil-kecil dan jumlahnya banyak. Sariawan ini mirip dengan penyakit herpes. Ketiga, sariawan mayor yang ukurannya besar dan biasanya lebih dari 1 cm. Sariawan ini biasanya dalam dan memerlukan waktu yang lama untuk sembuh.

"Untuk sariawan jenis ketiga, ini yang lebih mengganggu karena membuat kita jadi tidak enak makan. Sariawan ini harus dibantu penyembuhannya dengan obat. Selain itu, karena ukurannya yang besar dan sembuhnya yang lama sariawan ini sering dikira sebagai kanker mulut padahal tidak," kata dr Harum dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Jumat, (07/11/2014).

Dihubungi terpisah, Prof Dr drg Melanie S. Djamil, MBiomed, FICD Lab BioCORE, dari FKG Universitas Trisakti, mengatakan bahwa sariawan yang muncul lebih dari dua di dalam mulut dalam waktu bersamaan perlu untuk diwaspadai. Terlebih lagi, jika sariawan hanya terjadi pada satu bagian mulut saja, misalnya di sekitar pipi kiri saja dan berulang-ulang.

"Biasanya kalau sariawan banyak itu paling dua ya. Kalau ada sariawan yang tumbuh berkali-kali di tempat yang sama, misalnya di bagian mulut pipi kiri terus, atau di gusi kanan terus dan jumlahnya banyak sampai 3 atau lebih dari 4 ini harus dicurigai sebagai gejala dari penyakit yang lebih serius. Apalagi kalau rasanya sampai sangat perih dan lidah rasanya jadi seperti terbakar. Sariawan yang biasa itu sembuh dalam 3-7 hari, kalau sudah lebih dari itu dan jumlahnya banyak harus segera diperiksakan. Kondisi ini harus segera diperiksakan," terang Prof Melanie.

Untuk mengatasi kondisi sariawan yang lebih dari satu ini memang sebaiknya menggunakan bantuan obat kumur. Gunakan kassa yang dibubuhi obat dan kemudian ditempelkan di bagian yang sariawan agar cepat pulih.
17.52 | 0 komentar | Read More

Kenali Penyebab Sariawan, Mulai dari Kegigit Hingga Genetik

Sariawan merupakan penyakit mulut yang sepele namun sangat mengganggu dan mempengaruhi kualitas hidup keseharian penderitanya. Biasanya terjadi pada berbagai kalangan usia, baik anak-anak, remaja, dewasa, maupun lansia.

Dikatakan dokter gigi spesialis penyakit mulut RS Pondok Indah - Pondok Indah, Dr drg Febrina Rahmayanti SpPM atau yang akrab disapa dr Febrina, sariawan umumnya disebut dengan istilah stomatitis aftosa rekuren yang ditandai dengan luka yang membentuk suatu cekungan atau kawah yang dikenal dengan ulser atau tukak.

"Jumlahnya itu bisa satu atau lebih dari satu. Kemudian ukurannya, biasanya ukurannya antara 1 centimeter atau kurang dari 1 centimeter. Kemudian bentuknya bulat atau oval," ujar dr Febrina dalam diskusi media di Plaza Sentral, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta.

Tanda lainnya biasanya terjadi pada bibir bagian dalam, pipi bagian dalam, dasar lidah dan juga tepi lidah. Sariawan juga bisa hilang timbul atau rekuren dan dalam setahun biasanya lebih dari 4 kali.


"Biasanya juga ada rasa nyeri. Terus lama lesi sebenarnya bisa hilang dalam waktu 7 sampai 14 hari," ucap dr Febrina.

Kemudian penyebab pasti dari sariawan itu sendiri, imbuh dr Febrina belum diketahui, namun ada faktor-faktor lain yang memudahkan terjadinya sariawan tersebut.

"Bisa juga dipicu oleh kegigit, itu bisa terjadi sariawan, pada orang yang memang kecenderungan terjadi sariawan," kata dr Febrina.

"Faktor genetik juga bisa mempengaruhi, kalau bapak ibunya sariawan nah anaknya sariawan juga. Atau saudara kembar, itu juga bisa," pungkas dr Febrina.
17.49 | 0 komentar | Read More

Kurang Makan Buah Bisa Sebabkan Sariawan? Ini Kata Dokter

Sariawan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, selain faktor genetik. Namun banyak yang beranggapan bahwa sariawan juga terjadi karena kurang mengonsumsi buah. Benarkah demikian?

Diutarakan dokter gigi spesialis penyakit mulut RS Pondok Indah - Pondok Indah, Dr drg Febrina Rahmayanti SpPM atau yang akrab disapa dr Febrina, umumnya agar tubuh tetap sehat, komponen asupan seperti karbohidrat, protein, lemak dan vitamin harus tercukupi, termasuk mengonsumsi buah agar tak rentan terkena sariawan.

"Kenapa sih sariawan dikaitkan dengan kurang buah? Sebenarnya yang kita harapkan dari buah dan sayur adalah seratnya juga kan, kemudian ada zat besi, kemudian mineral," ucap dr Febrina.

"Nah di situlah yang sebenarnya juga bermanfaat untuk mempertahankan integritas epitelnya itu," sambung dr Febrina.


Oleh karena itu, berdasarkan pengalamannya, biasanya dr Febrina akan melakukan anamnesis pada pasien dan bertanya bagaimana pola makan dan juga pola hidup pasien tersebut.

"Pola makannya bagaimana, kemudian selain pola makan juga kelelahan, faktor stres, itu juga bisa memicu timbulnya sariawan," terang dr Febrina.

Selain itu, sariawan juga dipengaruhi oleh faktor hormonal. Pada perempuan menjelang menstruasi biasanya timbul sariawan.

"Faktor hormonal juga bisa berperan. Kalau pada saat mau menstruasi biasanya ada yang suka sariawan," pungkas dr Febrina.
17.48 | 0 komentar | Read More

Susah Membedakan Sariawan Biasa dengan Kanker Mulut? Begini Cirinya

Sariawan bukanlah termasuk masalah penyakit mulut yang serius. Namun jika gejalanya sudah seperti ini sebaiknya jangan diremehkan. Siapa tahu ini menjadi pertanda kanker mulut.

Kanker mulut terjadi sekitar 10 persen dari seluruh kanker yang ada. Sisanya, sebanyak 90 persen merupakan karsinoma sel skuamosa, kanker dengan prognosis buruk. Biasanya jika sudah terdiagnosis, 50-63 persen survival rate-nya hanya sekitar 5 tahun.

Dokter gigi spesialis penyakit mulut RS Pondok Indah - Pondok Indah, Dr drg Febrina Rahmayanti SpPM atau yang akrab disapa dr Febrina, mengatakan bahwa kanker mulut terjadi karena ketidakpedulian terhadap kesehatan gigi.


"Giginya ada yang bolong nggak ditambal, nggak dirawat, kan itu lama-lama tajam ya, terus dia patah, nah itu mengiritasi mukosa mulutnya. Nah iritasi yang kronis itulah kemudian bisa mengubah sel yang tadinya normal menjadi sel kanker," ujar dr Entri baruFebriani.

Berbeda dengan sariawan, kanker mulut punya ciri-ciri umum seperti ulser bersifat menetap atau kronis, tidak kunjung sembuh dalam kurun waktu 3 sampai 4 minggu, serta rasa sakitnya tidak sepadan dengan besarnya ulserasi.

"Jika diraba keras, ada indurasi. Kemudian ada pembesaran jaringan," tambah dr Febrina.

Dikatakan dr Febrina, kanker mulut juga terkait dengan rokok. Panasnya rokok bisa mengubah environment di dalam rongga mulut yang bersifat karsinogenik.

"Nah ini juga biasanya kita perhatikan faktor risiko kanker mulut," pungkas dr Febrina.
17.45 | 0 komentar | Read More

ppenanganan angin duduk yang terlambat

Written By iqbal_editing on Selasa, 22 Agustus 2017 | 18.50

, Gejala penyakit jantung koroner seperti nyeri di dada kiri, di ulu hati, bahkan merambat sampai ke punggung kerap diabaikan. Akibatnya, saat mendapat penanganan terlambat, pasien pun sudah tidak bisa diselamatkan.

Pada dasarnya, dikatakan Dr dr Iwan Dakota SpJP(K), MARS, penyakit jantung koroner terjadi karena adanya penyempitan pembuluh darah yang bertugas 'memberi makan' jantung. Maka dari itu, timbul gejala seperti nyeri dada kiri, di ulu hati lalu merambat ke belakang. Nyeri timbul saat beraktivitas di mana makin aktif maka makin terasa nyeri.

"Lamanya maksimal 5 menit. Tapi kalau serangan berat lebih dari 30 menit dan sesak napas, keringat dingin. Dulu disebut angin duduk," kata dr Iwan ditemui di RS Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita, Jakarta, seperti ditulis Sabtu (29/11/2014).

"Jika memang serangan jantung berat lebih dari 30 menit sakitnya, keringat dingin sebesar jagung, mual, muntah, itu bisa meninggal mendadak jika penyempitan terjadi di pembuluh utama karena otot jantung tidak bisa bergerak," lanjut dr Iwan.

Untuk itu, dr Iwan menyarankan lakukanlah skrining guna mencegah timbulnya gejala jantung koroner yang sudah parah. Sebab, semakin dini terdeteksi adanya penyumbatan pembuluh darah, akan lebih mudah dilakukan penatalaksanaan. Terutama, skrining diperlukan lebih awal bagi mereka yang punya riwayat keluarga dengan sakit jantung.

"Pria 50% berisiko lebih tinggi kalau ada keturunan sakit jantung. Selain skrining, kalau ada gejala-gejala yang mencurigakan, segera datang ke puskesmas. Di Jabodetabek sudah ada kan yang namanya Jakarta Cardivascular Networking System," kata dr Iwan.

Dalam sistem ini, RSJPD Harapan Kita bekerja sama dengan 48 puskesmas di Jabodetabek dan 5 RSUD. Sejak beberapa tahun lalu RSJPD Harapan Kita menyediakan layanan 24 jam dalam 7 hari bagi puskesmas atau RSUD yang berkonsultasi saat ada pasien yang diduga mengalami serangan jantung.

"5 menit kita pelajari datanya. Kalau memang indikasi jantung kita sarankan rujuk ke RSUD atau justru harus dibawa ke sini. Atau kalau bukan jantung cukup diberi obat saja," kata dr Iwan.

RSJPD Harapan Kita juga berfungsi sebagai pusat pelatihan, pendidikan, dan penelitian terkait bidang kardiovaskular. Kini, tengah diadakan penelitian yang diharapkan bisa membuat Indonesia mampu membuat stent jantung sendiri.

"Dengan begitu biaya akan lebih murah. Sekarang saja untuk pasang stent paling murah 8 juta, kalau butuh satu orang beberapa stent kan sudah berapa biayanya," ucap dr Iwan.
18.50 | 0 komentar | Read More

pertolongan pertama angin duduk

Angina atau lebih dikenal dengan istilah 'angin duduk' adalah salah satu gangguan jantung dengan rasa sesak, nyeri, hingga terbakar pada dada. Sering juga diikuti rasa sakit menjalar hingga tenggorokan, lengan hingga punggung.

Dikutip dari St John Ambulance, ketika menemui orang dengan gejala serupa, dianjurkan untuk tetap tenang dan segera hubungi dokter. Kemudian, lakukan beberapa langkah pertolongan pertama berikut:

1. Bantu pasien mendapatkan posisi yang nyaman

Posisi yang paling baik untuk dilakukan adalah dengan duduk dan menyenderkan punggung pasien pada bantal. Kemudian lipat kaki dan ganjal sela-sela betis dan paha dengan bantal.


2. Berikan obat

Tanyakan apakah ia memiliki obat khusus untuk angina yang ia miliki. Jika ia memilikinya, tanyakan mengenai obat tersebut dan bantu dia untuk mengonsumsinya. Jika tidak, berikan dia satu butir aspirin namun pastikan juga ia tidak memiliki alergi.

3. Beristirahat

Ajak pasien untuk beristirahat selama menunggu bantuan medis. Namun ingat, selalu pantau respons dari orang yang terkena angin duduk. Jika level responsnya menurun, lakukan CPR (Cardiopulmonary Resusication) dengan langkah-langkah ini:

- Tekan dada dengan posisi dua tangan menumpuk
- Lakukan sebanyak 30 kali tanpa mengangkat tangan dari dada. Tekan dada sedalam 5-6 cm setiap kali melakukan kompresi.
- Jika tidak mendapat respon, lakukan napas buatan.
17.48 | 0 komentar | Read More

Ilmuwan Ungkap Cara Paling Tepat Memperkuat Otot Tanpa Pegal-pegal Ilmuwan Ungkap Cara Paling Tepat Memperkuat Otot Tanpa Pegal-pegal

Olahraga untuk memperkuat otot banyak dihindari karena dianggap melelahkan sekaligus menyakitkan. Namun ternyata, cara yang benar untuk memperkuat otot tidak seharusnya bikin pegal-pegal.

Untuk memperkuat otot, selama ini orang melakukan sejumlah pengulangan atau repetisi gerakan dengan beban yang secara bertahap semakin ditingkatkan. Cara ini selalu membuat otot-otot terasa pegal, sehingga banyak orang kapok melakukannya.

Kini, para pakar mengungkap bahwa beban yang ringan bisa memberikan efek setara jika gerakannya dilakukan dengan lebih menghentak atau eksplosif. Otot menjadi lebih kuat, tetapi lebih sedikit pegal-pegal yang dirasakan.

Menurut para ilmuwan, otot menjadi lebih kuat melalui satu proses yang dinamakan kontraksi. Otot menjadi kuat saat memendek dan mengencang. Kontraksi yang lambat disebut 'sustained contraction' sedangkan kontraksi yang singkat disebut 'explosive contraction'.

=

Para ilmuwan membandingkan efektivitas keduanya dalam melatih kekuatan otot. Percobaan dilakukan dengan 40 kontraksi, yang terdiri dari 4 set dengan 10 repetisi. Masing-masing dilakukan 3 kali sepekan selama 3 bulan. Demikian dikutip dari Dailymail, Selasa (14/6/2016).

Hasilnya, explosive contraction lebih mudah dilakukan dan tidak menyakitkan. Efeknya pada kekuatan otot teramati setara dengan sustained contraction. Namun demikian, sustained contraction tetap lebih efektif jika tujuannya bukan sekedar memperkuat melainkan juga membentuk massa otot.
17.42 | 0 komentar | Read More

Dua Buah Ini Terbukti Bisa Meningkatkan Kekuatan Otot

Kalau ingin menjaga kesehatan otot nutrisi apa sih yang paling penting? Kebanyakan orang mungkin akan menjawab protein dan meski hal tersebut benar namun ada juga lho asupan lain yang juga tak kalah penting.

Seperti diketahui secara umum bahwa ketika usia semakin bertambah tua maka suka tidak suka kekuatan otot akan berkurang. Alasannya karena serat-serat otot mengalami penyusutan (atrofi) dan hal tersebut tidak bisa dihindari hanya bisa diperlambat.


Nah studi oleh para peneliti dari University of Iowa melihat bahwa buah apel dan tomat ternyata memiliki senyawa yang dapat mengembalikan keremajaan otot. Senyawa ursolic acid pada apel dan tomatidine pada kulit tomat hijau dapat melawan protein ATF4 yang disebut berkaitan dengan atrofi otot karena penuaan.


Kulit tomat hijau kaya akan tomatidine.Kulit tomat hijau kaya akan tomatidine. Foto: Thinkstock


"Kita tahu bahwa kelemahan otot dan atrofi merupakan masalah besar ketika kita bertambah tua. Hal ini karena kelemahan otot bisa sangat berdampak pada bagaimana kualitas hidup dan kesehatan kita nanti," ungkap salah satu peneliti Dr Christopher Adams seperti dikutip dari Medical Daily, Selasa (22/8/2017).

Dipublikasi dalam jurnal Biological Chemistry peneliti melihat selama dua bulan bagaimana senyawa dari apel dan tomat memengaruhi para tikus tua. Tikus yang mengonsumsi diet tinggi ursolic acid dan tomatidine dilaporkan memiliki massa otot 10 persen lebih banyak dan 30 persen lebih kuat dibanding tikus tua umumnya.

Dr Adams bersama tim mengaku akan terus melanjutkan studi dengan tujuan bisa menerapkannya untuk manusia. Di masa depan mungkin saja senyawa dari apel dan tomat ini menjadi suplemen obat baru untuk memperkuat otot.
17.39 | 0 komentar | Read More

Telinga Kemasukan Binatang, Apa yang Harus Dilakukan?

Apakah Anda pernah merasakan ada binatang yang masuk ke dalam telinga? Apa yang akan Anda lakukan jika ada suatu binatang yang masuk ke dalam telinga?

Binatang-binatang kecil, seperti semut hingga jangkrik, memang mungkin saja masuk ke dalam telinga manusia, misalnya di saat sedang tidur atau mungkin bahkan d isaat sedang santai. Hal itulah yang dirasakan salah satu pasien dari dr Ayu Yuni Andini, dokter yang berpraktik di Klinik Cempaka Putih, Jl. Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat.

dr Ayu bercerita bahwa ia pernah menangani pasien yang telinganya kemasukan jangkrik berukuran 1 cm. Jangkrik yang ada di dalam telinga pasiennya itu ternyata sudah ada sejak 5 bulan yang lalu.

"Ia tahu bahwa telinga kirinya kemasukan binatang sejak lama. Namun karena dia takut, akhirnya dia baru berani ke dokter setelah 5 bulan kejadian itu," ujar dr Ayu saat dihubungi detikHealth, Kamis (13/2/2014).

dr Ayu yang saat itu sedang bertugas di sebuah rumah sakit di Tangerang, menjelaskan bahwa gejala awal yang dirasakan pasiennya itu adalah demam, sakit kepala, mual, dan nyeri di ulu hati. Selain itu, pasien pun merasakan sakit yang teramat sangat di telinganya.

"Akhirnya telinga pasien saya periksa dengan otoskop, dan ternyata memang benar, ada suatu benda berwarna hitam yang menutupi liang telinga tengahnya. Dan itu adalah jangkrik," tutur dr Ayu juga merupakan dokter di Rumah Sakit Asta Nugraha, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Karena saat itu ia sedang praktik di RS Ibu dan Anak, perlengkapan THT pun terbatas. dr Ayu memutuskan untuk mengatasinya dengan cara yang dilakukannya semasa coass.

"Saya menggunakan spoit 10cc dan abbocath. Butuh 3 kali semprotan untuk benar-benar membersihkan telinganya dari jangkrik tersebut. Semprotan pertama dan kedua saya gunakan untuk mengeluarkan jangkriknya yang memang sudah mati, dan yang ketiga untuk membersihkan semuanya sehingga tidak ada yang tersisa lagi," ungkap dr Ayu.

Ini adalah kedua kalinya dr Ayu menangani pasien yang telinganya kemasukan benda asing, walaupun yang sebelumnya bukanlah binatang. Menurut dr Ayu, kemasukan benda asing di telinga memang tidak sampai menyebabkan gangguan pendengaran secara total, namun tetap saja berbahaya. dr Ayu bersyukur bahwa jangkrik yang mengendap selama 5 bulan di telinga pasiennya tidak sampai menginfeksi lebih parah.

Lantas apa pertolongan pertama yang harus dilakukan saat telinga kemasukan binatang atau benda asing lainnya?

"Anda bisa melakukan seperti yang dilakukan pasien saya itu, yaitu menetesi telinga Anda dengan air garam," ujar dr Ayu.

Walau begitu, dr Ayu menekankan untuk segera mendatangi dokter spesialis THT apabila merasakan sakit di telinga, karena hal itu bisa saja disebabkan adanya binatang yang masuk di dalam telinga.
04.50 | 0 komentar | Read More

Hii! Ada Cicak Hidup di Dalam Rongga Telinga Pria Ini

Seorang pria di Guangzhou, China, pergi ke dokter dengan keluhan sakit di bagian telinga. Alangkah kagetnya ia ketika dokter menyebut ada cicak hidup di dalam rongga telinganya.

Pria yang tak disebutkan namanya tersebut mengeluh sakit di bagian telinga setelah bangun tidur. Menurut dokter, kemungkinan besar cicak tersebut masuk ke dalam telinganya ketika ia sedang tidur.


Alhasil, operasi pun dilakukan untuk mengeluarkan si cicak dari dalam telinga. Operasi harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari cicak panik dan malah masuk lebih jauh ke dalam telinga pasien.

Dikutip dari Newsflare, Operasi pun berhasil dilakukan setelah si cicak dibius dengan anastesi. Ketika sudah tenang, cicak diangkat dari dalam telinga pasien dalam waktu kurang dari 5 menit.

Meski begitu, operasi pengangkatan cicak dari telinga pasien di China ini masih menyisakan misteri. Sebabnya, cicak yang diangkat diketahui tidak memiliki ekor, dan ditakutkan masih ada di dalam telinga pasien.

Baca juga: Telinga Kemasukan Binatang, Apa yang Harus Dilakukan?

Konsultan di Departemen Telinga Hidung dan Tenggorokan Changi General Hospital, Dr Yuen Heng Wai, menyebut cicak bukanlah hewan yang lazim diketahui masuk ke dalam telinga. Di sisi lain, kecoa, semut, ngengat, dan lebah adalah hewan-hewan yang dijumpainya kerap terjebak di telinga manusia.

Menurutnya tidak mengherankan jika serangga masuk ke dalam telinga. Sebab serangga mengira telinga adalah sudut gelap yang nyaman untuk dijadikan sarang, seperti semacam gua yang hangat. Tapi nyatanya kebanyakan hewan-hewan itu malah terjebak di dalam telinga.
04.29 | 0 komentar | Read More

Ini Alasan Pria Tak Dianjurkan Kencing Sambil Berdiri

Anggapan bahwa pria harus dengan posisi berdiri saat hendak mengeluarkan air seni, sebaiknya sudahi. Sebab anggapan dan kebiasaan tersebut sebenarnya merugikan kaum adam sendiri.

Dikutip dari Times of India, justru buang air kecil dengan posisi duduk sangat menguntungkan bagi kondisi kesehatan pria. Apa saja? Simak di sini.


1. Mencegah penyebaran penyakit

Buang air kecil sambil duduk akan meminimalisir urine supaya tidak memercik dan menyebar ke mana-mana. Sebab urine yang menyebar bisa menjadi media untuk pertumbuhan bakteri.

2. Mengurangi risiko penyakit prostat

Pria yang buang air kecil dalam posisi duduk disebut bisa mengurangi risiko penyakit prostat.

3. Mengurangi risiko infeksi saluran kemih

Kencing dengan posisi duduk bisa membuat kandung kemih sepenuhnya kosong. Selain risiko infeksi saluran kemih lebih rendah, kesehatan genital juga lebih terjaga.

4. Memperbaiki kualitas seks

Kebiasaan duduk sambil buang air kecil juga berkontribusi pada kehidupan seks yang lebih baik.

Ngomong-ngomong soal pipis, mengapa laki-laki sering merinding saat melakukannya? Simak dalam video fun fact berikut ini:
03.43 | 0 komentar | Read More

Untuk Pria Sehat, Kencing Duduk atau Berdiri Tak Banyak Berpengaruh

Selama ini lazim bahwa pria kencing sambil berdiri. Namun, kencing sambil duduk banyak dilakukan pria karena dianggap lebih menyehatkan, baik untuk proses berkemih sampai peningkatan kualitas seksual. Bagaimana ahli urologi menanggapi ini?

Salah satu dokter spesialis urologi dari FKUI-RSCM, dr. Harrina E Rahardjo, SpU (K) PhD, mengatakan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara kencing duduk atau berdiri bagi pria sehat.

"Untuk pria sehat, posisi berdiri atau duduk tidak berbeda dalam hal kuatnya pancaran urin atau sisa urin dikandung kemih," kata dr Harrina kepada detikHealth, Selasa (22/8/2017).


Hal ini didasarkan pada sejumlah studi, di antaranya artikel meta analisis 2014 berjudul "Urinating Standing versus Sitting: Position Is of Influence in Men with Prostate Enlargement", yang dipublikan dalam Jurnal Plos One.

Sama seperti kesimpulan studi tersebut, Dr Harrina menyebutkan bahwa manfaat dari kencing duduk pada pria bisa lebih dirasakan oleh mereka yang mengidap Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS) atau infeksi saluran kemih.

"Pada kasus-kasus ini, bak duduk atau jongkok tampaknya lebih membantu pancaran kencing karena terbantu dengan tekanan otot-otot perut saat duduk atau jongkok," terangnya.


Sementara itu, menanggapi anggapan bahwa kebiasaan kencing sambil duduk bisa meningkatkan kualitas seksual, dr Harrina meragukannya.

"Kemampuan seksual pria tidak ditentukan oleh posisi berkemih mestinya," jawabnya singkat.(fds/fds)
03.41 | 0 komentar | Read More
 
berita unik