Entri Populer

Welcome Guys

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

memahami anak yang mulai cinta-cintaan dengan temanya

Written By iqbal_editing on Minggu, 30 April 2017 | 22.08

Berperilaku dan menunjukan perasaan cinta terhadap lawan jenis biasanya hanya dilakukan oleh orang dewasa. Tapi, bagaimana jika ini dilakukan oleh anak-anak?

Menanggapi hal ini, Gisella Tani Pratiwi MPsi mengatakan anak berperilaku genit seperti menunjukan cinta bisa terjadi karena contoh dari lingkungan. Ia mengatakan anak mungkin melihat sesuatu (perilaku genit) dari sebuah tontonan.

"Mereka menonton dan mencontoh itu tanpa paham maksudnya apa. Sebenarnya apa cinta dan macam-macamnya mungkin hanya meniru saja," ucap wanita yang akrab disapa Ella kepada detikHealth.

Lebih lanjut, Ella mengatakan anak sebaiknya diberikan pemahaman mengenai perilaku yang mereka lakukan agar tidak berperilaku demikian. Misalnya dengan menegur atau bertanya langsung pada anak.

"Tanya 'maksudnya apa ya? kan kamu sama dia temenan'. Jadi sampaikan secara sederhana yang buat mereka paham aja," sambung wanita berambut pendek ini.

Ella menjelaskan hal tersebut biasanya dapat terjadi karena kurangnya fungsi pengawasan atau bimbingan orang tua dan orang di sekitarnya. Oleh karena itu, Ella menyarankan orang tua untuk senantiasa memberi pengawasan dan pemahaman terhadap anak.
22.08 | 0 komentar | Read More

gangguan irama jantung lambat atau cepat sama 2 menimbulkan kematian

Gangguan irama jantung (aritmia) terkesan penyakit yang tidak berbahaya. Namun pakar mengatakan jika didiamkan, gangguan irama jantung bisa menyebabkan kematian.

dr Yoga Yuniadi, SpJP(K), FIHA, dari Divisi Gangguan Irama Jantung, RS Harapan Kita, mengatakan ada dua jenis gangguan irama jantung. Yakni gangguan irama jantung cepat atau gangguan irama jantung lambat.

"Gangguan irama jantung menyebabkan denyut jantung menjadi tidak normal atau tidak teratur. Dalam keadaan istirahat, denyut jantung normal antara 50-100 kali per menit. Nah, kalau di bawah 50 per menit tandanya gangguan irama melambat, kalau di atas 100 tandanya gangguan irama cepat," tutur dr Yoga, dalam temu media di RS Jantung Harapan Kita, Jl Letjen S. Parman, Grogol, Jakarta Barat.

Baca juga: Beragam Dampak Detak Jantung yang Tak Teratur Pada Tubuh

Dijelaskan dr Yoga, kedua jenis gangguan irama jantung ini sama-sama berbahaya. Pada orang yang mengalami denyut jantung cepat, di atas 100 kali per menit, risiko kematian mendadak (sudden death) akibat penebalan otot jantung termasuk tinggi.

Di sisi lain, denyut jantung yang melambat di bawah 50 per menit berisiko menyebabkan kurangnya asupan darah ke organ tubuh, termasuk otak. Akibatnya, risiko mengalami kematian akibat stroke pun meningkat.

"Gangguan denyut jantung juga bisa menyebabkan penyakit jantung koroner, yang berujung pada serangan jantung," ungkapnya.

Penyebab gangguan irama jantung sendiri bermacam-macam. Ada yang disebabkan karena faktor bawaan lahir (congenital), proses degeneratif atau bertambahnya usia, serta kebiasaan buruk seperti gaya hidup tidak sehat, merokok, minum alkohol hingga tidak menjaga tekanan darah dan kolesterol.

Obat-obatan menjadi jalan pengobatan pertama yang biasa dilakukan. Namun jika gangguan irama jantung sudah memasuki stadium lanjut, dokter biasanya menganjurkan pasien untuk memasang alat pacu jantung untuk mengatur sistem kelistrikan agar denyut jantung kembali normal.

"Gangguan irama terjadi karena ada masalah pada sistem kelistrikan jantung. Dengan alat pacu jantung, nanti bisa kita atur, yang terlalu cepat kita turunkan ritme dan yang terlalu lambat dinaikkan," pungkasnya
22.06 | 0 komentar | Read More

Wanita Gemuk dan Tinggi Berisiko Diserang Penyakit Jantung Ini

Berat badan ideal memang menjadi dambaan setiap wanita. Namun sejatinya ini memang diperlukan karena berdampak bagi kesehatan jantung mereka.

Sebuah studi mengungkap, wanita dengan perawakan tinggi dan besar berisiko tinggi untuk mengalami gangguan pada detak jantungnya, walaupun mungkin tubuhnya tidak begitu gemuk.

Gangguan detak jantung yang dimaksud adalah atrial fibrillation. Lazimnya, kondisi ini ditemukan pada mereka yang berusia di atas 60 tahun, dan bila dibiarkan akan memicu peningkatan risiko stroke dan gagal jantung.

Tetapi nyatanya dari hasil pada pengamatan yang dilakukan terhadap 1,5 juta responden wanita selama 33 tahun, wanita berusia 20-an tahun juga bisa mengalami kondisi ini.

"Ukuran tubuh yang besar di usia 20 dan penambahan berat badan dalam rentang usia 20 hingga paruh baya sebelumnya diketahui meningkatkan risiko atrial fibrillation pada pria, namun kami menemukan ini juga berlaku untuk wanita," kata peneliti Prof Annika Rosengren seperti dilaporkan Science Daily.


Untuk penelitian tersebut, peneliti mengamati berbagai faktor yang ada pada partisipan seperti berat badan, usia, riwayat diabetes, hipertensi dan kebiasaan merokok.

Kemudian partisipan dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan 'body surface area' atau permukaan tubuh mereka, yang dihitung dari ukuran berat dan tinggi badan.

Menurut peneliti dari Gothenburg University, Swedia tersebut, partisipan dengan BSA tertinggi tercatat 9 cm lebih tinggi, 28 kg lebih berat dan memiliki BMI atau indeks massa tubuh lebih tinggi daripada yang BSA-nya paling rendah.

"Padahal kelompok yang permukaan tubuhnya paling tinggi memiliki risiko tiga kali lipat daripada risiko yang permukaan tubuhnya paling rendah," simpul Rosengren.

Pertama, atrial fibrillation memang umumnya ditemukan pada mereka yang mengalami obesitas karena terjadi perubahan metabolisme. Kedua, seperti halnya yang ditemukan dalam penelitian ini, mereka yang bertubuh besar juga rata-rata memiliki atrium atau serambi jantung yang lebih besar sehingga risiko gangguan detak jantungnya juga meningkat.

"Begitu juga dengan orang tinggi, karena tinggi badan merubah struktur jantung yang kemudian membuatnya kondusif untuk terserang atrial fibrillation," lanjut Rosengren.

Meski demikian, Rosengren menegaskan bahwa risiko atrial fibrillation untuk wanita muda sangatlah kecil, yaitu kurang dari 0,5 persen saja.

Ia lebih mengingatkan kepada pria atau wanita berusia minimal paruh baya dan berbadan besar. "Apalagi jika Anda bertubuh tinggi, baiknya tidak dikombinasikan dengan kenaikan berat badan karena ini jelas meningkatkan risiko atrial fibrillation Anda," imbuhnya.
22.02 | 0 komentar | Read More

pengaruh teknik bernapas ke hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor risiko masalah jantung. Sebuah penelitian menyebut, teknik bernapas yang baik bisa menurunkan risikonya.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Cell Metabolism ini membuktikan kaitan antara pernapasan dengan tekanan darah. Keduanya saling berhubungan melalui sistem saraf simpatis, yakni sistem yang mengirimkan sinyal ke jantung dan pembuluh darah.

Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan dari University of Melbourne dan Macquarie University mengamati perubahan tekanan darah pada setiap pernapasan. Ketika laju pernapasan berubah, terjadi perubahan aktivitas saraf yang berdampak pada fluktuasi tekanan darah.

"Dengan menginterupsi aktivitas di antara kedua kelompok neuron, kita bisa menurunkan secara dramatis perkembangan tekanan darah tinggi ketika dewasa," kata Prof Andrew Allen yang melakukan penelitian tersebut, dikutip dari Medicalxpress.


Temuan tersebut memberikan harapan untuk mengurangi risiko hipertensi, yang saat ini dialami oleh 30 persen populasi di dunia. Dengan mengatur teknik bernapas, para ilmuwan meyakini bisa mencegah kemunculan hipertensi pada orang dewasa.

Dalam berbagai penelitian sebelumnya, concious breathing atau teknik bernapas yang terkontrol terbukti bisa menurunkan denyut jantung. Ini juga sering dimanfaatkan oleh ara atlet profesional maupun olahragawan lainnya.
21.56 | 0 komentar | Read More

cerita wanita lahirkan bayi di usia 58 tahun

Written By iqbal_editing on Kamis, 27 April 2017 | 23.44

Usia wanita asal Meksiko ini 58 tahun. Tapi, usia yang sudah terbilang lanjut itu tidak menghalangi keinginannya memiliki momongan.

Bulan lalu, si wanita yang tidak disebutkan namanya itu melahirkan bayi kembar dua secara preamtur. Ya, si wanita hamil setelah sebelumnya menjalani prosedur kehamilan berbantu. Si bayi yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan lahir prematur di usia kandungan 33 minggu.

Dilaporkan Mexican Social Security Institute (IMSS), si bayi sempat dirawat di di Culiacan's Regional General Hospital Number 1. Mereka mendapat berbagai perawatan medis, termasuk untuk bayi yang lahir dengan berat badan rendah. Tapi kini, kondisinya dilaporkan membaik.

"Victoria Maria dan saudaranya, Victor Manuel yang lahir dua menit kemudian, mendapat perawatan khusus di Neonatal Intensive Care Ynit selama lebih dari tiga minggu di mana saat itulah mereka berjuang untuk bisa bertahan," kata juru bicara IMSS kepada El Manana, dan dikutip dari Fox News.

Dokter mengatakan Victoria memiliki bobot 1,9 kg sedangkan Victor berbobot lebih rendah. Sementara, sang ibu yang melahirkan melalui operasi caesar menghabiskan waktu sekitar 1 bulan untuk diobservasi.

Baca juga: Menari Jelang Melahirkan, Video Ibu Ini Jadi Viral
"Selama operasi berlangsung, saya sangat tenang dan percaya Tuhan akan memberi kami keajaibang sehingga segala sesuatunya akan baik-nbaik saja. Ketika saya mendengar bayi saya menangis dengan kencang, saya sangat bahagia," tutur si ibu kepada Milenio.

Dikutip dari Pregnancy.co,.au, wanita yang melahirkan di usia lebih tua cenderung menjalani persalinan dengan alat bantu (induksi) atau lewat bedah caesar, meskipun kehamilannya tak bermasalah. Pasalnya, tubuh mereka sudah tak sefleksibel wanita dengan usia lebih muda, sehingga membutuhkan intervensi di saat persalinan.

"Data menunjukkan, semakin tua usia ibu saat hamil, maka risiko komplikasinya juga semakin tinggi. Komplikasi tersebut misalnya tekanan darah atau gula darah (diabetes gestasional) yang bisa berpengaruh ke kondisi si ibu. Belum lagi risiko yang dihadapi bayi. Misalkan ibu mengalami preeklampsia, ada risiko kelahiran prematur. Risiko keguguran serta bayi lahir mati juga bisa saja terjadi pada wanita yang hamil di usia paruh baya," ungkap Dr Ruth M Farrell dari Cleveland Clinic kepada CBS News.
23.44 | 0 komentar | Read More

elektroforesis

Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya dalam sebuah medan listrik .[1] Medan listrik dialirkan pada suatu medium yang mengandung sampel yang akan dipisahkan. [2] Teknik ini dapat digunakan dengan memanfaatkan muatan listrik yang ada pada makromolekul, misalnya DNA yang bermuatan negatif. [2] Jika molekul yang bermuatan negatif dilewatkan melalui suatu medium, kemudian dialiri arus listrik dari suatu kutub ke kutub yang berlawanan muatannya maka molekul tersebut akan bergerak dari kutub negatif ke kutub positif. [2] Kecepatan gerak molekul tersebut tergantung pada nisbah muatan terhadap massanya serta tergantung pula pada bentuk molekulnya.[2] Pergerakan ini dapat dijelaskan dengan gaya Lorentz, yang terkait dengan sifat-sifat dasar elektris bahan yang diamati dan kondisi elektris lingkungan:
{\displaystyle {\bar {F}}_{e}\ =q{\bar {E}}\ }
F adalah gaya Lorentz, q adalah muatan yang dibawa oleh objek, E adalah medan listrik.
Secara umum, elektroforesis digunakan untuk memisahkan, mengidentifikasi, dan memurnikan fragmen DNA. [3]

Jenis elektroforesis

Perangkat elektroforesis gel
Elektroforesis kertas adalah jenis elektroforesis yang terdiri dari kertas sebagai fase diam dan partikel bermuatan yang terlarut sebagai fase gerak, terutama ialah ion-ion kompleks. [4] Pemisahan ini terjadi akibat adanya gradasi konsentrasi sepanjang sistem pemisahan. [4] Pergerakan partikel dalam kertas tergantung pada muatan atau valensi zat terlarut, luas penampang, tegangan yang digunakan, konsentrasi elektrolit, kekuatan ion, pH, viskositas, dan adsorpsivitas zat terlarut. [5]
Elektroforesis gel ialah elektroforesis yang menggunakan gel sebagai fase diam untuk memisahkan molekul-molekul. [6] Awalnya elektoforesis gel dilakukan dengan medium gel kanji (sebagai fase diam) untuk memisahkan biomolekul yang lebih besar seperti protein-protein. [6] Kemudian elektroforesis gel berkembang dengan menjadikan agarosa dan poliakrilamida sebagai gel media. [6]
23.38 | 0 komentar | Read More

pemeriksaan myloma karena nyeri tulang

Saat Anda mengalami nyeri tulang dan berbagai keluhan yang dicurigai myeloma, ada beberapa pemeriksaan penting yang bisa dilakukan.

Salah satunya adalah pemeriksaan darah. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan kadar hemoglobin (Hb), fungsi ginjal, kadar elektrolit seperti kalsium, elektroforesis dan imunofiksasi.

"Cek elektroforesis dan imunofiksasi dilakukan untuk menentukan ada tidaknya peningkatan imunoglobulin," tutur dokter spesialis penyakit dalam RS Pondok Indah, dr Toman L. Toruan, SpPD, KHOM dalam diskusi media di SCBD Jakarta, Kamis (27/4/2017).

Untuk melengkapi pemeriksaan darah, bisa juga dilakukan pemeriksaan pencitraan alias rontgen tulang. Pemeriksaan yang juga sering disebut sebagai bone survey ini dianggap penting karena dapat menentukan lokasi tulang yang keropos, atau bahkan patah.

Baca juga: Bukan Nyeri Tulang Biasa, Begini Gejala Myeloma yang Penting Diketahui
Jika perlu, dr Toman menuturkan pemeriksaan genetik juga bisa dilakukan. Pemeriksaan ini berguna untuk melihat apakah ada gangguan kromosom pada orang yang dicurigai, untuk mendasari terjadinya myeloma.

Apabila hasil dari pemeriksaan-pemeriksaan tersebut mengarah pada myeloma, pemeriksaan lanjutan yang perlu dilakukan adalah Bone Marrow Puncture atau BMP. Tindakan ini dilakukan dengan mengambil sampel darah dari 'pabriknya' yakni sumsum tulang.

"Diambilnya di area pinggir ya, kalau sarafnya kan di tengah. Jadi tak perlu khawatir akan bikin lumpuh atau cacat. Untuk mengurangi nyeri juga akan dibius dan diberi obat antinyeri dulu," imbuh dr Toman.
23.26 | 0 komentar | Read More

Tes Ini Diklaim Bisa Cegah Kebutaan Tiba-tiba Akibat Glaukoma

Glaukoma merupakan salah satu penyakit mata yang mengerikan karena tahu-tahu bisa menyebabkan hilangnya penglihatan tanpa disertai gejala atau peringatan terlebih dahulu.

Penemunya, tim peneliti dari University College London dan Western Eye Hospital menjelaskan, glaukoma disebabkan oleh perubahan tekanan di dalam mata sehingga mengakibatkan kematian sel-sel saraf pada retina.

Mereka kemudian menggunakan pewarna fluoresens khusus atau yang bisa berpendar dalam kegelapan, untuk disuntikkan ke dalam retina. Dengan pewarna ini, sel-sel saraf retina yang mati itu akan terlihat berpendar sebagai titik putih saat diperiksa.

Bila titik-titik ini ditemukan, maka itu berarti yang bersangkutan terserang glaukoma.
 

Pada tahapan awal percobaan, metode ini diklaim dapat membedakan mata sehat dengan mata pasien glaukoma, selain dianggap aman.

"Untuk pertama kalinya kita memiliki alat tes yang dapat mengidentifikasi tanda-tanda glaukoma sebelum penyakitnya benar-benar muncul ke permukaan," ungkap peneliti, Prof Francesca Cordeiro dari UCL Institute of Ophthalmology seperti dilaporkan ucl.ac.uk.

Padahal biasanya butuh waktu 5-10 tahun untuk mengidentifikasi penyakit ini. Hanya saja, pada percobaan tersebut, peneliti hanya melibatkan 16 partisipan sehingga mereka masih ingin memastikan efektivitasnya dengan menggelar percobaan yang skalanya lebih besar.

Peneliti menambahkan, tes baru yang mereka kembangkan juga berpotensi untuk melakukan deteksi dini pada sejumlah penyakit degeneratif seperti Alzheimer, Parkinson dan multiple sclerosis.

Oleh penemunya, teknik ini disebut dengan DARC atau kependekan dari 'Detection of Apoptosing Retinal Cells'.

Baca juga: Infografis: Fakta-fakta Tentang Glaukoma yang Wajib Anda Ketahui

dr Emma Rusmayani, SpM dari Jakarta Eye Center Kedoya menegaskan, satu-satunya cara mencegah glaukoma hanyalah melakukan skrining mata secara rutin. "Deteksi dini. Nggak ada cara lain. Makanan atau aktivitas itu tidak berpengaruh terhadap glaukoma," tegasnya kepada detikHealth beberapa waktu lalu.

Selain itu, bila sudah telanjur terserang glaukoma, operasi sekalipun tidak akan mengembalikan penglihatan pasien seperti sedia kala.

"Kehilangan penglihatan akibat glaukoma tidak bisa direhabilitasi. Operasi sifatnya hanya membuat mata berada dalam tekanan yang dianggap normal dan mencegah glaukoma semakin parah. Jadinya supaya tidak buta," pungkasnya.(lll/vit)

 
23.13 | 0 komentar | Read More

DBS ATASI TREMOR DAN GANGGUAN OTAK

Jakarta -
Langkah Efektif Sembuhkan Tremor
Tremor merupakan gerakan gemetar yang tidak terkontrol pada satu atau lebih bagian tubuh. Jika pemberian obat-obatan sudah tidak efektif, maka operasi stimulasi otak dalam atau Deep Brain Stimulation (DBS) adalah solusi efektif untuk mengatasi tremor. Spesialis Saraf Parkinson's and Movement Disorder Center Siloam Hospitals Kebon Jeruk dr. dr. Frandy Susatia SpS mengatakan bahwa saat ini setidaknya ada lebih dari delapan jenis tremor.
Penyebabnya sangat beragam. Terkadang tremor adalah salah satu gejala dari penyakit otak, seperti parkinson dan dystonia. Namun tremor yang sering dialami disebut tremor murni atau Essential Tremor (ET).

ET merupakan jenis action tremor yang terlihat ketika anggota tubuh sedang bergerak, misalnya ketika menulis, makan, atau minum. Namun, ET akan hilang atau berkurang ketika tubuh sedang beristirahat. "ET adalah gangguan neurologis yang terjadi umumnya di kedua tangan atau lengan. Gangguan ini juga bisa terjadi pada wajah, pita suara, leher, bibir, dan kaki," ujar dr. Frandy.

Pengobatan tremor ditujukan untuk meringankan gejala dan memperbaiki kualitas hidup penderita. Langkah pertama dilakukan dengan pemberian obat oral. Setidaknya butuh dua atau tiga obat yang berbeda sebelum menemukan obat yang bekerja paling baik di tubuh pasien. Jika obat oral gagal, solusi lainnya adalah menyuntikkan botulinum toxin (botox) ke dalam otot. "Suntikan botox biasanya efektif pada pasien dengan tremor kepala dan suara," sebutnya.

Namun, jika obat-obatan sudah tidak efektif, maka perlu dilakukan tindakan operasi stimulasi otak dalam atau DBS. Operasi DBS merupakan standar baku tindakan operasi yang telah diakui oleh Food Drug Administration Amerika Serikat, yakni pada 2002 untuk parkinson dan 1997 untuk tremor.

Spesialis Bedah Saraf Parkinson's and Movement Disorder Center Siloam Hospitals Kebon Jeruk Dr. dr. Made Agus Mahendra Inggas, SpBS menjelaskan, DBS adalah prosedur operasi dengan memasang elektroda di dalam otak yang terhubung dengan perangkat stimulasi atau pacemaker menggunakan kawat halus. Pacemaker tersebut ditempatkan di bawah kulit di bawah tulang selangka.

"Secara prinsip, operasi DBS untuk parkinson dan ET sama. Perbedaannya terletak pada tempat stimulasi di dalam otak. Parkinson terletak lebih dalam di daerah dekat thalamus (batang otak), sedangkan ET terletak di thalamus," ungkap dr. Made.

Cara kerjanya dengan mengirimkan arus listrik melalui elektroda sehingga dapat mengganggu komunikasi antar sel-sel tremor. Dengan DBS, pengurangan tremor sangat signifikan dalam hitungan detik dari aktivasi, yakni sekitar 80% sehingga obat tremor dapat dikurangi atau bahkan dihentikan.

Keuntungan utama dari prosedur ini adalah implantasi di kedua sisi otak bisa dilakukan, stimulasi yang dapat disesuaikan untuk efek yang optimal, serta dapat diangkat lagi. Hal tersebut memungkinkan penderita tremor untuk menerima terapi secara kontinu. "Prinsipnya adalah pemasangan elektroda dalam otak yang akan dihubungkan dengan pacemaker sehingga gejala dapat dikendalikan hingga hilang," tuturnya.

Pilihan alternatif lainnya adalah tindakan thalamotomy (dibakar) untuk menghancurkan rangkaian atau sel-sel otak yang menyebabkan tremor. Prosedur tersebut bermanfaat bagi penderita tremor tangan atau lengan yang berat dan tremor kaki yang tidak respons terhadap obat. Namun thalamotomy pada kedua sisi otak tidak dianjurkan karena memiliki risiko yang tinggi, seperti kehilangan kemampuan berbicara, sensasi tubuh seisi permanen, atau masalah lain.
Deep Brain Stimulation (DBS) Atasi Tremor dan Gangguan Gerak
Faktor Psikologis Berpengaruh
Faktor psikologis sangat memengaruhi kondisi kesehatan penderita gangguan gerak, seperti halnya tremor. Terlalu sedih atau merasa sangat senang dapat berdampak pada gejala tremor yang semakin berat.

Spesialis Saraf Parkinson's and Movement Disorder Center Siloam Hospitals Kebon Jeruk dr. Frandy Susatia, SpS mengatakan bahwa penderita tremor harus bisa menjaga kestabilan emosi. Sebaiknya penderita tremor belajar mengelola stres dan lebih santai. Jika mengalami stres, maka tremor akan bertambah kencang. Penderita tremor juga perlu memperbaiki gaya hidup, seperti menghindari kafein yang dapat menjadi stimulan untuk meningkatkan tremor. "Kurangi bahkan sebaiknya tidak mengonsumsi kafein sama sekali," ujarnya.

Bagi beberapa orang, gejala tremor dapat reda jika mengonsumsi alkohol. Namun konsumsi alkohol bukanlah solusi yang baik karena tremor akan cenderung memburuk kembali jika efek alkohol hilang. "Peningkatan jumlah alkohol akhirnya diperlukan untuk meringankan tremor. Hal ini dapat menyebabkan alkoholisme (kecanduan alkohol)," kata dr. Frandy.

Penderita tremor juga perlu mengubah gaya hidup, terutama cara dan pola makan. Biasakan untuk menggunakan anggota tubuh lain yang tidak mengalami tremor dan makan tepat waktu untuk menghindari gula darah rendah. "Jangan lupa istirahat yang cukup dan hindari suhu yang ekstrim," jelasnya.
21.49 | 0 komentar | Read More

CONTOH BUKTI PPSD BISA TURUN KE ANAK

Alkisah Christal Presley memiliki ayah seorang veteran Perang Vietnam dengan PTSD. Pada waktu PTSD-nya kambuh, ia akan berkeliaran di dalam rumah sembari menenteng senapannya dan mengancam akan menembak kepalanya sendiri.

Namun yang menarik adalah Christal juga merasakan trauma yang sama dengan ayahnya. Padahal Perang Vietnam sendiri sudah berakhir jauh sebelum ia lahir.

"Saya selalu merasa mewarisi kesedihan ini, tetapi saya tidak mengalaminya langsung," ungkap Christal kepada CNN.

Tak hanya merasakan trauma, Christal mengaku menggunakan cara yang sama dengan sang ayah untuk bisa tetap 'survive'. Sang ayah melewatinya dengan banyak minum alkohol, begitu juga Christal.

Benar saja, di tahun 2010, wanita berusia 38 tahun itu akhirnya terdiagnosis dengan PTSD. Seolah-olah membuktikan bahwa trauma ini memang dapat diwariskan ke generasi berikutnya.

Kondisi ini sesuai dengan hasil sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Molecular Psychiatry baru-baru ini. Peneliti menyebut, alasan sebagian orang mengidap PTSD adalah diduga karena DNA yang diturunkan kepada mereka.

"Sebenarnya bukan diturunkan begitu saja, tetapi DNA itu membuat seseorang menjadi lebih rentan mengalami trauma," jelas Karestan Koenen, ahli epidemiologi psikiatri dari Harvard TH Chan School of Public Health, yang memimpin studi tersebut.

Ketika stres dan traumanya menjadi kronis, pasien PTSD biasanya mengalami mimpi buruk dan flashback. Hal ini juga dialami Christal yang mengaku sering bermimpi buruk tentang perang, padahal ia tak pernah terlibat langsung.

Kendati demikian, pendapat ini masih menuai kontroversi. Sebab dari analisis mereka terhadap 11 studi untuk menemukan keterkaitan antara risiko genetik dari pasien PTSD di antara 20.000 orang, mereka hanya menemukan seperempat saja yang betul-betul didiagnosis PTSD.

Selama riset dilakukan, peneliti hanya menemukan satu titik cerah. Dari riset yang dilakukan terhadap wanita Eropa-Amerika, faktor turunan PTSD ditemukan sebanyak 29 persen, utamanya pada wanita. Wanita memang diketahui berpeluang dua kali lebih besar untuk mengalami PTSD setelah mengalami kejadian traumatis. Namun hasil ini pun belum bisa dijadikan patokan pasti.


Sembari mencari jawabannya, Koenen berharap bisa menemukan cara baru untuk mendiagnosis, mencegah serta mengobati kondisi seperti PTSD. Apalagi mereka dihadapkan pada tantangan seperti potensi genetik yang tumpang-tindih dengan kondisi kejiwaan lainnya seperti skizofrenia.

"Kami juga berharap bisa menemukan molekul yang memudahkan para dokter untuk melacak perkembangan penyakit mental tersebut atau biasa kita sebut biomarker, tetapi ini juga tidak mudah," tambah Koene.

Christal sendiri akhirnya menulis sebuah memoir bertajuk 'Thirty Days with My Father'. Isinya adalah sejumlah cuplikan wawancara antara dirinya dengan sang ayah tentang masa lalu pria itu.

Buku ini kemudian dipublikasikan di tahun 2012. Dan tak disangka Christal mendapatkan respons positif dari publik, terutama dari keluarga para veteran.

"Saya merasa tak sendiri lagi, dan saya senang karena ini membuat PTSD makin dikenal luas," katanya.

Tak hanya itu, dengan pengalamannya, wanita yang kini berprofesi sebagai guru itu jadi lebih sensitif terhadap murid-muridnya, pendengar yang baik serta pendidik yang 'efektif'. "Saya tak punya masalah dalam mengelola kelas saya karena saya punya kemampuan untuk membaca situasi sebelum itu terjadi," tutupnya.(lll/vit)

21.27 | 0 komentar | Read More

Meski Orang Tua Pendek, Anak Tidak Boleh Ikut-ikutan Pendek

Faktor genetik disebut-sebut sebagai penentu tinggi badan maksimal seseorang. Padahal menurut pakar, pengaruh faktor genetik tidak terlalu besar dalam hal tumbuh kembang anak.

dr Ahmad Suryawan, SpA(K), pakar tumbuh kembang anak dari RSU Dr Soetomo Surabaya mengatakan prinsip genetik adalah sebagai cetak biru seseorang berdasarkan potensi yang dimiliki kedua orang tuanya. Meski begitu, faktor genetik bukan segala-galanya.

"Ada anak yang 2,5 tahun belum bicara, namun tidak ke dokter karena kata neneknya dulu ayahnya juga baru bicara usia 4 tahun. Lah kalau begini kan tidak benar namanya," papar pria yang akrab disapa dr Wawan ini, dalam temu media Sarihusada, baru-baru ini.

Baca juga: Kurang Tidur Bisa Sebabkan Tumbuh Kembang Anak Tak Maksimal

"Jadi ada juga faktor genetik yang jelek, badan pendek misalnya, harus disetop oleh lingkungan. Misalnya ayahnya pendek lalu anaknya nanti pendek juga, tidak boleh seperti itu," ujarnya lagi.

Dijelaskan dr Wawan, potensi genetik tidak bekerja seperti matematika, di mana 1 tambah 1 sama dengan 2. Apalagi soal tumbuh kembang anak di mana faktor lingkungan, pengasuhan, pendidikan dan asupan nutrisi juga memegang peranan penting.

"Di Indonesia ini ada salah persepsi soal genetik. Misalnya ayahnya dokter bedah, ibunya dokter anak, lalu nanti anaknya ketika besar jadi dokter bedah anak, bukan seperti itu," tambahnya lagi.

Ia mencontohkan bangsa Jepang yang dulu terkenal pendek, namun saat ini memiliki generasi muda yang berbadan tinggi. Hal ini karena Jepang sudah mengimplementasikan penerapan nutrisi dan pengasuhan yang baik sehingga tak hanya tinggi namun juga pintar.

Oleh karena itu, dr Wawan menegaskan bahwa apa yang terjadi pada orang tua tidak bisa diaplikasian semuanya kepada anak. Jangan sampai karena ada alasan faktor genetik lalu anak terlambat mendapat pertolongan.
00.20 | 0 komentar | Read More

VIDEO IBU MENDAMAIKAN ANAK BERANTEM

Written By iqbal_editing on Rabu, 26 April 2017 | 23.10

Masing-masing orang tua punya cara tersendiri mendamaikan anak-anaknya yang tengah berkelahi. Seperti ibu bernama Alexis Tillman yang mengandalkan 'Kaos I Love You'. Siapa sangka, cara yang dilakukan Alexis jadi viral.

Dalam video berdurasi yang diunggah di akun Facebook-nya, tampak dua anak Alexis, Dominique Brown (10) dan adiknya, Tyler Tillman (8) berada di satu kaos berwarna putih berukuran besar hingga bisa dipakai mereka berdua. Inilah cara yang disebut Alexis 'Kaos I Love You'.

"Waktu itu anak saya berebut tablet dan mengatakan kata yang menyakitkan satu sama lain. Saya minta mereka berhenti dan meletakkan mereka di kaos yang saya sebut kaos I Love You. Kemudian saya meminta mereka berpegangan tangan dan melakukan tarian lambat sampai mereka tenang," kata Alexis.

Kepada Fox 13, Alexis mengaku hanya ingin melakukan yang terbaik dalam mengajarkan sang anak pentingnya mencintai satu sama lain. Dalam keterangan video yang diunggahnya, Alexis menegaskan dirinya tidak ingin sang anak berkelahi setiap hari. Ini bukan tanpa alasan ia lakukan.

Di tahun 2013, Alexis kehilangan ibunya. Berangkat dari hal itu, ia menegaskan kepada anak-anaknya bahwa setelah kepergian seorang ibu, saudara adalah salah satu yang dimiliki dan penting untuk dicintai. Selain berpegangan saat memakai 'kaos I love You', kadang Alexis juga meminta Tyler dan Dominique saling peluk selama 30 menit.

Sejak diunggah pada 27 Maret lalu, video ini sudah dilihat lebih dari 5,6 juta kali dan dibagikan oleh lebih dari 76 ribu netizen. Nampaknya, video Alexis bisa jadi inspirasi beberapa netizen. Meski, ada pula yang menganggap ide ini lucu.

"Tolong buat Ashley dan Justin melakukan ini," ujar Princess Jasmine. Kemudian, Letty Valadez mengatakan ini adalah ide yang baik dan ia amat menyukainya.

Baca juga: Punya Saudara 'Menyebalkan' Bisa Bermanfaat untuk Kesehatan Anak

Nah, sebenarnya ampuhkah cara seperti ini mendamaikan anak yang sedang berkelahi dengan keluarganya? Psikolog anak dari Tiga Generasi, Saskhya Aulia Prima, M.Psi., Psikolog mengatakan ampuh tidaknya cara seperti itu untuk mendamaikan anak yang berkelahi akan berbeda-beda pada tiap anak.

"Mungkin ini value dari orang tuanya, dibiasain kalau pakai kaos itu anaknya lama-lama akan baikan. Cuma sebetulnya metode apapun sebaiknya tetap dibarengi dengan masing-masing anak tahu salahnya apa, atau berantemnya kenapa dan perasaan masing-masing apa," kata Saskhy saat dihubungi detikHealth.

Terlebih untuk anak di usia sekolah, jika hanya dilakukan metode simbolisasi yakni memakai kaos bersama dan diminta berpelukan, dikatakan Saskhy bisa jadi di suatu titik tertentu anak akan melakukan hal itu karena hanya disuruh, tapi masalah di antara keduanya tidak selesai. Sehingga, menurut Sakshy metode ini bisa dipakai setelah kedua anak sudah tenang.

"Yang bisa kita lakukan waktu anak berantem, mereka dilerai dulu dan kasih space sendiri-sendiri. Lalu ditenangin, ini beda-beda sesuai kebutuhan anak. Misalnya yang satu lebih mudah tenang kalau dikasih minum dulu, yang satu kalau dielus-elus. Nah, pas udah tenang ditanya dulu baik-baik tadi ada apa, perasan masing-masing anak gimana, sedih atau marahnya kenapa. Baru habis itu masuk ke proses baikan dan kalau udah ademan, bisa masuk tuh metode-metode simbolisasi gitu," tutur Saskhy.
23.10 | 0 komentar | Read More

penyebab sakit kepala saat bercinta

Sebuah penelitian menyebut 1 dari 100 orang bisa mengalami apa yang disebut Headaches Associated with Sexual Activity (HAS) atau sakit kepala saat bercinta. Pria lebih rentan untuk mengalaminya dan penyebab pun diketahui bisa bermacam-macam.

Mayoclinic menyebut sakit kepala saat bercinta ini terbagi menjadi 2 jenis. Jenis pertama muncul sejak rangsang seksual mulai meningkat, sedangkan jenis kedua baru muncul pada detik-detik menjelang orgasme.

Apa yang bisa menyebabkan hal ini? Konsultan seks detikHealth dr Andri Wanananda, MS, mengatakan bisa karena tekanan darah yang memuncak disertai kondisi kolesterol tinggi. Saat bercinta adanya peningkatan aktivitas dapat memicu jantung meningkatkan tekanan darah.


"Patut diketahui, saat hubungan seksual tekanan darah dan denyut nadi meningkat yang mencapai puncaknya saat mendekati ejakulasi dan orgasme. Tapi masih bisa ditoleransi pada pria yang tidak mengidap darah tinggi dan kolesterol darahnya normal," ungkap dr Andri pada detikHealth beberapa waktu lalu.

Menurut Ehsan Ali dari Loyola Medicine HAS memang sebagian besar disebabkan oleh sesuatu yang tidak berbahaya. Hanya saja seseorang tetap perlu waspada karena ada kemungkinan HAS datang karena merupakan gejala penyerta kondisi lain.

Sebagai contoh bisa karena ada pendarahan, tumor, stroke, aneurisma otak, hingga meningitis. Yang patut diwaspadai adalah bila sakit kepala datang dengan hebat sampai menimbulkan gejala saraf seperti hilang kesadaran, muntah-muntah, hingga nyeri yang tak kunjung reda lebih dari 24 jam.

"Saya tahu orang-orang malu, tapi jangan ragu untuk menemui dokter karena kami akan mendengarkan keluhan apa saja... Meski seringnya kondisi ini jinak tidak ada salahnya untuk memastikan bahwa tidak ada penyebab lain yang serius," pungkas Ehsan.
20.32 | 0 komentar | Read More

masalah kesehatan pada anak kurang berat badan

Anak underweight atau kekurangan berat badan masih menjadi masalah di Indonesia. Padahal menurut pakar, banyak masalah kesehatan yang mengintai anak dengan berat badan kurang.

Dr dr Ahmad Suryawan, SpA(K) dari RS Dr Soetomo Surabaya mengatakan berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 1 dari 5 anak masih mengalami kekurangan berat badan. Padahal kekurangan berat badan sangat memengaruhi kondisi kesehatan anak.

"Penelitian mengungkap anak yang underweight bitu berisiko meninggal 5 kali lebih besar karena diare, 4 kali karena radang paru dan malaria dan 3 kali karena campak. Secara garis besar, anak yang berat badannya kurang berisiko 4 kali mengalami kematian akibat sebab-sebab tersebut," tutur pria yang akrab disapa dr Wawan ini, dalam temu media Sarihusada di D.Lab by SMDV, Gondangdia, Jakarta Pusat.

Bukan hanya masalah kesehatan fisik. Menurut dr Wawan, anak yang kekurangan berat badan juga rentan mengalami masalah tumbuh kembang lainnya. Salah satunya adalah gangguan perilaku dan emosi, Performa sekolah yang menurun hingga prestasi akademik yang rendah.



"Pengaruhnya juga ke kecerdasan dan IQ yang lebih rendah, sekitar 7 hingga 31 poin. Dan ini tergantung negaranya, semakin maju negaranya maka selisih IQ-nya lebih kecil," tambahnya lagi.

Bahkan menurut suatu penelitian, anak yang lahir dengan berat badan rendah berisiko mengalami obesitas di masa depan. Hal ini terjadi karena anak yang lahir dengan berat badan rendah rentan mengalami gangguan hormonal yang membuatnya tidak bisa mengolah dan mencerna makanan dengan baik.

Karena itu dr Wawan menyebut pencegahan sangat penting. Salah satu caranya adalah dengan memonitor berat badan anak secara teratur dan berkala.

"Kalau dimonitor kan kita bisa tahu apakah anak kurvanya baik, lebih rendah atau lebih tinggi dari normal. Sehingga sebelum terjadi kekurangan atau kelebihan berat badan bisa dicegah," tutupnya.
19.47 | 0 komentar | Read More

HUBUNGAN KURANG TIDUR DAN GANGGUAN TUMBUH KEMBANG ANAK

Tumbuh kembang anak tak hanya berhubungan dengan nutrisi. Kata pakar, pola tidur juga berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.

Dr dr Ahmad Suryawan, SpA(K), pakar tumbuh kembang anak dari RSU Dr Soetomo Surabaya mengatakan pola tidur berhubungan dengan keluarnya growth hormon atau hormon pertumbuhan. Saat anak tidur merupakan saat bagi tubuh melepaskan hormon pertumbuhan.

"Growth hormone itu baru keluar ketika anak sedang dalam deep sleep atau fase tidur dalam. Jadi kalau anaknya kurang tidur atau kualitas tidurnya jelek, ya growth hormonenya tidak akan keluar," tutur dokter yang akrab disapa dr Wawan ini, dalam temu media Sarihusada di D.Lab by SMDV, Gondangdia, Jakarta Pusat.


Hal senada dikatakan oleh dr Yoga Devaera, SpA(K). Dikatakan dr Yoga, saking pentingnya tidur bagi anak, orang tua tidak disarankan untuk membangunkan anak yang sedang tidur meskipun ketika sudah masuk waktunya makan.

"Kecuali jika anak sudah mengalami gangguan tidur. Misalnya tidurnya siang tapi malamnya aktif, ini kan nggak normal jadinya. Akibatnya anak malah jadi susah makannya," tambah dr Yoga di kesempatan yang sama.

Selain tidur yang cukup, anak juga membutuhkan aktivitas fisik. Aktivitas fisik menurut dr Wawan memiliki fungsi juga terhadap hormon pertumbuhan.

Dokter yang juga staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini mengatakan bahwa hormon pertumbuhan harus diaktifkan melalui aktivitas fisik. Karena itu, proporsi seimbang antara aktivitas fisik, pola tidur dan makanan sehat merupakan faktor utama tumbuh kembang yang maksimal.

"Kalau tidur saja tanpa aktivitas fisik ya hormonnya keluar doang tanpa diaktifkan. Sebaliknya kalau aktif saja tapi tidur kurang, ya tidak ada hormon yang keluar. Makanya kuncinya adalah keseimbangan," pungkasnya.
19.25 | 0 komentar | Read More

akibat diberi permen jika menangis

Salah satu cara ampuh menenangkan anak yang menangis yakni memberi mereka permen, es krim, atau sesuatu yang manis yang notabene disukai anak. Jika Ayah dan Ibu kerap melakukan itu, ada risiko yang bisa terjadi lho.

Menurut studi yang dilakukan di Norwegia baru-baru ini, ketika makan permen, cokelat, atau es krim untuk mengatasi suasana hati yang tidak baik, secara tidak sadar seseorang sudah memberi reward untuk otak. Nah, ketika hal ini sering dilakukan, asupan kalori akan lebih banyak bahkan ketika seseorang tidak membutuhkannya.

"Hal ini juga berlaku pada anak-anak. Kebiasaan seperti itu bisa memicu emotional eating yang kita ketahui bisa berpengaruh pada risiko obesitas kelak. Jika kita tahu bagaimana terbangunnya emotional eating pada anak-anak, setidaknya orang tua bisa melakukan pencegahan," tutur salah satu peneliti, Dr Silje Steinsbekk yang juga associate professor of psychology di Norwegian University of Science.

Dalam studinya, Steinsbekk dan tim mengamati kebiasaan makan 801 anak usia 4 tahun. Kemudian, si anak diamati kembali saat usianya 8 dan 10 tahun. Diketahui, anak yang orang tuanya sering menjadikan makanan sebagai penenang si kecil, lebih sering mengalami emotional eating di kemudian hari.

Baca juga: Lucu! Bayi Ini Langsung Berhenti Menangis Saat Cium Baju Ibunya

Sebaliknya, ketika anak jarang diberi makanan agar dia tenang, perilaku emotional eating lebih sedikit dialami. Steinsbekk mengingatkan emotional eating bukan diturunkan, tetapi dipengaruhi lingkungan. Sehingga, anak juga bisa mengembangkan emotional eating ketika melihat ayah dan ibunya melakukan hal itu.

"Kami sarankan lebih baik peluk anak ketika dia menangis atau sedih, ketimbang memberinya permen, cokelat, atau es krim. Cara ini mungkin berhasil tapi akan ada efek negatif di kemudian hari," kata Steinsbekk, dikutip dari Essential Kids.

Saat anak menangis, Steinsbekk lebih menyarankan Anda memangku anak, kemudian bicara padanya. Tenangkan anak dengan mengajaknya bicara dari hati ke hati dan hindari memberi makanan sebagai pelega suasana hati anak yang sedang tidak baik.

Kepada detikHealth beberapa waktu lalu, psikolog anak dari Tiga Generasi Anastasia Satriyo M.Psi., Psikolog mengatakan jika anak ngambek, ajak ia bicara. Jangan sampai menjadi pengalaman berulang jika anak ngambek, keinginannya akan dituruti. Hal terpenting, orang tua membicarakan apa penyebab anak boleh atau tidak boleh melakukan sesuatu.

"Kalau anak belum bisa diajak ngomong, biarkan dia sebentar. Lalu katakan ke anak nggak masalah kalau dia nangis atau kesal seperti itu. Tapi nanti ayah dan ibu akan mengajak dia bicara. Pesan yang disampein ke anak adalah kita sayang ke mereka, tapi kita nggak akan ngasih sesuatu yang memang nggak boleh. Patut diingat juga bahwa nggak semua sesuatu yang dia mau bisa kita penuhi. Karena pada prinsipnya ketika kita membelikan sesuatu ke anak, itu harus ada tujuannya, ada ceritanya. Jadi anak punya rasa memiliki terhadap benda itu," papar Anas.
03.15 | 0 komentar | Read More

HBUNGAN RAJIN OLAHRAGA DAN MENCEGAH CEPAT PIKUN

Olahraga tidak hanya baik untuk kebugaran otot. Sebuah penelitian membuktikan olahraga juga baik untuk menjaga kebugaran otak, terutama ketika memasuki usia lanjut.

Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan Australia ini merupakan kajian dari sekitar 39 penelitian terdahulu. Mereka ingin membuktikan seberapa kuat kaitan antara aktivitas fisik dengan fungsi kognitif di otak.

Dimuat di British Journal of Sports Medicine, penelitian tersebut menemukan bukti bahwa olahraga yang bersifat aerobik bisa memperbaiki fungsi kognitif. Termasuk dalam jenis olahraga ini adalah berjalan kaki dan bersepeda.

Sementara itu, olahraga yang lebih dominan melatih otot seperti angkat beban, terbukti bisa memperbaiki kemampuan otak dalam mengingat. Para ilmuwan menyebutnya sebagai fungsi eksekutif.

Joe Northey dari Research Institute for Sport and Exercise mengatakan penelitian ini cukup meyakinkan untuk menjadikan olahraga sebagai rekomendasi pencegahan pikun, terutama pada kelompok usia 50 tahun ke atas.


"Meski Anda hanya melakukan olahraga dengan intensitas sedang sebanyak 1-2 kali dalam sepekan, tetap ada peningkatan pada fungsi kognitif, tapi peningkatan akan lebih baik jika lebih sering olahraga," katanya, dikutip dari BBC.

Temuan ini diperkuat dengan teori bahwa aktivitas fisik bisa meningkatkan suplai darah ke otak. Darah yang membawa oksigen serta nutrisi akan menjaga fungsi otak ketika menghadapi proses penuaan, serta membentuk neuron-neuron saraf di otak.
01.23 | 0 komentar | Read More

pandaangan ahli tentang ayah melempar anak ke arah tungku

Written By iqbal_editing on Selasa, 25 April 2017 | 17.02

, Seorang pria di Sukabumi ditahan pihak kepolisian karena melakukan kekerasan pada anaknya. Pria bernama Taruna (23) tersebut melempar bayinya yang baru berusia 47 hari ke arah tungku perapian karena kesal istrinya belum menyiapkan makanan.

Informasi dihimpun, peristiwa itu bermula saat pelaku pulang dari tempat kerjanya sekitar pukul 15.00 WIB, Minggu (23/4/2017). Setiba di rumah, Taruna yang lapar, lalu menanyakan nasi kepada istrinya.

Keduanya terlibat cekcok. "Istrinya menjelaskan, nasi masih belum matang dan masih di atas tungku. Keributan kemudian terjadi, pelaku yang kesal kemudian merebut bayi yang sedang digendong istrinya. Setelah itu pelaku melempar anaknya ke arah tungku," ucap Kapolsek Nyalindung AKP Dede Mazmudin.

Mengomentari hal ini, pakar kesehatan jiwa dari RS Omni Alam Sutera, dr Andri, SpKJ, FAPM, mengatakan kejadian ini patut disesalkan. Sebabnya, tidak seharusnya anak menjadi korban atau pelampiasan ketika orang tua sedang cekcok dan bertengkar.

"Kalau kita baca dari berita, ayah dan ibunya masih tergolong usia muda. Terlihat belum adanya kematangan emosional dari pasangan ini, yang dalam proses pernikahan pastinya dampaknya tidak baik juga untuk anak," tutur dr Andri kepada detikHealth.


Dikatakan dr Andri, kematangan emosional ditunjukkan dengan kontrol emosi yang lebih baik dan menunjukkan tingkat kedewasaan seseorang. Dalam artian, kematangan emosional menunjukkan seseorang tidak lagi memiliki emosi yang tidak bisa dikontrol layaknya anak-anak.

Kematangan emosional ini yang harus diperhatikan sebelum menikah. Boleh saja berdasarkan usia, pasangan pria dan wanita sudah dikategorikan dewasa (berusia di atas 19 tahun). Meski begitu, belum tentu secara kejiwaan mereka siap menjadi orang dewasa.

"Walaupun secara hukum dan agama boleh (menikah muda), kita harus lihat juga kemampuan emosional dan kesehatan mentalnya. Dalam artian perilaku dan pikiran harus dijaga dengan baik," tandasnya lagi.

Jika pun memang belum siap menikah namun pasangan sudah mendesak, ada baiknya dibicarakan secara baik-baik. Psikolog Pustika Rucita MPsi mengatakan keputusan untuk menikah bukan hanya ditentukan oleh satu pihak, namun dari kedua belah pihak, laki-laki dan perempuan.

"Kalau memang pacaran secara baik dan sehat nggak ada masalah untuk ngasih pengertian ke pasangan. Coba komunikasikan secara terbuka mengenai pikiran kita tentang pernikahan," ucap Cita.

"Kasih tahu pemikiran kita seperti apa, misalnya masih ingin berkarier dulu atau keliling dunia dulu," sambung psikolog dari Tiga Generasi ini.
17.02 | 0 komentar | Read More

RESIKO KETUBAN PECAH BAGI IBU HAMIL SAKIT GIGI

Ketuban yang pecah sebetulnya adalah tanda bahwa bayi dalam kandungan akan segera lahir. Oleh karena itu biasanya ketuban ini baru akan pecah di usia kandungan sekitar 37 minggu atau sembilan bulan.

Namun pada beberapa kasus ketuban bisa juga pecah sebelum waktunya. Nah pada kasus tersebut maka bayi mau tidak mau harus segera dilahirkan karena bila didiamkan akan semakin menambah risiko terjadi infeksi pada ibu dan bayinya.

Lalu apa yang kira-kira bisa menyebabkan ketuban pecah dini? Menurut Direktur Utama Bamed Health Care dr Yassin Yanuar MIB, SpOG, MSc, ada berbagai macam hal namun satu yang sering terlupakan adalah masalah infeksi pada gigi dan gusi.


Karies gigi atau gingivitis yang menyebabkan sakit gigi biasanya kerap diabaikan oleh ibu hamil. Padahal penumpukan bakteri yang ada pada daerah mulut tersebut dapat masuk ke aliran darah menjalar dan memengaruhi kehamilan.

"Infeksi yang terjadi di gusi atau gigi kumannya itu dapat menyebar melalui pembuluh darah berkoloni di dinding rahim terus sampai dinding ketuban," papar dr Yanuar dalam temu media di restoran Tamnak Thai, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (25/4/2017).

"Ini akan menyebabkan masalah integritas dari dinding ketuban. Jadi pertama akan menyebabkan inflamasi di dinding rahim membuatnya meradang sering kontraksi sementara di satu sisi kekuatan dinding ketuban juga berkurang," lanjut dr Yanuar.

Untuk mengatasinya maka tentu pertama-tama yang harus diatasi adalah sumbernya. Ibu hamil perlu menemui dokter gigi melakukan pengobatan masalah kesehatan gigi dan mulut.

Setelah itu dokter mungkin akan melihat juga apakah perlu diberikan obat antibiotik untuk mengatasi masalah infeksi pada dinding rahim dan ketuban yang sudah terlanjur terjadi.

"Obati segera supaya tidak berkepanjangan," pungkas dr Yanuar.
16.16 | 0 komentar | Read More

IMUNISASI YANG BENAR MENURUT ISLAM

Imunisasi Yang Benar Menurut Islam
Imunisasi yang benar menurut islam adalah imunisasi yang halal dan thoyyib (baik). Selain halal, imunisasi ala Rasululloh betul-betul akan menjadikan anak Anda sehat, cerdas dan tidak akan menimbulkan efek samping sedikitpun. Inilah cara imunisasi yang diajarkan Rasululloh:
Imam Bukhari dalam Shahih-nya men-takhrij hadits dari Asma’ binti Abi Bakr,
Dari Asma’ binti Abu Bakr bahwa dirinya ketika sedang mengandung Abdullah ibn Zubair di Mekah mengatakan, “Saya keluar dan aku sempurna hamilku 9 bulan, lalu aku datang ke madinah, aku turun di Quba’ dan aku melahirkan di sana, lalu aku pun mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, maka beliau Shalallaahu alaihi wasalam menaruh Abdullah ibn Zubair di dalam kamarnya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam meminta kurma lalu mengunyahnya, kemudian beliau Shalallaahu alaihi wasalam memasukkan kurma yang sudah lumat itu ke dalam mulut Abdullah ibn Zubair. Dan itu adalah makanan yang pertama kali masuk ke mulutnya melalui Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, kemudian beliau men-tahnik-nya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam pun mendo’akannya dan mendoakan keberkahan kepadanya.”
Dalam shahihain -Shahih Bukhari dan Muslim- dari Abu Musa Al-Asy’ariy, “Anakku lahir, lalu aku membawa dan mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam memberinya nama Ibrahim dan kemudian men-tahnik-nya dengan kurma.” dalam riwayat Imam Bukhari ada tambahan: “maka beliau SAW mendoakan kebaikan dan memdoakan keberkahan baginya, lalu menyerahkan kembali kepadaku.”

Tahnik adalah suatu metode yang diajarkan oleh Rasululloh, tahnik yaitu memberikan kurma yang sudah dilumat atau dikunyah lembut oleh orang yang beriman/sholeh atau orang tua bayi kepada bayi yang baru lahir, dengan menempelkan ke langit-langit atas mulut bayi.        Dengan metode ini, akan mengurangi resiko kekurangan glukosa pada bayi. Selain itu, kurma memiliki banyak mu’jizat yang memberikan efek positif.
Pemberian imun kepada bayi bisa dilakukan oleh seorang ibu dengan cara memberikan ASI yang pertama keluar yang berwarna kuning (colostrum), kemudian ibu harus memberikan ASI eksklusif dengan kualitas ASI yang baik. Mu’jizat lain yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh adalah madu, karena madu adalah obat dari segala penyakit.
Selain daripada itu, kita sebagai orang tua harus memberikan makanan yang halal dan bergizi kepada anak-anak kita. Yang terpenting adalah jangan sampai memberikan makanan haram sedikit pun, karena dari barang haram itulah bisa timbul penyakit.
Sekali lagi kami tekankan dalam artikel ini bahwa vaksinasi modern atau imunisasi memberikan dampak yang sangat membahayakan. Hanya ada dua hasil dari anak yang diimunisasi, yaitu mati atau hidup dalam keadaan tidak sehat. kalau ia tidak kuat terhadap virus dan bahan yang ada dalam vaksin, maka ia akan mati. Dan jika ia kuat terhadap vaksin, maka di masa depannya ia akan sakit-sakitan, daya tahan tubuh menurun, kecerdasan menurun dan perubahan watak alami.
Jadi, marilah kita kembali kepada metode sehat yang diajarkan Rasulullah SAW.
Wallohu a’lam bis showab
16.13 | 0 komentar | Read More

HAK ASUH ANAK BISA DICABUT JIKA ORTU ENGGAN IMUNISASI ANAK

Tak sedikit orang tua yang dengan sengaja 'melalaikan' hak anak mendapatkan imunisasi. Menurut KPAI, jika demikian hak asuh anak bisa dicabut.

Ya, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Dr HM Asrorun Ni'am Sholeh, MA menyebutkan bahwa hak anak untuk mendapatkan imunisasi tidak main-main. Bahkan orang tua yang dengan sengaja tidak membawa anak ke layanan kesehatan untuk diimunisasi hak asuhnya bisa dicabut.

"Orang tua itu pilar penanggung jawab pertama dan utama. Kalau ada orang tua yang sengaja tidak mengimunisasi anak, itu yang pertama hak asuhnya bisa dicabut," ujar Ni'am dalam temu media di Kementerian Kesehatan RI, Jakarta Selatan, Selasa (25/4/2017).

Menurut Ni'am, mendapatkan imunisasi berarti anak mendapatkan hak hidup, hak kelangsungan hidup, dan hak tumbuh kembang. Ketika anak diimunisasi, maka kehidupan anak bisa lebih terjamin.



"Ketika anak diimunisasi, anak terhindari dari segala aspek yang mengancam kelangsungan hidup. Tumbuh kembangnya tak terancam oleh risiko penyakit. Anak tak hidup sakit-sakitan," imbuhnya.

Jika orang tua dalam kondisi tertentu memang tidak mampu memenuhi hak anak untuk mendapatkan imunisasi, maka keluarga menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam tugas tersebut.

Na'im menjelaskan, pemberian imunisasi memiliki landasan hukum yang kuat. Dalam pasal 28H ayat 1 UUD 1945, disebutkan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik, serta sehat dan berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

"Pelayanan kesehatan ini salah satunya imunisasi, jadi ada aturan normatifnya dalam konteks nasional," tegas Ni'am.
15.47 | 0 komentar | Read More

AMAnkah seorang ibu mengandung bermain tenis

Written By iqbal_editing on Senin, 24 April 2017 | 21.04

Beberapa hari lalu petenis terkemuka Serena Williams mengumumkan bahwa dirinya tengah berbadan dua lewat akun Snapchat-nya. Saat itu ia mengenakan swimsuit berwarna kuning dengan keterangan '20 weeks' alias 20 pekan, dan terlihat perutnya tampak agak membuncit.

Ini artinya adik dari petenis Venus Williams ini sudah mengandung saat berkompetisi di ajang Australia Terbuka pada bulan Januari lalu. Ia bahkan menggondol tropi jawara di Melbourne saat itu.

Kabar ini pun tak pelak menarik perhatian banyak orang, sebab masih banyak ibu hamil yang cemas jika mereka tetap aktif berolahraga selama kehamilan, utamanya di pekan-pekan pertama.

Lantas jika Serena saja masih bisa memenangkan kejuaraan saat sedang hamil muda, mengapa Anda tidak? Banyak dokter kandungan yang sepakat akan hal ini.

Atlet Sekelas Serena Williams Hamil, Amankah Tetap Tenis? Foto: Snapchat

Dr Raul Artal dari American College of Obstetrics and Gynecology mengatakan, kehamilan tidak seharusnya dilihat sebagai kondisi yang membatasi. "Faktanya, ini adalah waktu yang ideal untuk mengubah gaya hidup karena di sepanjang hidupnya, ini adalah saat di mana mereka bisa mengakses berbagai layanan kesehatan," jelasnya seperti dilaporkan CNN.

Kekhawatiran ibu hamil terhadap aktivitas olahraga dianggap beralasan, utamanya jika mereka salah memilih jenis olahraga yang ternyata bisa membahayakan janin mereka.

"Jenis olahraga yang tidak direkomendasikan untuk ibu hamil adalah yang bisa membuat Anda terjatuh, itu saja," tambah Vincenzo Berghella dari Sidney Kimmel Medical College, Thomas Jefferson University, Philadelphia.

Menurutnya, ada beragam manfaat yang bisa dirasakan dari olahraga selama mengandung, di antaranya mencegah kenaikan berat badan yang berlebihan, diabetes gestasional dan gangguan tekanan darah, menghindari kelahiran prematur maupun persalinan secara caesar, atau mengurangi kemungkinan bayi lahir dengan berat yang rendah.


Lantas kapan ibu hamil dikatakan berlebihan saat berolahraga? Secara umum, rekomendasi asosiasi dokter kandungan AS menyebut bagi ibu hamil tanpa komplikasi, olahraga seperti aerobik bisa dilakukan selama 35-90 menit, 3-4 kali perpekan saja.

Tetapi aturan ini tidak berlaku untuk mereka yang mengandung anak kembar atau mengalami komplikasi saat kehamilan. "Mereka masih harus berkonsultasi dengan dokternya masing-masing, dalam menentukan jenis olahraganya dan berapa lama," saran Berghella.

Namun jika ibu hamil yang dimaksud adalah atlet seperti Serena, maka aturannya bisa beda lagi. Atlet memang terbiasa berlatih keras dengan durasi yang lama. Bagaimana dampaknya terhadap tubuh jika mereka berbadan dua? Menurut Berghella, sejauh ini olahraga berat seperti yang dilakukan atlet dikatakan aman-aman saja bagi kehamilan mereka.

"Tetapi ini memang belum pernah dievaluasi secara menyeluruh, sehingga dokter masih harus melakukan pemeriksaan sebelum merekomendasikannya," tutupnya.


Yang terpenting, bagi ibu-ibu awam, dr Febriansyah Darus, SpOF dari RSIA Kemang Medical Care menegaskan bahwa ibu hamil boleh-boleh saja melakukan segala jenis olahraga, asalkan bukan yang memberi tekanan berlebihan pada kaki atau perut, semisal squad jump.

Ibu hamil juga disarankan olahraga hanya selama 30 menit saja dalam sehari atau sampai detak nadi bertambah. "Ibu hamil juga harus minum air sebelum, sesaat dan sesudah olahraga karena kebanyakan olahraga juga bisa meningkatkan dehidrasi," pesannya kepada detikHealth beberapa waktu lalu.(lll/vit)
21.04 | 0 komentar | Read More

DIABETES BISA DICEGAH MELALUI PERAN IBU

Ibu memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan keluarga, tak terkecuali dalam mencegah diabetes tipe 2. Ini karena umumnya ibulah yang menyiapkan asupan untuk keluarganya. Dari ibulah pola makan sehat keluarga bisa terbentuk.

"Diabetes tipe 2 sangat dipengaruhi oleh gaya hidup. Kebiasaan makan sehat, nutrisi yang tepat, olahraga teratur dan pemeriksaan secara berkala akan membantu mencegah diabetes tipe 2. Disinilah peran dan dukungan keluarga menjadi penting, terutama untuk pencegahan sejak usia dini," kata dr Johanes Purwoto, SpPD-KEMD FINASIM.

Hal itu disampaikan dr Johanes dalam keterangan tertulis Philips Healthtech Indonesia yang diterima detikHealth.

Dijelaskan dr Johanes, diabetes tipe 2 sering disebut sebagai non-insulin-dependent, yang mana kondisi ini mencakup sekitar 95 persen dari total pengidap diabetes usia dewasa. Diabetes tipe 2 juga bisa dialami kelompok usia yang lebih muda, bahkan anak-anak.

Kementerian Kesehatan memperkirakan pada tahun 2030 prevalensi diabetes di Indonesia akan mencapai 21,3 juta orang. Sementara Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan prevalensi diabetes kian meningkat hingga mencapai 6,9 persen dari perkiraan total 176.689.388 orang-orang yang berusia di atas 15 tahun.


Nah, dalam sebuah keluarga, ibu yang biasanya memilih bahan makanan dan menyiapkan asupan keluarga dianggap sebagai penjaga gerbang dan mencegah diabetes sejak dini. Untuk pencegahan diabetes dan penyakit lainnya, ibu perlu memilih makanan dan minuman yang sehat agar keluarga memiliki pola makan sehat.

Suryo Suwignjo, Presiden Direktur Philips Indonesia, menyatakan dukungannya pada upaya ibu untuk menanamkan kebiasaan makan sehat di keluarga. Dukungan itu antara lain diberikan melalui peralatan dapur yang inovatif agar ibu bisa memasak dengan cepat dan praktis. Sebab menurut Suryo, untuk membuat Indonesia lebih sehat bisa dimulai dari rumah.

Makan makanan rumahan yang sehat dewasa ini sangat penting di tengah era digital yang berkembang pesat, ditambah dengan pertumbuhan ekonomi terutama di kalangan kelas menengah yang telah meningkatkan daya beli. Hal ini tentu sangat mempengaruhi gaya hidup masyarakat.
20.29 | 0 komentar | Read More

apakah ada kaitan kegemukan dan keputihan

Hampir semua wanita mengalami masalah keputihan. Namun keputihan disebut-sebut lebih sering dialami oleh mereka yang bertubuh gemuk. Kira-kira ada kaitannya tidak ya keputihan dengan berat badan seseorang, misal dengan orang gendut atau orang yang kurus.

"Nggak ada hubungannya antara wanita yang obes dengan keputihan," tutur dokter spesialis kandungan dari Mayapada Hospital Tangerang, dr Noviyanti, SpOG, beberapa waktu lalu.

Akan tetapi, ia katakan, wanita yang memiliki bobot tubuh berlebih atau obesitas, pada area kewanitaannya cenderung lembab karena tertutup oleh lemak. Nah, karena lembap itulah otomatis kuman, parasit, dan jamur tumbuh dengan mudah dan memicu terjadinya keputihan.



Maka itu wajib menjaga Miss V supaya tidak cepat lembap, salah satunya dengan sering-sering mengganti celana dalam yang berbahan katun dan menyerap keringat. "Kalau sudah lembap, baiknya ganti," ujar dr Novi.

Kemudian, syarat lain yang harus diperhatikan adalah soal kebersihan Miss V, untuk mencegah keputihan abnormal, dr Novi menyarankan membasuh Miss V dengan menggunakan air keran bersih yang mengalir. Di samping itu hindari juga cara cebok yang salah, yakni dari arah bokong ke depan.
20.24 | 0 komentar | Read More

Kena Tumor Otak Karena Ponsel, Pria Ini Dapat Kompensasi dari Perusahaan

, Ketika seorang pegawai mengalami kecelakaan saat bekerja, maka perusahaan akan menanggung biaya pengobatannya. Tetapi ada yang berbeda dengan kisah pria asal Italia ini.

Berawal dari keputusan perusahaan untuk memberi pria bernama Roberto Romeo dengan sebuah ponsel, yang digunakannya setiap tiga jam perhari selama 15 tahun berkarir di perusahaan tersebut. Kebetulan perusahaan di mana Roberto bekerja merupakan sebuah perusahaan raksasa di bidang telekomunikasi di Italia.

Tak dinyana, dari waktu ke waktu, Roberto melapor bahwa di otaknya tumbuh tumor dan ia kehilangan pendengaran di telinga kanannya.

Pria berumur 57 tahun itu kemudian mengajukan tuntutan hukum atas kemalangan yang dialaminya. Baru-baru ini pengadilan kota Ivrea, Italia memutuskan memenangkan tuntutan Roberto dan memerintahkan perusahaan Roberto untuk membayar 7.000 euro pertahun (atau setara dengan Rp 101 juta) kepadanya sebagai bentuk kompensasi.

"Ternyata aturannya hanya boleh dipergunakan selama satu jam tiap harinya dan saya jauh melebihi batasan itu," kata Roberto kepada media setempat, Sky TG24, dikutip dari Daily Mail.

Baca juga: Gemar Kantongi Ponsel di Bra, Wendy Kini Kena Kanker Payudara

Namun Roberto menegaskan, ia tidak sedang berupaya melarang orang lain untuk menggunakan ponsel ataupun melayangkan tuntutan kepada perusahaannya, di mana ia masih bekerja hingga kini.

Dengan tuntutannya itu, ia berharap lembaga yang mengatur keamanan sosial di negaranya ikut memikirkan dan mempertimbangkan keamanan kerja di Italia, terutama bagi mereka yang harus menghabiskan banyak waktu dengan ponselnya.

"Saya percaya, kita harus lebih aware dengan bagaimana cara kita menggunakannya," tutur Roberto dalam pernyataannya seperti dilaporkan The Guardian.

Roberto menambahkan tumornya terdeteksi di tahun 2010. Untungnya, dokter mengatakan jika tumor itu bersifat jinak walaupun pria ini harus kehilangan sebagian pendengarannya.

Seorang saksi yang juga ahli kesehatan memperkirakan penggunaan ponsel tersebut telah mengakibatkan kerusakan fungsi tubuh Roberto sebanyak 23 persen.

Putusan ini diyakini yang pertama di dunia mengakui adanya keterkaitan antara penggunaan telepon seluler secara berlebihan dengan kemunculan tumor otak jinak.

Kabar tentang Roberto sendiri juga menarik perhatian dunia dan ditulis di berbagai media terkemuka seperti ABC News, BBC, Daily Mail, Mirror, The Sunday Times dan beragam media di bidang telekomunikasi semisal Tech Times dan Pulse Headlines.

Sayangnya sejauh ini belum ada penelitian yang bisa memberikan bukti kuat bahwa penggunaan ponsel dapat meningkatkan risiko tumor otak. Sejauh ini, hanya ada beberapa penelitian saja yang mengungkapkan keterkaitannya. Seperti halnya yang dikutip pengacara Roberto, yaitu dari hasil studi National Toxicology Program, AS di tahun 2016.

Studi ini menemukan adanya tumor pada otak dan jantung tikus pejantan diakibatkan oleh radiasi selama 9 jam/hari selama dua tahun. Namun peneliti pun mengungkapkan tingkat insidensinya masih tergolong rendah
19.27 | 0 komentar | Read More

keidentikan depresi dan kurus

Kurus ataupun langsing adalah bentuk tubuh idaman. Bahkan ada yang mengatakan kurus juga menandakan jika seseorang tergolong sehat. Tetapi sebuah penelitian di Korea menepis anggapan ini.

Menurut tim peneliti dari Seoul National University of Medicine, kurus dikaitkan dengan depresi, baik pada pria maupun wanita. Kesimpulan ini diperoleh setelah peneliti menganalisis 183 studi tentang keterkaitan antara bentuk tubuh dengan kondisi mental seseorang.

Kendati demikian, mereka tidak dapat menjelaskan apakah kurus merupakan penyebab dari depresi atau si penderita mengalami penurunan nafsu makan kemudian menjadi kurus.

Akan tetapi peneliti juga menemukan adanya keterkaitan antara obesitas dengan depresi, meski ini hanya terlihat pada wanita saja. Bahkan peneliti menemukan, makin gemuk tubuh seseorang, maka risiko depresinya juga makin tinggi.


"Nampaknya gagasan bentuk tubuh ideal lebih berdampak terhadap para wanita ketimbang pria, termasuk memicu tekanan psikis pada mereka yang kemudian berkembang menjadi depresi," ungkap peneliti seperti dilaporkan The Telegraph.

Terbukti, pria yang kelebihan berat badan justru menunjukkan adanya penurunan risiko depresi. Dari pengamatan juga terlihat, para pria yang gemuk lebih menikmati kondisinya ketimbang wanita yang bobotnya di atas rata-rata.

Peneliti berharap temuan ini bisa jadi petunjuk penting dalam mengelola adanya gangguan mental yang biasanya sulit terdeteksi.

"Kami melihat bahwa bobot di bawah dan di atas rata-rata sama-sama meningkatkan risiko depresi. Oleh karena itu kami berharap jika ada dokter yang menemukan pasien semacam ini, maka baiknya dicek juga kesehatan mentalnya," pesan peneliti.

Menanggapi temuan ini, Dr Agnes Ayton dari Royal College of Psychiatrists juga menekankan, "Ini temuan penting karena banyak penderita gangguan makan yang berasumsi bahwa jika bobot mereka turun maka kebahagiaan mereka akan meningkat."

Nyatanya ini tidak benar, kan? Untuk bisa bahagia, lanjut Agnes, penuhi kebutuhan nutrisi yang baik karena ini krusial dalam menjaga tidak hanya kesehatan fisik tetapi juga mental seseorang.
19.21 | 0 komentar | Read More

PERBANDINGAN KANDUNGAN GIZI TELUR AYAM. BEBEK. DAN PUYUH

Written By iqbal_editing on Minggu, 23 April 2017 | 23.32

Zat gizi
Telur puyuh
Telur ayam
Telur bebek
Energi (kkal)
 158
 143
 185
Protein (g)
 13,05
 12,58
 12,81
Total lemak (g)
 11,09
 9,94
 13,77
Karbohidrat (g)
 0,41
 0,77
 1,45
Kalsium/Ca (mg)
 64
 53
 64
Bes/Fe (mg)
 3,65
 1,83
 3,85
Magnesium/Mg (mg)
 13
 12
 17
Fosfor/P (mg)
 226
 191
 220
Kalium/K (mg)
 132
 134
 222
Natrium/Na (mg)
 141
 140
 146
Seng/Zn (mg)
 1,47
 1,11
 1,41
Tembaga/Cu (mg)
 0,062
 0,102
 0,062
Mangan/Mn (mg)
 0,038
 0,038
 0,038
Selenium/Se (mkg)
 32,0
 31,7
 36,4
Thiamin (mg)
 0,069
 0,069
 0,156
Riboflavin (mg)
 0,478
 0,478
 0,404
Niasin (mg)
 0,070
 0,070
 0,200
Asam Panthothenat (mg)
 1,438
 1,438
 1,862
Vitamin B6 (mg)
 0,143
 0,143
 0,250
Kolin (mg)
 263,4
 251,1
 263,4
Vitamin B12 (mkg)
 1,58
 1,29
 5,40
Vitamin A (IU)
 543
 487
 674
Vitamin E (mg)
 1,08
 0,97
 1,34
Vitamin K (mkg)
 0,3
 0,3
 0,4
Kolesterol (mg)
 844
 423
 884
Lutein+zeaksantin (mkg)
 369
 331
 459
23.32 | 0 komentar | Read More
 
berita unik