Entri Populer

Welcome Guys

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

pemeriksaan lanjutan meningitis

Written By iqbal_editing on Jumat, 30 September 2016 | 09.06

Pemeriksaan (2)
1.      Pemeriksaan cairan otak
Pemeriksaan cairan otak amat penting untuk diagnosis radang otak, radang medulla spinalis dan radang selaput otak, baik yang disebabkan oleh infeksi maupun bukan infeksi. Pungsi lumbal harus dilakukan pada tiap penderita dengan keluhan dan tanda-tanda rangsangan selaput otak. Pada penderita dengan panas yang tidak diketahui sebabnya perlu pula dipertimbangkan pungsi lumbal.
Cairan Otak Pada Meningitis Purulenta
a.       Tekanan
Tekanan cairan otak meningkat di atas 180 mm H2O
b.      Warna
Cairan otak berwarna mulai dari keruh sampai purulenta bergantung pada jumlah selnya.
c.       Sel
Jumlah leukosit meningkat, biasanya berjumlah 200-10.000 dan 95% terdiri dari sel PMN setelah pengobatan dengan antibioka perbandingan jumlah sel MN (mononuclear) terhadap sel PMN meningkat.
d.      Protein
Kadar protein meningkat, biasanya di atas 75 mg/ 100 ml.
e.       Klorida
Kadar klorida menurun kurang dari 700 mg/ 100ml.
f.       Gula
Kadar gula menurun, biasanya kurang dari 40 mg% atau kurang dari 40% kadar gula darah yang diambil pada saat yang bersamaan.
2.      Pemulasan gram dan biakan cairan otak
Pemulasan gram dan biakan merupakan cara yang praktis dan teliti untuk menemukan bakteri penyebab meningitis secara cepat.
3.      Pemeriksaan darah tepi
Biasanya terdapat kenaikan jumlah leukosit dan pada hitung jenis terdapat pergesaran ke kiri.
4.      Pemeriksaan radiologi
Pada foto toraks mungkin dijumpai sumber infeksi misalnya radang paru atau abses paru. Sutura yang melebar pada anak mencurigakan akan adanya efusi subdural atau abses otak.
Sken tomografik pada meningitis mungkin akan menunjukkan adanya sembab otak dan hidrosefalus. Sken tomografik ini akan berguna untuk mengetahui adanya komplikasi seperti abses otak atau efusi subdural.
Gambar 1. Meningitis bakteri akut(6)
5.      Pemeriksaan EEG
Pemeriksaan dengan elektroensefalografi akan menunjukkan perlambatan yang menyeluruh di kedua hemisfer dan derajatnya sebanding dengan beratnya radang.
09.06 | 0 komentar | Read More

vaksin meningitis

Suntik Vaksin Meningitis Sebelum Umroh atau Haji.

Sehubungan dengan kegiatan ibadah Umroh dan Haji, pelayanan imunisasi meningitis meningokokus ACW135Y dapat diperoleh di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) seluruh Indonesia. Setelah memperoleh vaksinasi meningitis meningokokus, calon jamaah diberikan kartu ICV (International Certificate of Vaccination) sebagai syarat memperoleh visa. Vaksin yang digunakan adalah vaksin meningitis meningokokus Menveo ACW 135Y yang telah mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) dan dinyatakan halal berdasarkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Vaksin Meningitis

Imunisasi meningitis merupakan persyaratan wajib untuk mendapatan visa sesuai ketentuan yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi bagi semua calon jamaah haji dan umroh. Untuk efektivitas vaksin, imunisasi diberikan sekurang-kurangnya dua minggu sebelum keberangkatan. Tujuan imunisasi adalah untuk melindungi jamaah dari penularan penyakit meningitis selama 3 tahun.
Apa itu Meningitis

Vaksin Pencegah Penularan.

Selain itu untuk mencegah penularan antar jamaah dari seluruh dunia serta mencegah penularan meningitis kepada keluarga di tanah air. Meningitis meningokokus ditularkan langsung melalui percikan cairan hidung dan tenggorokan pada saat batuk/bersin dari penderita. Penyakit ini menyerang selaput otak (meningen) dan dapat menimbulkan cacat bahkan kematian.

Jadwal pemanggilan untuk vaksinasi meningitis meningokokus bagi jamaah akan difasilitasi oleh pihak penyelenggara atau biro perjalanan umroh dan Haji. Informasi ini berasal dari Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-500567, 30413700.

Informasi Layanan Suntik Vaksinasi di KKP Kelas I Tanjung Priok.

KKP Kelas I Tanjung Priok melaksanakan pelayanan vaksinasi Meningitis bagi jemaah umroh yang datang langsung ke kantor.

Persyaratan Vaksin Meningitis.

Persyaratan yang harus dilengkapi untuk mendapatkan vaksin meningitis beserta buku ICV adalah :


  • Nama sesuai paspor dan No paspor.
  • Fotokopi paspor 1 (satu) lembar.
  • Pas photo, ukuran 4x6 sebanyak 1 lembar.

Waktu Pelayanan Vaksinasi Meningitis.

Waktu pelayanan vaksinasi diselenggarakan pada hari Senin s/d Jumat, dari jam 08.00 – 15.00, untuk pendaftaran dimulai jam 07.30.

Alur yang ditetapkan oleh KKP Tanjung Priok adalah :

  1. Ambil nomer antrian.
  2. Jemaah datang dan mengisi formulir yang telah disediakan.
  3. Melengkapi daftar formulir dengan melampirkan fotokopi paspor 1 lembar.
  4. Kemudian formulir yang sudah diisi dan dilengkapi di Letakkan dalam kotak yang telah disediakan.
  5. Selama data diproses, jemaah dipersilahkan menunggu diruang tunggu yang telah disediakan sampai yang bersangkutan dipanggil.
  6. Untuk jemaah wanita yang masih produktif akan dilakukan tes urine.
  7. Saat nama dipanggil oleh petugas, yang bersangkutan (jemaah) masuk kedalam ruang vaksin untuk di lakukan vaksinasi.
  8. Setelah vaksinasi, jemaah kembali menunggu panggilan untuk pengambilan foto barcode ICV.
  9. Proses vaksinasi selesai, jemaah bisa pulang dengan membawa buku ICV. 

Tips terbaik untuk mendapatkan Vaksinasi Meningitis.

Kekebalan vaksin baru terjadi dalam 2 minggu dengan masa kekebalan 2 tahun, maka sebaiknya waktu penyuntikan dan keberangkatan disarankan kurang lebih 2 minggu sebelum masa keberangkatan haji / umroh. Vaksinasi meningitis berlaku selama 2 (dua) tahun, apabila jamaah yang sudah pernah melaksanakan umroh/haji dan sudah pernah divaksin maka tidak perlu dilakukan penyuntikan kembali.

Penularan dan Pencegahan Meningitis.

Meningitis adalah hasil dari infeksi yang menjalar. Bakteri atau virus yang menyebabkan meningitis bisa tersebar melalui batuk, bersin, ciuman, atau berbagi peralatan. Beberapa langkah awal untuk mencegah terjangkit meningitis adalah:

  • Mencuci tangan.
  • Membiasakan Gaya Hidup higienis.
  • Pola hidup sehat.
  • Menutup mulut saat bersin atau batuk.

Vaksin Meningitis saat Hamil.

Jika sedang hamil, berhati-hati dalam memilih makanan. Banyak kasus meningitis virus dan bakteri bisa dicegah dengan berbagai macam vaksin. Bicarakan dengan dokter jika Anda tidak yakin apakah vaksinasi Anda yang terbaru atau tidak.

Vaksin yang sudah tersedia antara lain:

  1. Vaksin MMR (campak, gondongan dan campak Jerman): Dapat diberikan pada umur 12 bulan, vaksin ulangan umur 5-7 tahun.
  2. Vaksin pneumokokus (PCV): Usia di bawah 1 tahun diberikan setiap dua bulan sekali, di atas dua tahun cukup diberikan sekali.
  3. Vaksinasi DTaP/IPV/Hib: Perlindungan pada bakteri Hib, difteri, batuk, tetanus dan virus polio Vaksin meningitis belum termasuk jadwal imunisasi anak tetapi dapat didapatkan di Indonesia. 

Konsultasikanlah dengan dokter Anda jika menginginkan vaksin tersebut. Penerapan Vaksin Meningitis Untuk Perjalanan Bakteri Neisseria meningitidis (meningokokus) jarang ditemukan di Indonesia. Sehingga banyak orang Indonesia yang tidak memiliki kekebalan terhadap bakteri tersebut.

Vaksinasi sangat dianjurkan bagi orang Indonesia yang bepergian ke wilayah berisiko tinggi. Daerah yang berisiko tinggi atau daerah asal bakteri ini adalah Arab Saudi dan sebagian Negara-negara di Afrika. Calon peserta Umroh diwajibkan untuk menerima vaksin meningitis sebelum berangkat untuk mencegah terkena meningitis.

Mengunjungi tempat dengan risiko tinggi terjangkit meningitis Sangat disarankan untuk melakukan vaksinasi terhadap meningitis grup A, C, Y dan W135, jika bepergian ke daerah berisiko tinggi. Terutama jika Anda membuat rencana seperti di bawah ini:
Tinggal dengan warga setempat di area padat untuk mengikuti ibadah Haji atau Umroh di Arab Saudi.
Melakukan aktivitas berlebih di area Haji di Arab Saudi, menjadi pekerja musiman atau sebagai TKI.
Tinggal lebih lama dari sebulan sebagai wisatawan berangsel.

Vaksin Meningitis Untuk Bayi.

Pemberian Vaksinasi Untuk bayi yang berusia antara dua bulan hingga dua tahun, dosis awal vaksin harus diikuti dengan dosis kedua tiga bulan berikutnya.Vaksin meningitis tidak cocok untuk bayi yang berusia kurang dari dua bulan. Saat mereka pertama kali vaksinasi untuk anak di bawah lima tahun, vaksin memberi perlindungan selama dua hingga tiga tahun. Satu dosis vaksin akan memberi perlindungan sekitar lima tahun bagi orang dewasa dan anak-anak berusia di atas lima tahun. Untuk melindungi Anda dari meningitis grup A, C, Y, dan W135 dibutuhkan vaksinasi meningokokus ACYW135.

Efek Samping Suntik Meningitis.

Vaksinasi harus diberikan dua hingga empat minggu sebelum Anda bepergian sekitar. Efek Samping dari vaksinasi Satu dari sepuluh orang yang disuntik vaksin ACWY akan mendapatkan rasa sakit dan ruam di sekitar luka suntikan. Biasanya efek samping ini akan bertahan selama satu sampai dua hari. Reaksi yang gawat jarang sekali terjadi, tapi demam ringan bisa muncul. Kondisi ini lebih sering dijumpai pada anak-anak daripada orang dewasa.

Lokasi Suntik Vaksin Meningitis di seluruh Indonesia.

Berikut lokasi suntik vaksin Menginitis dan rumah sakit Jabodetabek yang mengeluarkan buku kuning dapat di peroleh pada hari kerja, Senin s/d Jum’at di:

  1. KKP Bandara Soekarno Hata, Cengkareng Telp. 5502277
  2. KKP Bandara Halim Perdana Kusuma Telp. 8000166
  3. KKP Pelabuhan Tanjung Priuk Telp. 43931045
  4. KKP Pelabuhan Merak, Banten Telp. 0254-571083
  5. Garuda Sentra Medika, Kemayoran Telp. 4241000

Persyaratan suntik vaksin Meningitis.

Mengisi Formulir sesuai Nama Pasport dan No. Pasport.
Fotocopy KTP.
Biaya suntik vaksin Meningitis sebesar Rp. 305.000 (harga tidak mengikat).
09.01 | 0 komentar | Read More

peobat-obatan, perawatan penunjang dan komplikasi meningitis

6.5.2. Meningitis: tatalaksana, perawatan penunjang, pemantauan, komplikasi

Tatalaksana
Antibiotik
  • Berikan pengobatan antibiotik lini pertama sesegera mungkin.
    • seftriakson: 100 mg/kgBB IV-drip/kali, selama 30-60 menit setiap 12 jam; atau
    • sefotaksim: 50 mg/kgBB/kali IV, setiap 6 jam.
  • Pada pengobatan antibiotik lini kedua berikan:
    • Kloramfenikol: 25 mg/kgBB/kali IM (atau IV) setiap 6 jam
    • ditambah ampisilin: 50 mg/kgBB/kali IM (atau IV) setiap 6 jam
  • Jika diagnosis sudah pasti, berikan pengobatan secara parenteral selama sedikitnya 5 hari, dilanjutkan dengan pengobatan per oral 5 hari bila tidak ada gangguan absorpsi. Apabila ada gangguan absorpsi maka seluruh pengobatan harus diberikan secara parenteral. Lama pengobatan seluruhnya 10 hari.
  • Jika tidak ada perbaikan:
    • Pertimbangkan komplikasi yang sering terjadi seperti efusi subdural atau abses serebral. Jika hal ini dicurigai, rujuk.
    • Cari tanda infeksi fokal lain yang mungkin menyebabkan demam, seperti selulitis pada daerah suntikan, mastoiditis, artritis, atau osteomielitis.
    • Jika demam masih ada dan kondisi umum anak tidak membaik setelah 3–5 hari, ulangi pungsi lumbal dan evaluasi hasil pemeriksaan CSS
  • Jika diagnosis belum jelas, pengobatan empiris untuk meningitis TB dapat ditambahkan. Untuk Meningitis TB diberikan OAT minimal 4 rejimen:
    • INH: 10 mg/kgBB /hari (maksimum 300 mg) - selama 6–9 bulan
    • Rifampisin: 15-20 mg/kgBB/hari (maksimum 600 mg) – selama 6-9 bulan
    • Pirazinamid: 35 mg/kgBB/hari (maksimum 2000 mg) - selama 2 bulan pertama
    • Etambutol: 15-25 mg/kgBB/hari (maksimum 2500 mg) atau Streptomisin: 30-50 mg/kgBB/hari (maksimum 1 g) – selama 2 bulan
Steroid
  • Prednison 1–2 mg/kgBB/hari dibagi 3-4 dosis, diberikan selama 2–4 minggu, dilanjutkan tapering off. Bila pemberian oral tidak memungkinkan dapat diberikan deksametason dengan dosis 0.6 mg/kgBB/hari IV selama 2–3 minggu.
Tidak ada bukti yang cukup untuk merekomendasikan penggunaan rutin deksametason pada semua pasien dengan meningitis bakteri.
Perawatan Penunjang
Pada anak yang tidak sadar:
  • Jaga jalan napas
  • Posisi miring untuk menghindari aspirasi
  • Ubah posisi pasien setiap 2 jam
  • Pasien harus berbaring di alas yang kering
  • Perhatikan titik-titik yang tertekan.
Tatalaksana pemberian cairan dan Nutrisi
Berikan dukungan nutrisi dan cairan sesuai dengan kebutuhan. Lihat tata laksana pemberian cairan dan nutrisi.
Pemantauan
Pasien dengan kondisi ini harus berada dalam observasi yang sangat ketat.
  • Pantau dan laporkan segera bila ada perubahan derajat kesadaran, kejang, atau perubahan perilaku anak.
  • Pantau suhu badan, denyut nadi, frekuensi napas, tekanan darah setiap 6 jam, selama setidaknya dalam 48 jam pertama.
  • Periksa tetesan infus secara rutin.
Pada saat pulang, nilai masalah yang berhubungan dengan syaraf, terutama gangguan pendengaran. Ukur dan catat ukuran kepala bayi. Jika terdapat kerusakan syaraf, rujuk anak untuk fisioterapi, jika mungkin; dan berikan nasihat sederhana pada ibu untuk melakukan latihan pasif. Tuli sensorineural sering terjadi setelah menderita meningitis. Lakukan pemeriksaan telinga satu bulan setelah pasien pulang dari rumah sakit.
Komplikasi
Kejang
  • Jika timbul kejang, berikan pengobatan sesuai dengan tatalaksana kejang
Hipoglikemia
  • Jika timbul hipoglikemia, berikan glukosa sesuai dengan tatalaksana hipoglikemi
Tindakan kesehatan masyarakat
Bila terjadi epidemi meningitis meningokokal, nasihati keluarga untuk kemungkinan adanya kasus susulan pada anggota keluarga lainnya sehingga mereka dapat melaporkan dengan segera bila hal tersebut ditemukan.
07.08 | 0 komentar | Read More

tanda=tanda, pemgobatan daan pencegahan meningtis

Tanda dan Gejala yang Muncul Pada Pasien yang Menderita Meningitis

Tanda dan gejala penyakit meningitis yang umum dikalangan pasien usia remaja dan dewasa adalah leher kaku dan terasa sakit, terutama ketika anda mencoba untuk menempatkan dagu pada bagian dada. Sedangkan gejala lainnya yang mungkin ditimbulkan adalah demam, kejang, muntah, kepala yang terasa nyeri, hingga hilangnya kesadaran.
Sementara itu, anak-anak, orang dewasa dengan orang yang memiliki riwayat medis yang bermasalah mungkin memiliki gejala penyakit meningitis yang berbeda. Pada bayi gejala yang perlihatkan mungkin akan sedikit sulit dikenali, karena umunya mereka belum bisa menunjukan detail ekspresi, hanya saja mungkin bayi menjadi rewel dan tak mau makan, timbulnya ruam yang ketika disentuh akan membuat mereka menangis. Sementara itu, gejala pada anak mirip seperti flu, yakni dapat berupa batuk atau kesulitan saat bernafas. Sedangkan gejala yang akan timbul pada orang dewasa atau orang yang lebih tua dengan orang yang memiliki riwayat medis yang bermasalah mungkin hanya berupa sakit kepala yang disertai dengan demam.

Apakah Penyakit Meningitis Ini Menular?

Jawabannya, ya. Penyakit minigitis ini penularannya mudah, penularan ini bisa disebabkan oleh mikroorganisme, bakteri, virus dan jamur. Jika tidak disembuhkan sejak usia dini maka dikhawatirkan akan mengakibatkan keluhan tubuh yang lebih fatal, diantaranya tuna ganda seperti lumpuh ataupun gangguan mental. Adapun media yang dapat menjadi bagian penularan penyakit meningitis ini adalah melalui ingus dan cairan ludah saat bersin, tertawa ataupun berbicara. Dan media lainnya yang menjadi media penularan penyakit meningitis ini bisa terjadi pada gelas, piring dan peralatan makan yang digunakan si penderita. Selain itu handuk dan tisu juga bisa menjadi media penularan, untuk itu sebaiknya berhati-hati.

Penanganan Penyakit Meningitis

Ketika gjala-gejala diatas dirasakan, sebaiknya pasien mendapatkan penanganan medis oleh dokter, fungsi lumbal merupakan tes laboratorium yang amat penting untuk penyakit meningitis. Hal ini juga disebut dengan spinal tap. Nantinya pasien akan diperiksa lebih dalam dan sampel cairan akan diambil dari dalam tulang belakang dan diuji untuk diperiksa apakah mengandung organisme yang menyebabkan penyakit. Selain itu, dokter juga akan melakukan tes lainnya, seperti tes darah, CT scan dan masih banyak lagi.

Pencegahan Penyakit Meningitis

  1. Menjaga dan Meningkatkan Kebersihan. Tranmisi penyakit meningitis ini dapat dicegah dengan meningkatkan tingkat kebersihan antara orang-orang dengan resiko infeksi dan diantara mereka yang mungkin menyebarkan penyakit. Hal yang paling penting adalah menjaga kebersihan tangan, karena tangan adalah media yang paling beresiko untuk menularkan virus dan bakteri. Untuk itu biasakan mencuci tangan dengan menggunakan sabun antikuman dan bilas dengan air yang mengalir.
  2. Hindari Berbagi Peralatan. Berbagi peralatan seperti menggunakan piring, gelas, sedotan, handuk dan peralatan lain yang sama dengan si penderita akan memudahkan penyebaran bakteri meningitis, untuk itu hidari berbagi peralatan dengan penderita untuk mencegah timbulnya penyakit meningitis.
  3. Tutuplah Hidung dan mulut saat bersin.
  4. Konsumsi antibiotik saat sedang bersama-sama dengan orang yang terjangkit virus. Hal ini merupakan pencegahan terhadap bagaiamana mudahnya virus meningitis menyebar.
Meningitis atau radang selaput otak adalah penyakit menular. Kuman yang menyebabkan penyakit meningitis ini dapat ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melaui batuk dan kontak pada jarak yang dekat. Untuk itu penting sekali untuk segera pergi kedokter jika gejala-gejala meningitis dirasakan oleh anda dan orang-orang terdekat anda. Karena hanya dokter yang dapat menentukan apakah penyebab meningitis yang anda derita. Karena setiap penyebab meningitis mendapatkan penanganan dan therapy yang berbeda. Penyakit meningitis yang disebabkan oleh bakteri dapat mematikan jika tidak segera diobati. Itulah dia pengetahuan lengkap mengenai penyakit meningitis atau radang selaput otak, semoga bermanfaat.
07.02 | 0 komentar | Read More

penyebab meningitis

Waspada! Kenali Meningitis (Radang Selaput Otak) Penyebab dan Pencegahannya

Baru-baru ini publik digencarkan dengan penyakit radang selaput otak atau meningitis yang menimpa salah satu komedian kondang tersohor negeri yakni Olga Syahputra. Penyakit yang saat ini menimpanya, memaksa komedian yang khas dengan gaya kemayunya ini harus dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan intensif. Kabar tumbangnya kesehatan dari olga ini sempat membuat penyakit yang dideritanya menjadi bahan pembicaraan dan momok yang cukup dikhawatirkan dibidang kesehatan. Anda mungkin pernah atau sering mendengar tentang penyakit ini. Namun mungkin hanya sebatas tahu saja bahwa ini adalah penyakit radang selaput otak, dan setelah penyakit ini gencar diberitakan, mungkin banyak dari anda bertanya-tanya sebenarnya apakah penyakit meningitis tersebut.
 

Apa Itu Penyakit Meningitis

Meningitis adalah gejala peradangan yang mengenai lapisan selaput pelindung jaringan otak dan sumsum tulang belakang yang juga menimbulkan eksudasi berupa pus atau serosa yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Penyakit ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme, kanker, jamur, luka fisik, obat-obatan tertentu yang dikonsumsi oleh pasien dan parasit yang menyebar kedalam darah dan melebur kecairan otak. Penyakit ini dikategorikan sebagai penyakit serius yang harus segera mendapatkan penanganan, mengingat letak penyakit ini berada dekat dengan otak dan tulang belakang, sehingga dapat menyebabkan kerusakan gerak, pikiran dan bahkan berujung pada kematian.
Untuk itulah pasien yang didiagnosa menderita meningitis dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan yang lebih lanjut, baik meningitis yang dideritanya disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Hal ini diperlukan untuk tindakan pengobatannya, karena masing-masing penyakit meningitis akan mendapatkan therapy yang sesuai dengan penyebabnya.

Jenis-Jenis Penyakit Meningitis

Dilihat dari jenisnya ada 2 jenis utama penyakit meningitis yakni :
  1. Meningitis Viral. Penyakit meningitis viral ini biasanya tidak menyababkan penyakit serius. Dalam kondisi yang parah, penyakit meningitis jenis ini dapat menyebabkan panas demam berkepanjang disertai dengan kejang-kenjang.
  2. Meningitis Bakteri. Penyakit meningitis bakteri ini tidak bisa dianggap sepele, karena meningitis yang disebabkan oleh bakteri begitu serius dan harus mendapatkan perawatan serta pengobatan yang serius untuk mencegah kerusakan otak dan keluhan tubuh yang berkelanjutan yang akhirnya beresiko pada kematian.

Penyebab Timbulnya Penyakit Meningitis

Pada dasarnya penyakit meningitis ini disebabkan oleh paparan virus tidak berbahaya dan akan pulih tanpa perawatan dan pengobatan yang spesifik. Hanya saja, meningitis yang disebabkan oleh bakteri dapat menyebabkan kondisi yang serius, seperti misalkan kerusakan yang terjadi pada otak, hilanganya kemampuan belajar, berkurangnya kemampuan mendengar dan bahkan dapat menyebabkan resiko kematian. Sedangkan meningitis yang disebabkan oleh jamur, biasanya amat jarang terjadi, jenis ini umumnya diderita oleh pasien yang menderita kerusakan daya tahan tubuh (sistem immun) seperti halnya penderita AIDS.

Bakteri yang Dapat Mengakibatkan Serangan Meningitis

1. Streptococcus Pneumoniae (pneumococcus)

Bakteri Streptococcus Pneumoniae (pneumococcus) adalah salah satu bakteri penyebab meningitis terbanyak yang menyerang bayi dan anak-anak. Jenis bakteri ini juga dapat menyebabkan infeksi paru (pneumonia), telinga dan bagian rongga hidung (sinusitis).

2. Neisseria Meningitidis (meningococcus)

Menurut sumber yang didapat bakteri jenis ini disebutkan sebagai bakteri penyebab terbanyak kedua setelah bakteri Streptococcus pneumoniae yang menjadi sumber bakteri penyebab meningitis. Meningitis yang disebabkan oleh bakteri ini terjadi akibat adanya infeksi yang menyerang saluran pernafasan dibagian atas yang selanjutya bakteri masuk ke dalam peredaran darah dan berjalan menuju otak, sehingga menjadi penyebab timbulnya meningitis. Infeksi akibat serangan bakteri ini amat beresiko karena dapat menyebabkan kematian hanya dalam jangka waktu 24 hingga 48 jam.

3. Haemophilus Influenzae (haemophilus)

Bakteri Haemophilus influenzae type b adalah jenis bakteri yang menyebabkan infeksi pernafasan bagian atas dan telinga bagian dalam serta sinusitis. Infeksi yang ditimbulkan dari bakteri jenis ini bisa diatasi dengan pemberian vaksin (Hib vaccine).

4. Listeria Monocytogenes (listeria)

Bakteri penyebab meningitis ini umumnya dapat dijumpai dibanyak tempat, bahkan pada makanan yang telah tercampur dengan bakteri ini. Bakteri listeria ini berasal dari hewan yang dipelihara dan makanan yang memiliki potensi terkontaminasi bakteri dengan jenis listeria adalah keju, hot dog dan daging sandwich.

5. Staphylococcus Aureus dan Mycobacterium Tuberculosis

Bakteri penyebab meningitis lainnya adalah bakteri Staphylococcus Aureus dan Mycobacterium Tuberculosis, yang merupakan salah satu penyebab TBC.
06.59 | 0 komentar | Read More

ileur onbstruktif

Written By iqbal_editing on Kamis, 29 September 2016 | 18.09

share


ILEUS OBSTRUKTIF



Hambatan pasase usus dapat disebabkan oleh obstruksi lumen usus atau oleh gangguan peristaltis. Obstruksi usus disebut juga obstruksi mekanik. Penyumbatan dapat terjadi dimana saja di sepanjang usus. Pada obstruksi usus harus dibedakan lagi obstruksi sederhana dan obstruksi strangulata. Obstruksi usus yang disebabkan oleh hernia, invaginasi, adhesi dan volvulus mungkin sekali disertai strangulasi, sedangkan obstruksi oleh tumor atau askariasis adalah obstruksi sederhana yang jarang menyebabkan strangulasi.
 Pada bayi dan bayi baru lahir, penyumbatan usus biasanya disebabkan oleh cacat lahir, massa yang keras dari isi usus (mekonium) atau ususnya berputar (volvulus). Invaginasi merupakan penyebab tersering dari sumbatan usus akut pada anak, dan sumbatan usus akut ini merupakan salah satu tindakan bedah darurat yang sering terjadi pada anak.
Penyebab obstruksi kolon yang paling sering ialah karsinoma terutama pada daerah rektosigmoid dan kolon kiri distal. Tanda obstruksi usus merupakan tanda lanjut (late sign) dari karsinoma kolon. Obstruksi ini adalah obstruksi usus mekanik total yang tidak dapat ditolong dengan cara pemasangan tube lambung, puasa dan infus. Akan tetapi harus segera ditolong dengan operasi (laparatomi). Umumnya gejala pertama timbul karena penyulit yaitu gangguan faal usus berupa gangguan sistem saluran cerna, sumbatan usus, perdarahan atau akibat penyebaran tumor. Biasanya nyeri hilang timbul akibat adanya sumbatan usus dan diikuti muntah-muntah dan perut menjadi distensi/kembung. Bila ada perdarahan yang tersembunyi, biasanya gejala yang muncul anemia, hal ini sering terjadi pada tumor yang letaknya pada usus besar sebelah kanan.




Definisi
Obstruksi usus dapat didefinisikan sebagai gangguan (apapun penyebabnya) aliran normal isi usus sepanjang saluran usus. Obstruksi usus dapat akut dengan kronik, partial atau total. Obstruksi usus biasanya mengenai kolon sebagai akibat karsinoma dan perkembangannya lambat. Sebahagaian dasar dari obstruksi justru mengenai usus halus. Obstruksi total usus halus merupakan keadaan gawat yang memerlukan diagnosis dini dan tindakan pembedahan darurat bila penderita ingin tetap hidup.
Menurut letak sumbatannya maka obstruksi usus dibagi menjadi dua:
1. Obstruksi tinggi, bila mengenai usus halus.
2. Obstruksi rendah, bila mengenai usus besar
Terdapat 2 jenis obstruksi usus: (1) Non-mekanis (mis: ileus paralitik atau ileus adinamik), peristaltik usus dihambat akibat pengaruh toksin atau trauma yang mempengaruhi pengendalian otonom motilitas usus; (2) Mekanis, terjadi obstruksi di dalam lumen usus atau obstruksi mural yang disebabkan oleh tekanan ekstrinsik.

Epidemiologi
  Ileus obstruktif adalah suatu penyumbatan mekanis pada usus dimana merupakan penyumbatan yang sama sekali menutup atau menganggu jalannya isi usus. Setiap tahunnya 1 dari 1000 penduduk dari segala usia didiagnosa ileus. Di Amerika diperkirakan sekitar 300.000-400.000 menderita ileus setiap tahunnya. Di Indonesia tercatat ada 7.059 kasus ileus paralitik dan obstruktif  tanpa hernia yang dirawat inap dan 7.024 pasien rawat jalan pada tahun 2004 menurut Bank data Departemen Kesehatan Indonesia.
  Terapi ileus obstruksi biasnya melibatkan intervensi bedah. Penentuan waktu kritis serta tergantung atas jenis dan lama proses ileus obstruktif.  Operasi dilakukan secepat yang layak dilakukan dengan memperhatikan keadaan keseluruhan pasien.

Etiologi
  Obstruksi non-mekanis atau ileus adinamik sering terjadi setelah pembedahan abdomen karena adanya refleks penghambatan peristaltik akibat visera abdomen yang tersentuh tangan. Refleks penghambatan peristaltik ini sering disebut sebagai ileus paralitik, walaupun paralisis peristaltik ini tidak terjadi secara total. Keadaan lain yang sering menyebabkan terjadinya ileus adinamik adalah peritonitis. Atoni usus dan peregangan gas sering timbul menyertai berbagai kondisi traumatik, terutama setelah fraktur iga, trauma medula spinalis, dan fraktur tulang belakang.
   Penyebab obstruksi mekanis berkaitan dengan kelompok usia yang terserang dan letak obstruksi. Sekitar 50% obstruksi terjadi pada kelompok usia pertengahan dan tua, dan terjadi akibat perlekatan yang disebabkan oleh pembedahan sebelumnya. Tumor ganas dan volvulus merupakan penyebab tersering obstruksi usus besar pada usia pertengahan dan orang tua. Kanker kolon merupakan penyebab 90% obstruksi yang terjadi. Volvulus adalah usus yang terpelintir, paling sering terjadi pada pria usia tua dan biasanya mengenai kolon sigmoid. Inkarserasi lengkung usus pada hernia inguinalis atau femoralis sangat sering menyebabkan terjadinya obstruksi usus halus. Intususepsi adalah invaginasi salah satu bagian usus ke dalam bagian berikutnya dan merupakan penyebab obstruksi yang hampir selalu ditemukan pada bayi dan balita. Intususepsi sering terjadi pada ileum terminalis yang masuk ke dalam sekum. Benda asing dan kelainan kongenital merupakan penyebab lain obstruksi yang terjadi pada anak dan bayi.

1.Perlengketan : Lengkung usus menjadi melekat pada area yang sembuh secara lambat atau pada jaringan parut setelah pembedahan abdomen
2.Intusepsi : Salah satu bagian dari usus menyusup kedalam bagian lain yang ada dibawahnya akibat penyempitan lumen usus. Segmen usus tertarik kedalam segmen berikutnya oleh gerakan peristaltik yang memperlakukan segmen itu seperti usus. Paling sering terjadi pada anaka-anak dimana kelenjar limfe mendorong dinding ileum kedalam dan terpijat disepanjang bagian usus tersebut (ileocaecal) lewat coecum kedalam usus besar (colon) dan bahkan sampai sejauh rectum dan anus.
3.Volvulus : Usus besar yang mempunyai mesocolon dapat terpuntir sendiri dengan demikian menimbulkan penyumbatan dengan menutupnya gelungan usus yang terjadi amat distensi. Keadaan ini dapat juga terjadi pada usus halus yang terputar pada mesentriumnya
4.Hernia : Protrusi usus melalui area yang lemah dalam usus atau dinding dan otot abdomen
5.Tumor : Tumor yang ada dalam dinding usus meluas kelumen usus atau tumor diluar usus menyebabkan tekanan pada dinding usus.

Manifestasi Klinis
Gejala utama dari ileus obstruksi antara lain nyeri kolik abdomen, mual, muntah, perut distensi dan tidak bisa buang air besar (obstipasi). Mual muntah umumnya terjadi pada obstruksi letak tinggi. Bila lokasi obstruksi di bagian distal maka gejala yang dominant adalah nyeri abdomen. Distensi abdomen terjadi bila obstruksi terus berlanjut dan bagian proksimal usus menjadi sangat dilatasi.

1.Obstruksi usus halus
a)      Obstruksi sederhana
 Pada obstruksi usus halus proksimal akan timbul gejala muntah yang banyak, yang jarang menjadi muntah fekal walaupun obstruksi berlangsung lama. Nyeri abdomen bervariasi dan sering dirasakan sebagai perasaan tidak enak di perut bagian atas.
 Obstruksi bagian tengah atau distal menyebabkan kejang di daerah periumbilikal atau nyeri yang sulit dijelaskan lokasinya. Kejang hilang timbul dengan adanya fase bebas keluhan. Muntah akan timbul kemudian, waktunya bervariasi tergantung letak sumbatan. Semakin distal sumbatan, maka muntah yang dihasilkan semakin fekulen. Obstipasi selalu terjadi terutama pada obstruksi komplit.
b)      Obstruksi disertai proses strangulasi
 Kira-kira sepertiga obstruksi dengan strangulasi tidak diperkirakan sebelum dilakukan operasi. Gejalanya seperti obstruksi sederhana tetapi lebih nyata dan disertai dengan nyeri hebat. Hal yang perlu diperhatikan adalah adanya skar bekas operasi atau hernia.
Bila dijumpai tanda-tanda strangulasi maka diperlukan tindakan operasi segera untuk mencegah terjadinya nekrosis usus.
2.Obstruksi usus besar 
Obstruksi mekanis di kolon timbul perlahan-lahan dengan nyeri akibat sumbatan biasanya terasa di daerah epigastrium. Nyeri yang hebat dan terus menerus menunjukkan adanya iskemia atau peritonitis. Borborygmus dapat keras dan timbul sesuai dengan nyeri. Konstipasi atau obstipasi adalah gambaran umum obstruksi komplit. Muntah timbul kemudian dan tidak terjadi bila katup ileosekal mampu mencegah refluks. Bila terjadi refluks isi kolon terdorong ke dalam usus halus, akan tampak gangguan pada usus halus. Muntah fekal akan terjadi kemudian. Pada keadaan valvula Bauchini yang paten, terjadi distensi hebat dan sering mengakibatkan perforasi sekum karena tekanannya paling tinggi dan dindingnya yang lebih tipis.

Patofisiologi
Peristiwa patofisiologik yang terjadi setelah obstruksi usus adalah sama, tanpa memandang apakah obstruksi tersebut diakibatkan oleh penyebab mekanik maupun fungsional. Perbedaan utama adalah pada obstruksi mekanik (ileus obstruksi) yaitu peristaltik mula-mula kuat kemudian intermittent dan kemudian menghilang. Sedangkan pada ileus paralitik, peristaltik dari awal sudah tidak ada
 Patofisiologik obstruksi mekanik pada usus berhubungan dengan perubahan fungsi dari usus, dimana terjadi peningkatan tekanan intraluminal. Bila terjadi obstruksi maka bagian proksimal dari usus mengalami distensi dan berisi gas, cairan dan elektrolit. Bila terjadi peningkatan tekanan intraluminal, hipersekresi akan meningkat pada saat kemampuan absorbsi usus menurun, sehingga terjadi kehilangan volume sistemik yang besar dan progresif. Awalnya, peristaltik pada bagian proksimal usus meningkat untuk melawan adanya hambatan. Peristaltik yang terus berlanjut menyebabkan aktivitasnya pecah, dimana frekuensinya tergantung pada lokasi obstruksi. Bila obstruksi terus berlanjut dan terjadi peningkatan tekanan intraluminal, maka bagian proksimal dari usus tidak akan berkontraksi dengan baik dan bising usus menjadi tidak teratur dan hilang. Peningkatan tekanan intraluminal dan adanya distensi menyebabkan gangguan vaskuler terutama stasis vena. Dinding usus menjadi udem dan terjadi translokasi bakteri ke pembuluh darah. Produksi toksin yang disebabkan oleh adanya translokasi bakteri menyebabkan timbulnya gejala sistemik. Efek lokal peregangan usus adalah iskemik akibat nekrosis disertai absorpsi toksin-toksin bakteri ke dalam rongga peritoneum dan sirkulasi sistemik.

Pada obstruksi mekanik sederhana, hambatan pasase muncul tanpa disertai gangguan vaskuler dan neurologik. Makanan dan cairan yang tertelan, sekresi usus dan udara akan berkumpul dalam jumlah yang banyak jika obstruksinya komplit. Bagian proksimal dari usus mengalami distensi dan bagian distalnya kolaps. Fungsi sekresi dan absorpsi membran mukosa usus menurun dan dinding usus menjadi edema dan kongesti. Distensi intestinal yang berat dengan sendirinya secara terus-menerus dan progresif akan mengacaukan peristaltik dan fungsi sekresi mukosa serta meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi, iskemik, nekrosis, perforasi, peritonitis dan kematian.
 Pada obstruksi strangulata, biasanya berawal dari obstruksi vena, yang kemudian diikuti oleh oklusi arteri, menyebabkan iskemik yang cepat pada dinding usus. Usus menjadi udem dan nekrosis, memacu usus menjadi gangrene dan perforasi.

Diagnosis
·   Gejala Klinis
      Gejala utama dari ileus obstruksi antara lain nyeri kolik abdomen, mual, muntah, perut distensi dan tidak bisa buang air besar (obstipasi). Mual muntah umumnya terjadi pada obstruksi letak tinggi. Bila lokasi obstruksi di bagian distal maka gejala yang dominant adalah nyeri abdomen. Distensi abdomen terjadi bila obstruksi terus berlanjut dan bagian proksimal usus menjadi sangat dilatasi.

      Obstruksi pada usus halus menimbulkan gejala seperti nyeri perut sekitar umbilikus atau bagian epigastrium. Pasien dengan obstruksi partial bisa mengalami diare. Kadang-kadang dilatasi dari usus dapat diraba. Obstruksi pada kolon biasanya mempunyai gejala klinis yang lebih ringan dibanding obstruksi pada usus halus. Umumnya gejala berupa konstipasi yang berakhir pada obstipasi dan distensi abdomen. Pada obstruksi bagian proksimal usus halus biasanya muncul gejala muntah. Nyeri perut bervariasi dan bersifat intermittent atau kolik dengan pola naik turun. Jika obstruksi terletak di bagian tengah atau letak tinggi dari usus halus (jejenum dan ileum bagian proksimal) maka nyeri bersifat konstan/menetap. Pada tahap awal, tanda vital normal. Seiring dengan kehilangan cairan dan elektrolit, maka akan terjadi dehidrasi dengan manifestasi klinis takikardi dan hipotensi postural. Suhu tubuh biasanya normal tetapi kadang-kadang dapat meningkat.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan adanya demam, takikardi, hipotensi dan gejala dehidrasi yang berat. Demam menunjukkan adanya obstruksi strangulate. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan abdomen tampak distensi dan peristaltic meningkat (bunyi Borborigmi). Pada tahap lanjut dimana obstruksi terus berlanjut, peristaltic akan melemah dan hilang. Adanya feces bercampur darah pada pemeriksaan rectal toucher dapat dicurigai adanya keganasan dan intusepsi.
·         Pemeriksaan Penunjang
-Laboratorium
 Tes laboratorium mempunyai keterbatasan nilai dalam menegakkan diagnosis, tetapi sangat membantu memberikan penilaian berat ringannya dan membantu dalam resusitasi. Pada tahap awal, ditemukan hasil laboratorium yang normal. Selanjutnya ditemukan adanya hemokonsentrasi, leukositosis dan nilai elektrolit yang abnormal. Peningkatan serum amilase sering didapatkan. Leukositosis menunjukkan adanya iskemik atau strangulasi, tetapi hanya terjadi pada 38%-50% obstruksi strangulasi dibandingkan 27%-44% pada obstruksi non strangulata. Hematokrit yang meningkat dapat timbul pada dehidrasi. Selain itu dapat ditemukan adanya gangguan elektrolit. Analisa gas darah mungkin terganggu, dengan alkalosis metabolik bila muntah berat, dan metabolik asidosis bila ada tanda-tanda shock, dehidrasi dan ketosis.

-Radiologik
 Adanya dilatasi dari usus disertai gambaran “step ladder” dan “air fluid level” pada foto polos abdomen dapat disimpulkan bahwa adanya suatu obstruksi. Foto polos abdomen mempunyai tingkat sensitivitas 66% pada obstruksi usus halus, sedangkan sensitivitas 84% pada obstruksi kolon.
 Pada foto polos abdomen dapat ditemukan gambaran ”step ladder dan air fluid level” terutama pada obstruksi bagian distal. Pada kolon bisa saja tidak tampak gas. Jika terjadi stangulasi dan nekrosis, maka akan terlihat gambaran berupa hilangnya muosa yang reguler dan adanya gas dalam dinding usus. Udara bebas pada foto thoraks tegak menunjukkan adanya perforasi usus. Penggunaan kontras tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan peritonitis akibat adanya perforasi.
CT scan kadang-kadang digunakan untuk menegakkan diagnosa pada obstruksi usus halus untuk mengidentifikasi pasien dengan obstruksi yang komplit dan pada obstruksi usus besar yang dicurigai adanya abses maupun keganasan.






Penatalaksanaan
Dasar pengobatan ileus obstruksi adalah koreksi keseimbangan elektrolit dan cairan, menghilangkan peregangan dan muntah dengan dekompresi, mengatasi peritonitis dan syok bila ada, dan menghilangkan obstruksi untuk memperbaiki kelangsungan dan fungsi usus kembali normal.
Resusitasi 
      Dalam resusitasi yang perlu diperhatikan adalah mengawasi tanda-tanda vital, dehidrasi dan syok. Pasien yang mengalami ileus obstruksi mengalami dehidrasi dan gangguan keseimbangan ektrolit sehingga perlu diberikan cairan intravena seperti ringer laktat. Respon terhadap terapi dapat dilihat dengan memonitor tanda-tanda vital dan jumlah urin yang keluar. Selain pemberian cairan intravena, diperlukan juga pemasangan nasogastric tube (NGT). NGT digunakan untuk mengosongkan lambung, mencegah aspirasi pulmonum bila muntah dan mengurangi distensi abdomen. 
Farmakologis
Pemberian obat-obat antibiotik spektrum luas dapat diberikan sebagai profilaksis. Antiemetik dapat diberikan untuk mengurangi gejala mual muntah.
Operatif
Operasi dilakukan setelah rehidrasi dan dekompresi nasogastrik untuk mencegah sepsis sekunder. Operasi diawali dengan laparotomi kemudian disusul dengan teknik bedah yang disesuaikan dengan hasil eksplorasi selama laparotomi. Berikut ini beberapa kondisi atau pertimbangan untuk dilakukan operasi.



KESIMPULAN
  Obstruksi usus (mekanik) adalah keadaan dimana isi lumen saluran cerna tidak bisa disalurkan ke distal atau anus karena ada sumbatan/hambatan yang disebabkan kelainan dalam lumen usus, dinding usus atau luar usus yang menekan atau kelainan vaskularisasi pada suatu segmen usus yang menyebabkan nekrose segmen usus tersebut.
  Obstruksi usus halus dapat disebabkan oleh adhesi, hernia inkarserata, neoplasma, intususepsi, volvulus, benda asing, kumpulan cacing askaris, sedangkan obstruksi usus besar penyebabnya adalah karsinoma, volvulus, divertikulum Meckel, penyakit Hirschsprung, inflamasi, tumor jinak, impaksi fekal. Gejala penyumbatan usus meliputi nyeri kram pada perut, disertai kembung. Bising usus yang meningkat dan “metallic sound” dapat didengar sesuai dengan timbulnya nyeri pada obstruksi di daerah distal.
  Gejala umum berupa syok, oliguri dan gangguan elektrolit. Kolik dapat terlihat pada inspeksi perut sebagai gerakan usus atau kejang usus dan pada auskultasi sewaktu serangan kolik, hiperperistaltis kedengaran jelas sebagai bunyi nada tinggi. Tujuan utama penatalaksanaan adalah dekompresi bagian yang mengalami obstruksi untuk mencegah perforasi. Tindakan operasi biasanya selalu diperlukan.



18.09 | 0 komentar | Read More

diagnosa ,penanganan dan pengobatan penyakit crohn



Diagnosa dan Tes Pemeriksaan Penyakit Crohn

Usus Penyakit Crohn
Gambar Usus Penyakit Crohn
Tes untuk mendiagnosa penyakit Crohn meliputi:
  • Barium enema atau upper GI series
  • Colonoscopy atau sigmoidoscopy
  • Computed tomography (CT scan) dari perut
  • Endoskopi, termasuk kapsul endoskopi
  • Magnetic resonance imaging (MRI) dari perut
  • Enteroscopy
Kultur tinja dapat dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari gejala.
Penyakit ini juga dapat mengubah hasil tes berikut:
  • Albumin
  • C-reactive protein
  • Tingkat sedimentasi eritrosit
  • Lemak Tinja
  • Hemoglobin
  • Jumlah sel darah putih

Penanganan Penyakit Crohn

Penanganan penyakit Crohn akan tergantung pada jenis gejala yang dan seberapa buruk penyakit ini telah berlangsung. Ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk membantu menjadi lebih baik. Konsumsi obat dari dokter Anda, olahraga, dan makan makanan yang sehat. Jangan merokok. Merokok membuat penyakit Crohn bertambah buruk. Gejala ringan dari penyakit Crohn dapat diobati dengan obat-obatan seperti untuk menghentikan diare. Loperamide (Imodium) bisa dibeli tanpa resep dokter. Akan tetapi harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum mengkonsumsinya, karena bisa saja obat-obat tersebut dapat menyebabkan efek samping.
Obat-obatan yang diresepkan dari dokter dapat membantu mengontrol peradangan dalam usus dan membantu menyembuhkan jaringan yang rusak dan dapat menunda kemungkinan penanganan penyakit ini dilakukan tindakan operasi.

Diet dan Nutrisi

Penyakit Crohn membuat sulit bagi tubuh Anda untuk menyerap nutrisi dari makanan. Diet berfokus pada berkalori tinggi, makanan tinggi protein bisa membantu Anda mendapatkan nutrisi yang Anda butuhkan. Anda harus makan makanan yang seimbang, diet sehat. Sertakan cukup kalori, protein, dan nutrisi dari berbagai kelompok makanan. Tidak ada diet khusus untuk membuat gejala Crohn menjadi lebih baik atau lebih buruk. Masalah makanan tertentu dapat bervariasi dari orang ke orang.
Namun, beberapa jenis makanan dapat membuat diare dan gas buruk. Untuk membantu meringankan gejala, Anda dapat mencoba:
  • Makan dalam jumlah kecil sepanjang hari.
  • Minum banyak air (minum dalam jumlah kecil dan sering sepanjang hari).
  • Menghindari makanan tinggi serat (dedak, kacang-kacangan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan popcorn).
  • Menghindari lemak, makanan berminyak atau gorengan dan saus (mentega, margarin, dan krim kental).
  • Membatasi produk susu jika Anda memiliki masalah mencerna lemak susu. Cobalah keju dengan kadar laktosa rendah, seperti keju Swiss dan cheddar, dan produk enzim, seperti Lactaid, untuk membantu memecah laktosa.
  • Menghindari makanan yang Anda tahu menyebabkan gas, seperti kacang-kacangan.
Tanyakan kepada dokter Anda tentang tambahan vitamin dan mineral, Anda mungkin perlu:
  • Suplemen zat besi (jika Anda mengalami anemia)
  • Kalsium dan vitamin D untuk membantu menjaga tulang Anda kuat
  • Vitamin B12 untuk mencegah anemia

Obat-obatan

Obat-obatan lain untuk membantu meringankan gejala antara lain:
Suplemen serat dapat membantu meringankan gejala Anda. Anda dapat membeli bubuk psyllium (Metamucil) atau metilselulosa (Citrucel) tanpa resep. Tanyakan kepada dokter Anda tentang produk ini dan semua tentang obat-obatan pencahar. Acetaminophen (Tylenol) untuk sakit ringan. Hindari obat-obatan seperti aspirin, ibuprofen (Advil, Motrin), atau naproxen (Aleve, Naprosyn) yang dapat membuat gejala lebih buruk.
Dokter Anda juga dapat memberikan resep untuk obat nyeri yang lebih kuat, seperti:
  • Aminosalicylates (5-ASAS): obat yang membantu mengontrol gejala ringan sampai sedang. Beberapa obat dapat diberikan melalui oral atau anal.
  • Kortikosteroid (prednison dan metilprednisolon): mengobati secara moderat penyakit Crohn yang parah. Mereka dapat dikonsumsi melalui mulut atau dimasukkan ke dalam rektum.
  • Obat seperti azathioprine atau 6-mercaptopurine: untuk sistem kekebalan tubuh.
  • Antibiotik: mengobati abses atau fistula.
  • Terapi biologis: digunakan untuk penyakit Crohn yang parah yang tidak berespon terhadap jenis obat lainnya. Obat-obatan dalam kelompok ini termasuk Infliximab (Remicade) dan adalimumab (Humira), certolizumab (Cimzia), dan natalizumab (Tysabri).

Bedah

Beberapa orang dengan penyakit Chron mungkin memerlukan pembedahan untuk menghilangkan bagian yang rusak atau sakit dari usus (reseksi usus). Dalam beberapa kasus seluruh usus besar (kolon) akan diangkat, dengan atau tanpa dubur.
Pasien yang memiliki penyakit Crohn yang tidak merespon terhadap obat mungkin memerlukan pembedahan untuk mengatasi masalah seperti:
  • Perdarahan (hemorrhage)
  • Kegagalan untuk tumbuh (pada anak)
  • Fistula (hubungan abnormal antara usus dan daerah lain dari tubuh)
  • Infeksi (abses)
  • Penyempitan (striktur) dari usus
Jenis operasi bedah yang mungkin dilakukan meliputi:
  • ileostomy
  • Reseksi usus besar
  • Reseksi usus kecil
  • Kolektomi
  • Proktokolektomi dengan ileostomy
14.25 | 0 komentar | Read More

pengertian, penyebab dan gejala penyakit crolan

engertian Penyakit Crohn

Penyakit Crohn atau Crohn’s disease adalah penyakit inflamasi usus seumur hidup dimana bagian dari sistem pencernaan dapat membengkak dan luka yang mendalam yang biasa disebut ulkus. Penyakit Crohn biasanya ditemukan di bagian terakhir dari usus kecil dan bagian pertama dari usus besar. Akan tetapi hal ini bisa saja berkembang di mana saja di saluran pencernaan, baik itu dari mulut ke anus.

Penyebab Penyakit Crohn

Penyebab pasti penyakit Crohn tidak diketahui. Ini adalah suatu kondisi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh Anda keliru menyerang dan menghancurkan jaringan tubuh yang sehat (gangguan autoimun).
Orang yang terkena penyakit Crohn yang berkelanjutan (kronis) dengan peradangan saluran pencernaan mungkin melibatkan usus kecil, usus besar, rektum, atau mulut. Peradangan menyebabkan dinding usus menjadi tebal.
Ada beberapa faktor yang berperan dalam penyakit Crohn:
  • Gen Anda dan riwayat keluarga (orang-orang keturunan Yahudi berada pada risiko yang lebih tinggi)
  • Faktor-faktor lingkungan
  • Kecenderungan tubuh Anda untuk bereaksi berlebihan terhadap bakteri normal dalam usus
  • Merokok
Penyakit Crohn dapat terjadi pada semua usia. Ini biasanya terjadi pada orang antara usia 15 sampai 35 tahun.

Gejala dan Tanda Penyakit Crohn

Gejala utama dari penyakit Crohn adalah perut nyeri dan diare (kadang-kadang dengan darah). Beberapa orang mungkin mengalami diare 10 sampai 20 kali sehari. Kehilangan berat badan adalah tanda lain yang paling sering. Gejala yang kurang sering seperti sariawan, penyumbatan usus, fissura anal, dan fistula antara organ.
Infeksi, perubahan hormonal, dan merokok dapat menyebabkan gejala penyakit ini semakin meningkat. Anda mungkin hanya terkena gejala ringan atau tidak ada gejala sama sekali untuk waktu yang lama. Sedangkan beberapa orang yang telah mengalami dalam jangka waktu yang lama, akan menampakkan gejala yang parah.
Sangat penting untuk menyadari tanda-tanda bahwa penyakit Crohn mungkin akan semakin buruk. Hubungi dokter Anda segera jika Anda memiliki salah satu dari tanda-tanda ini:
  • Anda merasa lemas atau memiliki denyut nadi cepat dan lemah.
  • Anda mengalami sakit perut yang parah.
  • Anda mengalami demam atau menggigil.
  • Anda muntah berkali-kali
14.21 | 0 komentar | Read More

lapranoskpoi pada batu empedu

KEMBANGAN teknologi telah mengantarkan dunia kedokteran, khususnya bedah, kepada efektivitas dan efisiensi. Teknik bedah minimal invasif laparoskopi, misalnya, menjadi alternatif dari bedah konvensional.

Awalnya bedah laparoskopi dilakukan untuk bedah digestif (bedah bagian perut dan saluran pencernaan). Namun, kasus penyakit yang paling sering ditangani dengan teknik itu adalah laparoscopic cholecystectomy (pengangkatan kantong empedu) dan laparoscopic appendectomy (pengangkatan usus buntu yang meradang). Selain itu, bedah laparoskopi juga bisa diterapkan untuk kasus perlengketan usus, tumor usus, obesitas, hernia, dan kelenjar getah bening.

Menurut spesialis bedah saluran cerna dr Errawan R Wiradisuria SpB(K)BD, penderita batu pada kantong empedu biasanya datang dengan keluhan dispepsia (mirip sakit mag), yakni perut kembung, sakit pada ulu hati yang menjalar ke punggung, banyak sendawa, dan banyak buang angin.

''Karena keluhan yang mirip sakit mag itu, pasien biasanya hanya minum obat mag. Namun jika gejalanya terjadi terus-menerus selama tiga bulan, walaupun sudah minum obat-obatan, biasanya pasien diperiksa lebih jauh dengan USG. Dari situ, baru akan ketahuan apakah ada batu pada kantong empedunya,'' kata dr Errawan pada media edukasi tentang bedah minimal invasif (bedah laparoskopi) di Rumah Sakit Internasional Bintaro Jakarta, beberapa waktu lalu.

Jika ada indikasi untuk operasi, lanjutnya, pasien akan dianjurkan untuk operasi, terutama bila memungkinkan operasi laparoskopi. Pasien pertama-pertama akan dijelaskan mengenai penyakitnya, prosedur pengoperasian, risiko, efek-efeknya, dan keuntungan-keuntungannya.

''Jika kondisi pasien ternyata tidak memungkinkan untuk dilakukan bedah laparoskopi, prosedur pengoperasian akan dikonversikan ke bedah konvensional. Konversi bisa terjadi karena dua hal. Pertama, karena riwayat penyakit pasien. Kedua, konversi yang tidak diduga yakni terjadi karena keadaan darurat.

Prosedur

Lebih lanjut, dokter yang bertugas di RS Internasional Bintaro itu menjelaskan prosedur praoperasi laparoskopi hampir sama dengan operasi konvensional. Pasien harus puasa empat hingga enam jam sebelumnya, dibuat banyak buang air besar agar ususnya kempis. Sebelum puasa pun pasien laparoskopi akan diberikan makanan cair atau bubur, makanan yang mudah diserap, tapi rendah sisa, untuk mengurangi jumlah kotoran di saluran cerna. Kemudian pasien akan dibius total.

''Setelah pasien tertidur, tindakan operasi pertama yang dilakukan membuat sayatan di bawah lipatan pusar sepanjang 10 mm, kemudian jarum veres disuntikkan untuk memasukkan gas CO2 sampai batas kira-kira 12-14 milimeter Hg. Dengan pemberian gas CO2 itu, perut pasien akan menggembung. Itu bertujuan agar usus tertekan ke bawah dan menciptakan ruang di dalam perut untuk pengoperasian,'' jelas dr Errawan.

Setelah perut terisi gas CO2, tambahnya, alat trocar dimasukkan. Alat itu seperti pipa dengan klep untuk akses kamera dan alat-alat lain selama pembedahan. Ada empat trocar yang dipasang di tubuh. Pertama, terletak di pusar. Kedua, kira-kira letaknya 2-4 cm dari tulang dada (antara dada dan pusar) selebar 5-10 mm. Trocar ketiga dipasang di pertengahan trocar kedua agak ke sebelah kanan (di bawah tulang iga), selebar 2-3 atau 5 mm. Trocar keempat, bilamana diperlukan, akan dipasang di sebelah kanan bawah, selebar 5 mm.

''Melalui trocar inilah alat-alat, seperti gunting, pisau ultrasonik, dan kamera, dimasukkan dan digerakkan. Trocar pertama berfungsi sebagai 'mata' dokter, yaitu tempat dimasukkannya kamera. Dokter akan melihat organ-organ tubuh kita dan bagian yang perlu dibuang melalui kamera tersebut yang disalurkan ke monitor. Sementara itu, trocar kedua sampai keempat merupakan trocar kerja,'' kata dr Errawan menjelaskan tayangan video yang merekam jalannya operasi pengangkatan batu empedu.

Dalam tayangan video itu pun terlihat bagaimana jarum untuk menjahit organ-organ yang dipotong atau mengalami pendarahan dimasukkan melalui trocar. Selain itu, ada pula klip-klip dari titanium, yang aman dan bisa digunakan sebagai ganti jahitan. Klip itu berfungsi menyambungkan dua bagian yang terpisah.

''Klip dari titanium akan dipasang dalam tubuh secara permanen, seumur hidup. Sebelumnya, kita harus mengatakan kepada pasien dan keluarganya kalau ada benda asing yang akan ditinggalkan di dalam tubuh pasien," jelas dr Errawan.

Bahkan bekas sobekan tersebut, tambahnya, tidak perlu dijahit, dan hanya menggunakan lem yang disebut human skin glue. Masa pulihnya pun lebih cepat, yaitu sekitar tiga hari, pasien sudah diperbolehkan pulang.

Risiko

Operasi laparoskopi, kata dr Errawan, biasanya berlangsung sekitar 20 menit sampai dua jam, tergantung tingkat kesulitan tiap orang. Adapun risiko yang mungkin terjadi ketika operasi berlangsung adalah perlengketan akibat infeksi yang berulang.

Infeksi bisa disebabkan pengobatan yang tidak tuntas sebelum operasi. Sementara itu, perlengketan berarti organ-organ yang menempel harus dipisahkan dan itu bisa mengakibatkan perdarahan.

''Risiko ini bisa berasal dari tiga pihak. Pertama pihak pasien yaitu adanya penyakit atau infeksi yang tidak ditangani secepatnya. Kedua dari pihak dokter yaitu kemampuannya menguasai teknik laparoskopi. Ketiga, faktor alat-alat, termasuk rumah sakit, apakah alat-alat itu sudah rusak atau lama.

Di hadapan para wartawan, dr Errawan mengatakan bedah laparoskopi sebetulnya sudah ada di Indonesia sejak 1991. Pembedahan pertama kali dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Cipto Mangunkusumo. Hingga saat ini, perkembangan alat-alat laparoskopi semakin maju, meliputi penggunaan monitor high definition yang membuat gambar tampak lebih jelas. Ada pula lampu kamera yang terang, tapi tidak panas. Alat pemotong yang digunakan adalah gunting atau pisau ultrasonik yang jika digunakan tidak akan menyebabkan perdarahan.

Soal biaya, ujarnya lagi, prosedur laparoskopi memang lebih mahal daripada bedah konvensional yakni bisa mencapai tiga kali lipat dari biaya bedah konvensional. Hal itu disebabkan teknologi dan alat-alat yang digunakan sudah lebih canggih dan hanya sekali pakai.

''Namun jika dihitung secara keseluruhan sampai biaya perawatan pascaoperasi, biaya yang dikeluarkan hampir sama. Perawatan pascabedah laparoskopi hanya dua sampai tiga hari, sedangkan pada bedah konvensional perawatan penyembuhan pascaoperasi bisa mencapai lima hari sampai seminggu. Ini yang membuat bedah laparoskopi lebih efektif,'' urainya.

Namun, kata dr Errawan, belum semua dokter bedah saluran cerna bisa melakukan prosedur bedah minimal invasif. Bahkan para dokter bedah harus mengikuti pelatihan khusus untuk bisa melakukan bedah laparoskopi. Hingga saat ini, sudah ada sekitar 80 dokter yang sudah bisa melakukan bedah laparoskopi di Indonesia, sedangkan di Jakarta ada sekitar 40 dokter yang sudah bisa menangani operasi itu
14.11 | 0 komentar | Read More
 
berita unik